Anak Terlambat Vaksinasi, Apakah Harus Mengulang Kembali?

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Masa pandemi memang menjadi kondisi yang cukup dilematis bagi para orangtua

Anak Terlambat Vaksinasi, Apakah Harus Mengulang Kembali?

Vaksinasi adalah pencegahan primer penyakit infeksi bagi anak dan balita dengan memasukkan virus atau bakteri yang dilemahkan atau dimatikan. Hal tersebut dilakukan agar anak dan balita yang divaksinasi dapat membentuk daya tahan tubuh secara aktif untuk melawan infeksi virus atau bakteri tertentu jangka panjang atau seumur hidup.


Semua vaksinasi pada bayi dan anak diperlukan, tidak ada perbedaan nilai antara yang wajib atau tidak wajib karena semua diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh buah hati Anda dalam melawan penyakit infeksi tertentu.


Selain berfungsi memberi pencegahan sakit pada individu yang diberi vaksin, vaksinasi juga dapat memberikan pencegahan sakit terhadap lingkungan sekitarnya (herd immunity). Di lingkungan yang bayi atau anaknya banyak diberikan vaksinasi, kemungkinan besar bayi atau anak dalam lingkungan tersebut tidak mudah terinfeksi virus atau bakteri tertentu.


Vaksinasi dapat diberikan dalam dua periode, yaitu vaksinasi dasar dan vaksinasi ulangan. Ada jenis-jenis vaksin yang cukup diberikan sekali, tetapi ada pula yang harus diulang agar melindungi lebih optimal.


Jadwal vaksinasi yang berlaku di Indonesia dan dunia dibuat berdasarkan rekomendasi WHO dan organisasi profesi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Anda juga perlu memperhatikan waktu pemberian imunisasi, waktu rentang, serta waktu mengulang (booster).


Penetapan waktu-waktu ini ditentukan berdasarkan tingkat frekuensi terjangkitnya suatu penyakit. Waktu yang sudah ditentukan tersebut merupakan waktu emas yang optimal meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Jadi, jangan sampai tumbuh kembang buah hati Anda terganggu karena pemberian vaksinasi yang tidak teratur.


Pembatasan bepergian di masa pandemi atau padatnya kesibukan Anda membuat tak sedikit orang tua yang terlambat dan khawatir ketika harus mengajak si kecil untuk vaksinasi ke dokter spesialis anak.


Sebenarnya vaksinasi dapat tetap lanjut dilakukan tanpa harus mengulang dari awal, seperti misalnya vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) yang diberikan sebanyak lima kali, sejak anak berusia 2 bulan hingga 6 tahun dan dilakukan pengulangan kembali pada usia 10 tahun.


Tiga pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan, pemberian yang keempat adalah pada usia 18 bulan, dan pemberian yang terakhir pada usia 5 tahun. Akan tetapi, jika vaksinasi DPT terlewatkan di salah satu usia, maka proses vaksinasi dapat langsung dilanjutkan ke usia pemberian vaksin berikutnya, tanpa harus mengulang lagi dari awal.


Namun, ada juga jenis vaksin yang tidak perlu dilanjutkan apabila sudah terlambat diberikan dari jadwal, misalnya untuk vaksin rotavirus, vaksin untuk melindungi anak dari diare akibat rotavirus.


Nah, supaya si kecil tidak lagi telat vaksinasi, berikut beberapa hal yang dapat Anda dilakukan, antara lain:


  • Mengunduh aplikasi perkembangan anak yang memiliki notifikasi untuk mengingatkan jadwal vaksinasi
  • Membuat pengingat di ponsel Anda
  • Selalu mencatat jadwal vaksinasi anak Anda di buku catatan perkembangan anak


Anda sebaiknya selalu mengkonsultasikan jadwal vaksinasi si kecil ke dokter spesialis anak Anda untuk mengetahui apakah vaksinasi harus diulangi atau tetap dikejar untuk melengkapinya.


Jadi, selalu vaksinasi tepat waktu ya, supaya perlindungan penyakit di tubuh si kecil pun lebih optimal.