Pentingnya Vaksinasi Anak untuk Pertahanan Awal Tubuh

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Berbagai upaya akan dilakukan agar anak tumbuh sehat. Salah satunya dengan pemberian imunisasi atau vaksinasi sesuai jadwal. Pada kenyataannya, memang banyak penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi

Pentingnya Vaksinasi Anak untuk Pertahanan Awal Tubuh

Saat ini, semua anak di dunia menerima vaksin secara rutin agar terhindar dari berbagai penyakit infeksi yang biasanya sangat menular dan dapat menimbulkan kematian atau kecacatan.


Sebagian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi saat ini sudah sangat jarang ditemui pada negara-negara yang cakupan imunisasinya tinggi. Hal itu merupakan bukti mengenai keberhasilan imunisasi.


Salah satu contoh adalah cacar. Sejak tahun 1974, anak tidak diwajibkan untuk divaksinasi cacar karena telah dieradikasi dari bumi. Meski demikian, anak-anak tetap harus divaksinasi. Hal ini karena tidak semua kuman dapat dieradikasi. Kuman tersebut misalnya tuberkulosis.


Negara kita termasuk sebagai salah satu negara peringkat tertinggi terserang penyakit ini. Oleh karena itu, bayi harus divaksinasi sebaiknya sebelum mencapai umur 3 bulan. Angka penderita Hepatitis B pada ibu hamil di indonesia juga masih cukup tinggi, sehingga imunisasi Hepatitis B harus diberikan sedini mungkin sebelum usia 7 hari.


Dalam tujuh tahun terakhir ini, virus polio liar di Indonesia sudah tidak ditemukan. Namun karena di negara tetangga masih ditemukan virus tersebut, maka bayi masih harus diimunisasi sebelum pulang dari tempat bersalin.


Selain itu, pertusis juga masih ditemukan di beberapa provinsi di Indonesia. maka, imunisasi DPT harus tetap dilakukan. Vaksinasi campak juga masih harus dilakukan karena saat ini masih adanya kasus campak di Indonesia.


Untuk mempertahankan kekebalan yang didapat semasa bayi, maka imunisasi tersebut harus diulang. Umumnya, diulang setelah umur satu tahun. kecuali BCG yang tidak harus diulang.


Demikian pula Hepatitis B, cukup diberikan 3 kali pada waktu bayi. Vaksin DPT harus diulang pada umur 1 tahun 6 bulan, serta 5 tahun dan 10 tahun. Vaksinasi campak dapat diulang dengan MMR (campak gondong dan campak Jerman) pada enam bulan setelah vaksinasi campak.


Atau, diberikan vaksinasi campak pada waktu kelas 1 SD. polio juga harus diulang bersamaan dengan DPT sampai umur 5 tahun. Apabila anak telah melewati umur tujuh tahun, maka vaksinasi ulangan yang diberikan bukan DPT, tapi TD, yang berisi vaksin difteri yang kandungannya lebih rendah daripada yang diberikan semasa bayi, untuk mengurangi efek samping.


Vaksin lain yang beredar di Indonesia saat ini ada berbagai macam, seperti rotavirus, influenza, cacar air (varisela), hemofilus influenza tipe B (Hib), pnemokokus (PCV), hepatitis A, tifoid, human papiloma virus (HPV), dan meningokokus.


Vaksin-vaksin tersebut dapat mencegah seseorang mengalami sakit serius. Tanpa vaksin, maka seseorang harus terserang penyakit dahulu sebelum mendapat kekebalan. Vaksin harus dilakukan sesuai umur supaya memberi efek perlindungan yang tinggi.