By Tim RS Pondok Indah
Gondongan sering dianggap sepele karena dianggap hanya membuat pipi bengkak. Padahal, jika tidak diobati dengan tepat, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi.
Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus pada kelenjar parotis. Infeksi ini lebih sering terjadi pada anak berusia 2-12 tahun, yang menyebabkan kelenjar parotis bengkak disertai dengan demam, nyeri, dan kesulitan untuk membuka mulut, mengunyah atau menelan.
Penyakit ini perlu mendapatkan pengobatan dari dokter. Sebab jika dibiarkan tanpa pengobatan, gondongan bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti radang pankreas, radang otak, sampai infeksi telinga.
Karena gondongan sering terjadi pada anak-anak, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala dan penyebabnya, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi serius dapat dicegah.
Gondongan adalah penyakit menular yang sering dialami anak-anak karena daya tahan tubuh mereka masih berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis di bawah telinga, yang merupakan salah satu kelenjar ludah yang bertugas memproduksi air liur.
Ciri khas penyakit gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis yang membuat pipi dan rahang penderitanya tampak bengkak pula. Pembengkakan ini juga disertai nyeri, demam, serta kesulitan mengunyah atau menelan.
Meski lebih umum pada anak-anak, gondongan juga dapat dialami oleh remaja dan orang dewasa, terutama yang belum mendapatkan vaksin MMR (Measles, Mumps, & Rubella).
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Anak untuk Pertahanan Awal Tubuh
Gejala gondongan biasanya muncul 2-3 minggu setelah anak terinfeksi virus golongan paramyxovirus. Keluhan yang menjadi gejala utama penyakit ini adalah pembengkakan pada kelenjar parotis atau pembengkakan di bawah telinga, area pipi, dan rahang.
Selain itu, anak yang mengalami gondongan juga akan mengalami beragam gejala berikut ini:
Baca juga: Cara Tepat Mengatasi Demam Tinggi
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus, terutama virus mumps (paramyxovirus). Ketika virus masuk ke dalam tubuh dan terjadi infeksi pada kelenjar parotis, penderitanya akan mengalami pembengkakan pipi dan rahang, yang disertai dengan nyeri dan demam.
Seseorang dapat terpapar virus penyebab gondongan melalui berbagai cara, misalnya kontak langsung dengan penderita (terlebih yang sedang batuk atau bersin), berjabat tangan atau berbicara jarak dekat dengan orang yang terinfeksi, berbagi alat makan dan minum dengan penderita, serta menyentuh permukaan benda atau mainan yang terkontaminasi virus lalu menyentuh wajah, khususnya mulut, tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Penyakit gondongan biasanya mudah sekali menular di tempat ramai atau orang berkumpul dalam jarak dekat, seperti sekolah, tempat bermain, atau pusat perbelanjaan.
Baca juga: Penanganan Pertama pada Gangguan Kesehatan si Kecil
Selain infeksi virus, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena gondongan. Faktor-faktor ini tidak secara langsung menyebabkan penyakit gondongan, tetapi dapat memperbesar kemungkinan tertular virus penyebab gondongan, yaitu:
Baca juga: Imunisasi Anak dengan Rutin dan Tepat Waktu
Penyakit gondongan sangat mudah tertular pada anak-anak. Oleh sebab itu, segera periksakan buah hati ke dokter spesialis anak jika mengalami beragam gejala berikut ini:
Pemeriksaan oleh dokter sangat penting untuk memastikan diagnosis gondongan pada buah hati serta menentukan penanganan yang paling sesuai agar gejalanya dapat diredakan, dan komplikasi bisa dicegah.
Baca juga: Jenis-jenis Vaksin Anak untuk Kesehatan Si Buah Hati
Untuk menegakkan diagnosis gondongan, dokter akan melakukan wawancara medis terlebih dahulu kepada orang tua. Beberapa pertanyaan yang biasanya diajukan meliputi:
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat adanya pembengkakan pada kelenjar parotis di bawah telinga, pipi, atau rahang.
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis atau menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, seperti:
Baca juga: Radang Tenggorokan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Karena gondongan disebabkan oleh virus, penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus. Sebagian besar anak yang mengalami gondongan akan pulih dalam 3-10 hari pasca terpapar virusnya, selama mendapatkan perawatan yang tepat untuk meredakan gejalanya.
Meski penyakit ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, tergantung pada daya tahan tubuh anak, akan tetapi ada beberapa langkah pengobatan yang diberikan oleh dokter untuk mempercepat pemulihan dan meredakan gejala sehingga anak cepat sembuh, yaitu:
Baca juga: Gejala Demam Tinggi yang Perlu Anda Kenali
Meski sering dianggap ringan, gondongan sebenarnya membutuhkan perhatian serius. Sebab jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, gondongan bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan anak, antara lain:
Baca juga: Yuk, Kenali Penyakit yang Rentan Terjadi pada Balita!
Gondongan pada anak bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan baik. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini agar anak terhindar dari gondongan:
Penyakit gondongan bisa berbahaya jika tidak segera diobati dengan tepat. Oleh sebab itu, deteksi dini dan penanganan yang sesuai sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Jika anak menunjukkan gejala gondongan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dokter spesialis di RS Pondok Indah akan memberikan penanganan dengan bantuan fasilitas medis terkini, untuk mencapai hasil yang optimal sehingga anak bisa lekas pulih.
Jangan lupa juga untuk memastikan si Kecil mendapatkan vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. Segera konsultasikan jadwal vaksinasi si Kecil ke dokter spesialis anak, supaya perlindungan untuk tubuhnya pun lebih optimal.
Baca juga: Anak Terlambat Vaksinasi, Apakah Harus Mengulang?
Gejala awal gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan rasa tidak nyaman di area pipi atau di rahang dekat telinga. Selain itu, penderita juga bisasanya akan mulai merasakan gejala gondongan lain, seperti demam ringan, sakit kepala, nyeri saat menelan, lemas dan hilang nafsu makan.
Anak biasanya akan mulai mengalami gejala gondongan dalam 1-3 hari setelah terinfeksi virus.
Benjolan gondongan terletak di area kelenjar parotis, yaitu di kedua sisi wajah, tepat di bawah dan di belakang tulang pipi dan di atas rahang bawah. Munculnya benjolan ini bisa terjadi di satu ataupun kedua sisi sekaligus. Pada beberapa kasus, pembengkakan bisa menyebar ke bagian lain seperti kelenjar di bawah rahang atau di leher.
Jika anak diduga terkena gondongan, segera bawa ia ke dokter spesialis anak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter dapat meresepkan obat antinyeri dan obat pereda demam untuk meringankan gejala yang dialami Si Kecil.
Kemudian, untuk mendukung proses penyembuhan, Anda bisa melakukan tips-tips berikut ini:
Virus gondongan dapat bertahan dalam tubuh selama 1-2 minggu. Namun, dengan penanganan yang baik, gejala penyakit ini biasanya akan mulai mereda dalam beberapa hari.
Parotitis berulang bisa disebabkan oleh infeksi virus, gangguan sistem imun, atau kondisi medis lain yang perlu diperiksa lebih lanjut. Terkadang, infeksi virus gondongan tidak sepenuhnya hilang dan bisa kambuh kembali saat kekebalan tubuh anak sedang lemah.
Bila kelenjar ludah anak sering bengkak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk pemeriksaan menyeluruh serta mendapatkan penanganan yang sesuai.
Referensi: