Apakah Gondongan Bisa Sembuh? Ini yang Perlu Diketahui

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 27 August 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Gondongan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, perawatan tetap penting dilakukan untuk membuat waktu pemulihan lebih cepat dan mencegah komplikasi berbahaya.

Apakah Gondongan Bisa Sembuh? Ini yang Perlu Diketahui

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus, yakni Paramyxovirus. Penyakit ini terjadi karena kelenjar ludah parotis mengalami peradangan, yang mana kondisi ini akan menimbulkan pembengkakan di area pipi atau rahang. Gondongan lebih sering terjadi pada anak berusia 3–9 tahun, tetapi remaja dan orang dewasa juga dapat mengalaminya.


Gejala utamanya berupa pembengkakan pada pipi atau rahang, nyeri saat mengunyah atau menelan, penurunan nafsu makan, demam, sakit kepala, dan tubuh terasa lemas. Penyebab gondongan bisa menular melalui percikan air liur (droplet) ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara, maupun kontak langsung secara erat dengan penderita gondongan.


Apakah Gondongan Bisa Sembuh?

Penyakit gondongan dapat teratasi, bahkan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Sebab infeksi virus merupakan self limiting disease yang artinya akan membaik dengan sendirinya, karena kemampuan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit.


Namun, meskipun bisa sembuh sendiri, penanganan tetap diperlukan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Komplikasi gondongan dapat berupa radang testis (orkitis), pankreatitis, hingga meningitis. Pada anak, gondongan juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti proses belajar dan bermain.


Baca juga: Penanganan Pertama pada Gangguan Kesehatan si Kecil



Pengobatan Gondongan

Karena gondongan disebabkan oleh infeksi virus, tidak ada obat khusus yang bisa membunuh penyebabnya. Virus gondongan pada umumnya akan mati dengan sendirinya seiring dengan meningkatnya daya tahan tubuh penderita.


Namun, perawatan gondongan tetap penting untuk meredakan keluhan, mempercepat pemulihan, serta mencegah komplikasi.


Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah untuk melihat respons sistem kekebalan tubuh terhadap virus, maupun tes urine jika diperlukan. Hasil pemeriksaan ini membantu dokter menentukan tingkat keparahan dan perawatan yang tepat.


Jika terbukti gondongan, dokter akan memberikan perawatan suportif untuk mengurangi gejala yang muncul, mendukung tubuh dalam proses penyembuhan, dan mencegah komplikasi.


Beberapa langkah pengobatan gondongan yang dapat dilakukan yaitu:


  1. Istirahat cukup, untuk membantu tubuh melawan infeksi
  2. Kompres air hangat atau kompres dingin di area yang bengkak untuk meredakan nyeri
  3. Minum obat pereda nyeri dan demam, sesuai anjuran dokter
  4. Perbanyak minum air putih
  5. Konsumsi makanan lunak yang baik untuk gondongan, seperti buah kaya vitamin C, sayuran hijau, kaldu ayam, atau telur, agar lebih mudah dicerna
  6. Hindari makanan asam yang bisa memperparah nyeri kelenjar ludah


Jika anak Anda menunjukkan gejala gondongan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak di RS Pondok Indah. Penanganan yang tepat sejak dini dapat membantu meredakan keluhan, mempercepat pemulihan, serta mencegah komplikasi serius yang bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang anak.


Baca juga: Jenis-jenis Vaksin Anak untuk Kesehatan Si Buah Hati



FAQ


Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan saat Gondongan?

Saat terkena gondongan, hindari tindakan yang bisa memperburuk gejala yang dialami dan meningkatkan risiko penyebaran virus atau mencegah penularan ke orang lain, seperti:


  • Berbagi alat makan dan minum dengan orang lain
  • Kontak dekat dengan anggota keluarga lain, terutama yang belum divaksin
  • Beraktivitas di keramaian
  • Memijat atau memencet area pembengkakan
  • Konsumsi makanan dan minuman asam atau pedas


Apakah Vaksin MMR Tetap Perlu Setelah Anak Terkena Gondongan?

Vaksin MMR (Measles, Mumps, & Rubella) tetap perlu diberikan pada anak, bahkan setelah anak terkena dan sembuh dari gondongan. Sebab vaksin MMR tidak hanya melindungi tubuh anak dari gondongan, tetapi juga dari campak dan rubella.


Jika anak belum menerima vaksin MMR dan baru saja terkena gondongan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk menentukan kapan anak dapat menerima vaksin. Jangan lupa juga untuk mencatat tanggal pemberian dosis pertama agar si Kecil tidak terlambat menerima dosis vaksin selanjutnya.


Berapa Lama Gondongan Akan Sembuh?

Gondongan umumnya sembuh dalam 1–2 minggu. Durasi proses penyembuhan gondongan dapat bervariasi, tergantung dari keparahan kondisi dan sistem kekebalan tubuh penderitanya. Dengan istirahat dan penanganan yang baik, pembengkakan di area pipi dan gejala, seperti demam dan nyeri, biasanya akan mereda secara bertahap dalam beberapa hari.


Apa yang Terjadi Jika Gondongan Tidak Diobati?

Sebagian besar kasus gondongan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi gondongan yang tidak diobati berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi serius bila virus gondongan menyebar ke bagian tubuh lain.


Beberapa komplikasi gondongan yang mungkin terjadi adalah radang otak (ensefalitis), radang selaput otak (meningitis), radang testis (orchitis), radang indung telur (ooforitis), dan kehilangan pendengaran.


Apa Ciri-Ciri Gondongan Mau Sembuh?

Ciri-ciri gondongan akan sembuh adalah meredanya pembengkakan kelenjar parotitis, berkurangnya rasa nyeri, dan turunnya demam. Selain itu, keluhan lain seperti nyeri saat menelan, peningkatan produksi air liur, dan kesulitan mengunyah juga akan hilang secara bertahap.




Referensi:

  1. Sheikh, S., Mir, S., et al. Clinical course, complications, immunization status and outcome of mumps in children in Jammu and Kashmir, India. International Journal of Community Medicine and Public Health. 2023. (https://www.ijcmph.com/index.php/ijcmph/article/view/10848/?). Diakses pada 20 Agustus 2025.
  2. National Health Service UK. Mumps. (https://www.nhs.uk/conditions/mumps). Direvisi terakhir 9 Juli 2025. Diakses pada 20 Agustus 2025.
  3. Cleveland Clinic. Mumps. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15007-mumps#management-and-treatment), Direvisi terakhir 29 Juni 2022. Diakses pada 20 Agustus 2025.
  4. Mayo Clinic. Mumps. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mumps/symptoms-causes/syc-20375361). Direvisi terakhir 23 November 2022. Diakses pada 20 Agustus 2025.
  5. Penn Medicine. Mumps. (https://www.pennmedicine.org/conditions/mumps). Diakses pada 20 Agustus 2025.