Kenali Gejala Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat

Kamis, 14 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Tak jarang seseorang mengalami sakit kepala. Namun, penyakit ini juga seringkali dianggap remeh oleh penderitanya. Mungkin saja, sakit kepala menjadi salah satu penanda bahwa seseorang mengalami penyakit yang berat. Kenali gejalanya dan lakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat

Kenali Gejala Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat

Sakit kepala atau dalam terminologi kedokteran disebut cephalgia, merupakan penyakit yang sering dikeluhkan pasien. Keluhan sakit kepala dapat berupa rasa sakit pada kepala, leher, atau bagian atas bahu yang menjalar ke kepala.


Gejala sakit kepala yang dirasakan pun cukup beragam, seperti rasa sakit berdenyut, ditusuk-tusuk, berat, terikat dan tegang, bahkan menjalar. Keluhan berat lainnya dapat berupa demam, mual, muntah, kesemutan, gangguan penglihatan, bahkan kelemahan pada ekstremitas.


Jenis-jenis Sakit Kepala

Ada dua tipe sakit kepala:


  • Sakit kepala primer, sakit kepala yang tidak berhubungan dengan penyebab atau penyakit lain.
  • Sakit kepala sekunder, sakit kepala yang berhubungan dengan penyakit lain.


Sakit Kepala Primer


1. Tension headache

Sakit kepala yang paling sering terjadi karena kekakuan dan ketegangan pada otot wajah dan leher, serta dapat menjalar ke bagian depan kepala. Nyeri dapat terasa ringan, berat, dan kadang disertai mual.


Penyakit ini lebih sering terjadi pada kaum wanita. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi ada beberapa faktor pencetus seperti stres, kelelahan, kurang tidur, terlambat makan, dan tegang.


2. Migraine

Disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, akibat munculnya kombinasi antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepasnya zat kimia dari serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah.


Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan ''Tension Type Headache''


Sakit kepala migraine sering digambarkan sebagai sakit kepala yang hebat, berdenyut, dan menyerang satu sisi kepala. Serangan migraine biasanya mereda dalam 4-72 jam.


Sebanyak 20 persen dari serangan migraine disertai aura. Aura yang dimaksud adalah munculnya cahaya berwarna berkedip yang membentuk zig zag atau timbul blindspot. Seperti halnya tension headache, penyebab migraine juga belum diketahui pasti.


Beberapa faktor pencetusnya yakni stres, kelelahan, konsumsi makanan yang mengandung MSG, cokelat, keju, dan faktor hormonal seperti menstruasi.


3. Cluster Headache

Serangan sakit kepala biasanya timbul pada waktu yang sama setiap hari dan dapat membuat pasien terbangun dari tidurnya. Sakit seperti tertusuk di sekitar atau di belakang mata dan biasanya satu sisi, mata berair dan merah, hidung tersumbat dan berair, dan penderita akan merasa kesakitan dan seakan sering membenturkan kepala. Penyebabnya diduga karena stres, alkohol, dan merokok.


Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang


Sakit Kepala Sekunder

Anda juga perlu memahami apa yang menyebabkan terjadinya sakit kepala sekunder. Berikut adalah beberapa penyebab sakit kepala sekunder:


  1. Tumor otak, baik primer atau metastasis (akibat penyebaran dari tumor organ lain)
  2. Pendarahan otak yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat cedera kepala atau karena stroke
  3. Infeksi atau peradangan otak seperti meningitis atau meningoensefalitis karena bakteri, virus, tuberkulosis, atau penyebab lain
  4. Glaukoma akut (tekanan bola mata yang meningkat)
  5. Infeksi dari sinusitis telinga atau gigi


Untuk mengobatinya, Anda harus mengenali sakit kepala mana yang diderita agar dapat dilakukan tindakan dan pengobatan yang tepat. Sebagian besar sakit kepala dapat sembuh dengan beristirahat, relaksasi, mengatur asupan makanan, dan berolahraga.


Kita dapat mengurangi sakit kepala dengan menggunakan analgesik ringan seperti aspirin, parasetamol dan beberapa golongan NSAID. Sedangkan, untuk penyebab sakit kepala sekunder seperti tumor otak atau perdarahan otak dapat didiagnosa dengan MRI 3T Skyra yang pencitraannya lebih sensitif dibandingkan alat diagnostik lainnya.


Segeralah berkonsultasi bila sakit kepala terasa semakin berat dan menimbulkan gejala lain seperti muntah hebat, kejang, pandangan kabur, penglihatan ganda, kelemahan ekstremitas atau bila berhubungan dengan cedera kepala.