Imunisasi Anak dengan Rutin dan Tepat Waktu

Selasa, 12 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah untuk mengeradikasi penyakit, dengan sasaran antara mencegah penyakit secara individu maupun kelompok

Imunisasi Anak dengan Rutin dan Tepat Waktu

Jadwal Imunisasi

Tujuan penentuan jadwal imunisasi anak diperlukan untuk keseragaman dan mendapatkan respon imun yang teratur. Respon imun suatu vaksin tidak sama satu dengan yang lain. Pada penjadwalan vaksin parenteral yang mengandung virus hidup, perlu diperhatikan dampak hambatan dari residual specific maternal antibody.


Lamanya pencegahan pasif dari ibu tersebut akan menentukan saat yang tepat kapan imunisasi harus diberikan pada bayi.


Jenis-jenis Vaksin Anak dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI)

Di Indonesia dikenal Program Pengembangan Imunisasi (PPI) sebagai panduan imunisasi.


BCG

BCG diberikan sebelum umur dua bulan. Untuk mencapai cakupan yang lebih luas, Kemterian Kesehatan merekomendasikan pemberian BCG pada umur 0-12 bulan dengan dosis sebagai berikut:


  • Bayi berusia <1 tahun: 0,05 ml
  • Untuk anak: 0,10 ml


Komplikasi:

  • Abses: tidak perlu pengobatan
  • Limfadenitis supurativa: sembuh spontan dalam waktu 2-5 bulan setelah imunisasi dilakukan


Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B dianjurkan untuk diberikan segera setelah bayi lahir. Dosis dan jadwal imunisasi Hepatitis B diberikan berdasarkan status HBsAg ibu sebagai berikut:


  • Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg (-), diberikan 0,5 ml vaksin rekombinan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan yang ketiga pada umur enam bulan
  • Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg (+), diberikan 0,5 ml Hepatitis B Immune Globulin (HBIG) dalam waktu 12 jam setelah lahir dan 0,5 ml vaksin rekombinan pada sisi yang berlainan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan yang ketiga pada umur enam bulan
  • Bayi lahir dari ibu yang tidak diketahui status HBsAg-nya mendapat 0,5 ml vaksin rekombinan dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan pada umur satu bulan dan dosis ketiga pada umur enam bulan


DPT

Imunisasi DPT diberikan sebanyak enam kali sejak usia dua bulan sampai dengan saat meninggalkan sekolah dasar (SD) dengan rincian sebagai berikut:


  • Imunisasi dasar (DPT I, II dan III): usia dua bulan, interval 4-6 minggu
  • DPT IV: diberikan satu tahun setelah DPT III
  • DPT V: usia 5-6 tahun
  • DPT VI: usia 12 tahun


Polio

  • Imunisasi dasar (polio 1, 2 dan 3): usia dua bulan, dua tetes per oral, interval 4-6 minggu
  • Polio-0: diberikan saat bayi akan meninggalkan rumah sakit
  • Polio ulangan: satu tahun setelah polio-3 (usia 5-6 tahun)


Campak

  • Diberikan satu dosis (0,5 ml subkutan) pada usia sembilan bulan
  • Imunisasi ulangan: usia 5-6 tahun


Baca juga: Tangkal Campak dan Rubella dengan Imunisasi


Imunisasi Lainnya

Berikut adalah jenis-jenis vaksin yang tidak termasuk PPI tapi telah beredar di Indonesia:


  • Haemophylus influenza tipe b (Hib)
  • Imunisasi dasar diberikan pada umur dua, empat dan enam bulan. Imunisasi ulangan diberikan pada umur 15-18 bulan. Apabila anak datang pada usia kurang dari 1 tahun, vaksin Hib hanya diberikan satu kali saja
  • MMR
  • Vaksin MMR diberikan pada umur 15 bulan. MMR diberikan minimal satu bulan setelah penyuntikan imunisasi lain. Vaksinasi ulangan diberikan pada umur 12 tahun
  • Demam tifoid
  • Vaksin injeksi diberikan pada usia kurang dari 2 tahun, diulang setiap tiga tahun. Vaksin tifoid oral Ty21a diberikan pada umur kurang dari 6 tahun yang dikemas dalam tiga dosis dengan interval satu hari. Imunisasi ulangan diberikan setiap 3-5 tahun
  • Varisela
  • Vaksin varisela direkomendasikan pada umur kurang dari 10 tahun dan diulang 6-8 minggu kemudian
  • Hepatitis
  • Vaksin hepatitis A diberikan pada pada usia kurang dari 2 tahun dan diberikan secara intramuskular. Vaksin diberikan sebanyak dua kali dengan interval enam bulan
  • Pneumokokus (PCV)
  • Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan
  • Apabila diberikan pada umur lebih dari 1 tahun maka vaksin diberikan 1 kali, namun keduanya perlu imunisasi ulangan sebanyak 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir
  • Apabila diberikan pada umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali
  • Rotavirus
  • Vaksin rotavirus monovalen sebaiknya diberikan sebelum umur 16 minggu dan diberikan 2 kali:
  • Dosis I: diberikan pada usia 6-14 minggu
  • Dosis II: diberikan minimal 4 minggu setelah dosis pertama
  • Vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali, yakni:
  • Dosis I: diberikan pada usia 6-14 minggu
  • Interval dosis II dan III adalah 4-10 minggu
  • Dosis III: diberikan sebelum usia 32 minggu, dengan interval minimal 4 minggu
  • Influenza
  • Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali diberikan saat anak berusia kurang dari 9 tahun, diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu
  • Human Papiloma Virus (HPV)
  • Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan, sedangkan vaksin HPV tetravalen diberikan dengan interval 0, 2, 6 bulan


Baca juga: Imunisasi: Daya Tahan Tubuh Spesifik untuk Anak


Dosis Vaksin

Reduksi dosis dari dosis yang telah direkomendasikan akan menyebabkan respon imun tidak adekuat, sehingga penerima vaksin akan tetap rentan terhadap penyakit tersebut. Committee of Infectious Diseases tidak merekomendasikan pengurangan dosis, termasuk untuk bayi prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).