Kenali Jenis Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat

Kamis, 11 Juli 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cephalgia atau sakit kepala dibagi menjadi Primer (tension headache, migraine, cluster headache) dan Sekunder (tumor otak, glaukoma, radang/pendarahan otak).

Kenali Jenis Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat

Sakit kepala atau dalam terminologi kedokteran disebut cephalgia, merupakan penyakit yang sering dikeluhkan pasien. Keluhan sakit kepala dapat berupa rasa sakit pada kepala, leher, atau bagian atas bahu yang menjalar ke kepala.


Gejala sakit kepala yang dirasakan pun cukup beragam, seperti rasa sakit berdenyut, ditusuk-tusuk, berat, terikat dan tegang, bahkan menjalar. Keluhan berat lainnya dapat berupa demam, mual, muntah, kesemutan, gangguan penglihatan, bahkan kelemahan pada ekstremitas.


Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:


1. Stres dan Kecemasan

Ketegangan otot di kepala dan leher sering disebabkan oleh stres dan kecemasan, yang dapat memicu sakit kepala tegang.


2. Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala.


3. Masalah Mata

Mata yang lelah atau gangguan penglihatan yang tidak terkoreksi bisa menjadi penyebab sakit kepala.


4. Masalah Sinus

Infeksi atau peradangan pada sinus bisa menyebabkan sakit kepala sinus.


5. Gangguan Tidur

Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas sering dikaitkan dengan sakit kepala.


6. Konsumsi Zat Tertentu

Alkohol, kafein, dan obat-obatan tertentu dapat memicu sakit kepala.


7. Kondisi Medis Lain

Penyakit seperti migrain, hipertensi, dan tumor otak juga bisa menyebabkan sakit kepala.


Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang



Cara Mengatasi Sakit Kepala

Penanganan sakit kepala bergantung pada jenis dan penyebabnya. Berikut adalah beberapa metode umum:


1. Obat-Obatan

Analgesik seperti ibuprofen atau paracetamol sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala ringan. Untuk migrain atau sakit kepala klaster, dokter mungkin meresepkan obat-obatan khusus seperti triptan atau ergotamin.


2. Perubahan Gaya Hidup

Mengelola stres, memastikan tidur yang cukup, dan menjaga hidrasi dapat membantu mencegah sakit kepala.


3. Terapi Fisik

Pijat, akupunktur, dan latihan peregangan dapat membantu mengurangi ketegangan otot yang menyebabkan sakit kepala.


4. Koreksi Masalah Mata

Menggunakan kacamata atau lensa kontak yang tepat dapat mencegah sakit kepala yang disebabkan oleh masalah penglihatan.


5. Penanganan Medis

Dalam kasus sakit kepala kronis atau yang disebabkan oleh kondisi medis serius, konsultasi dengan dokter spesialis diperlukan untuk perawatan lebih lanjut.


Tanda Sakit Kepala yang Berbahaya

Sakit kepala bisa berbahaya jika disertai gejala-gejala serius seperti sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah, perubahan kesadaran, kejang, kebingungan, leher kaku, demam tinggi, kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda, kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh, atau kesulitan berbicara.


Kondisi ini dapat mengindikasikan masalah serius seperti stroke, meningitis, aneurisma, atau tumor otak. Jika mengalami sakit kepala yang berbeda dari biasanya atau disertai dengan gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis. Penanganan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan diagnosis yang akurat.


Kapan Sakit Kepala Harus ke Dokter?

Meskipun sebagian besar sakit kepala bisa diatasi dengan perawatan mandiri, ada beberapa tanda yang memerlukan perhatian medis segera:


  • Sakit kepala tiba-tiba dan sangat parah.
  • Sakit kepala yang disertai demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda, atau kelemahan.
  • Sakit kepala setelah cedera kepala.
  • Sakit kepala yang semakin parah atau tidak hilang dengan pengobatan.


Segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis neurologi bila sakit kepala terasa semakin berat dan menimbulkan gejala lain seperti muntah hebat, kejang, pandangan kabur, penglihatan ganda, kelemahan ekstremitas atau bila berhubungan dengan cedera kepala.