FESS, Tindakan Medis untuk Mengatasi Gangguan pada Sinus

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 18 Juli 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

FESS merupakan prosedur untuk menangani gangguan sinus dengan teknik yang lebih presisi dan pemulihan yang lebih cepat. Simak informasi selengkapnya dalam artikel ini! 

FESS, Tindakan Medis untuk Mengatasi Gangguan pada Sinus

Sinus memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia, mulai dari melawan infeksi hingga memengaruhi keluarnya suara dan kemampuan indra penciuman. Apabila terjadi gangguan, seperti sinusitis, polip hidung, atau tumor, lendir dan udara tidak bisa mengalir dengan lancar dan akhirnya berdampak pada fungsi sinus. Akibatnya, akan muncul berbagai gejala, seperti hidung tersumbat, sakit kepala, dan gangguan indera penciuman.


Salah satu cara mengatasi gangguan pada hidung dan sinus adalah dengan menjalani tindakan FESS. Prosedur medis ini banyak dipilih karena minimal invasif, lebih akurat, dan proses pemulihannya juga lebih cepat.  


Apa Itu Tindakan FESS?

Tindakan FESS adalah prosedur pembedahan minimal invasif yang dilakukan dengan memasukkan alat khusus seperti selang kecil yang berkamera melalui lubang hidung. Tujuannya adalah untuk mengatasi gangguan pada sinus dengan membuka saluran sinus yang tersumbat dan memulihkan fungsi normal sinus tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Prinsip dari tindakan ini adalah mempertahankan sebanyak mungkin jaringan yang sehat selama proses perbaikan saluran sinus. 


FESS (functional endoscopic sinus surgery) dinilai lebih akurat, karena dilakukan dengan bantuan endoskop yang memungkinkan dokter untuk melihat kondisi sinus secara detail. Selain itu, metode ini juga membuat pembersihan saluran sinus lebih akurat dan presisi. 


Karena dilakukan tanpa sayatan di hidung, tindakan ini lebih minim risiko perdarahan dan peradangan yang ditandai dengan rasa nyeri. Hal ini membuat pemulihan pasien berlangsung lebih cepat dibandingkan metode pengobatan gangguan pada sinus lainnya.  


Baca juga: Jadwal Dokter Spesialis THT Jakarta dan Tangerang



Indikasi FESS

Berikut ini adalah beberapa indikasi FESS, atau kondisi yang umumnya dipertimbangkan oleh dokter untuk menjalani tindakan FESS:


  • Sinusitis kronis yang tidak membaik dengan pemberian obat-obatan 
  • Polip hidung
  • Fungal sinusitis atau sinusitis yang disebabkan karena infeksi jamur
  • Kelainan anatomi hidung, seperti penyempitan saluran sinus, deviasi septum berat, atau concha bullosa
  • Infeksi sinus yang menyebar ke organ lain atau yang kambuh beberapa kali dalam setahun
  • Tumor pada sinus


Baca juga: Penanganan Nyaman, Sinusitis Hilang


Manfaat Tindakan FESS

FESS dapat menjadi solusi bagi pasien dengan sinusitis kronis yang tidak membaik setelah mendapatkan pengobatan lainnya. Jadi, prosedur ini tidak hanya melancarkan saluran sinus yang tersumbat, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Berikut ini adalah beberapa manfaat prosedur FESS:


  • Mengembalikan fungsi normal sinus, sehingga aliran udara dan lendir hidung menjadi lebih lancar
  • Meredakan gejala yang muncul akibat gangguan pada sinus
  • Mencegah kekambuhan sinusitis
  • Memperbaiki fungsi indra penciuman
  • Pasien bisa kembali bernapas dengan lega
  • Tidak ada sayatan eksternal, sehingga proses penyembuhan relatif lebih cepat
  • Risiko infeksi lebih rendah dibandingkan dengan operasi terbuka
  • Tidak menimbulkan bekas luka di wajah karena tidak membutuhkan sayatan di hidung


Baca juga: Seputar Pilek, Inilah yang Perlu Anda Ketahui



Persiapan Tindakan FESS

Sebelum pasien menjalani FESS, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mempersiapkan kondisi pasien agar prosedur lebih mudah dijalani dan hasilnya optimal. Berikut ini adalah beberapa persiapan tindakan FESS:


  • Pemeriksaan oleh dokter spesialis THT, meliputi anamnesis gejala, riwayat pengobatan, dan kondisi kesehatan pasien secara umum, serta pemeriksaan fisik 
  • Berhenti merokok, setidaknya 3 minggu sebelum operasi 
  • Menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya obat pengencer darah atau ibuprofen 
  • Puasa 6–8 jam sebelum operasi 


Baca juga: Deviasi Septum Nasal: Kenali Gejala hingga Pengobatannya


Prosedur Operasi FESS

Setelah serangkaian pemeriksaan dilakukan dan pasien dinyatakan siap, dokter akan memulai prosedur operasi FESS. Durasi operasi FESS biasanya berlangsung sekitar 2–3 jam, tergantung pada kondisi pasien. 


Berikut ini adalah beberapa tahapan prosedur operasi FESS secara umum:


  1. Pemberian anestesi, biasanya dilakukan dengan bius total agar pasien tidak merasakan sakit
  2. Dokter akan memasukkan dekongestan ke dalam hidung pasien untuk membersihkan sinus 
  3. Dokter menyuntikkan larutan anestesi ke hidung
  4. Dokter akan memasukkan endoskop, yaitu selang kecil dengan kamera dan alat operasi khusus, ke dalam lubang hidung untuk memberikan gambaran detail mengenai kondisi sinus sekaligus melakukan operasi yang sesuai
  5. Melalui endoskop, dokter akan membuka saluran sinus atau mengangkat hal yang menyumbat saluran sinus, misalnya polip
  6. Dokter akan membersihkan lendir, nanah, atau jamur yang menyumbat saluran sinus
  7. Setelah semuanya terangkat, dokter akan kembali memeriksa kondisi saluran sinus untuk memastikan tidak ada sisa jaringan yang tertinggal 
  8. Untuk menutup rangkaian operasi, dokter akan memasang perban kecil di rongga hidung guna menghentikan perdarahan


Baca juga: Apakah Deviasi Septum Bisa Sembuh? Ini yang Perlu Diketahui


Pascaoperasi FESS

Setelah prosedur operasi FESS dilakukan, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan, sebelum dipindah ke ruangan rawat setelah kondisi dinyatakan stabil. Biasanya, pasien akan dirawat inap sekitar 1–2 hari setelah operasi. 


Selama menjalani proses pemulihan, ada beberapa tahapan yang dilakukan, baik oleh dokter maupun pasien, di antaranya:


  • Dokter akan memantau tanda vital, perdarahan, dan pembengkakan
  • Dokter meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik, pereda nyeri, atau semprot hidung steroid
  • Pasien dianjurkan melakukan irigasi hidung untuk menjaga rongga hidung tetap bersih 
  • Pasien tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas berat sebelum dinyatakan sembuh
  • Pasien tidak diperbolehkan untuk membuang ingus, setidaknya selama 7 hari setelah operasi


Selain mempercepat pemulihan, tindakan pascaoperasi FESS ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi dan mencegah kekambuhan penyakit. Dengan begitu, fungsi sinus bisa kembali normal dan Anda pun bisa kembali beraktivitas dengan nyaman. 


Baca juga: Si Kecil Kerap Mendengkur? Kenali Bahaya Mendengkur pada Anak


Komplikasi Tindakan FESS

Meski tergolong prosedur yang relatif aman, tindakan FESS tetap memiliki risiko komplikasi, meliputi:



Komplikasi ini mungkin terjadi apabila struktur jaringan di sekitar sinus mengalami kerusakan selama operasi. Namun, teknik tepat dan akurat yang dilakukan oleh dokter spesialis berpengalaman bisa meminimalkan terjadinya komplikasi ini. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan FESS hanya di rumah sakit yang dokter spesialis THT nya sudah memiliki jam terbang tinggi dalam melakukan operasi ini.

RS Pondok Indah merupakan rumah sakit dengan dokter spesialis berpengalaman yang didukung dengan fasilitas medis berteknologi terkini, adalah pilihan terbaik untuk menjalani prosedur FESS maupun mengatasi gangguan pada sinus yang tengah Anda alami.


Oleh karena itu, segera buat janji temu dengan dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk memeriksakan kondisi sinus, sekaligus menjalani tindakan FESS. Operasi FESS di RS Pondok Indah dilakukan langsung oleh dokter spesialis berpengalaman dengan bantuan fasilitas medis berteknologi terkini, untuk memastikan Anda mendapatkan pengobatan sinus yang optimal.  


Baca juga: Teknologi Terkini Pelega Pernapasan



FAQ


Apakah Operasi Sinus Bermanfaat?

Operasi sinus, terutama FESS, sangat bermanfaat untuk mengatasi sinusitis kronis yang tidak kunjung membaik, meski telah diberikan pengobatan non-bedah. Manfaat utamanya termasuk mengurangi nyeri, memperbaiki pernapasan, dan mengurangi risiko terjadinya infeksi berulang. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan fungsi pernapasan yang optimal, bahkan peningkatan kualitas hidup setelah menjalani prosedur bedah ini.


Kapan Anda Membutuhkan FESS?

Prosedur FESS seringkali dianjurkan jika pengobatan non-bedah tidak efektif mengatasi sinusitis kronis, polip, atau penyumbatan sinus. Selain itu, FESS juga mungkin disarankan apabila terdapat indikasi, seperti polip besar, deformitas struktural, tumor hidung, atau infeksi sinus berulang.


Sinusitis Akut Apakah Harus FESS?

Sinusitis akut umumnya tidak memerlukan prosedur FESS. Biasanya, dokter spesialis THT akan menyarankan pengobatan konservatif, seperti peresepan obat-obatan dan istirahat, terlebih dahulu. Prosedur FESS baru akan dipertimbangkan jika sinusitis tidak kunjung membaik setelah lebih dari 4 minggu atau sering kambuh.


Jika Anda mengalami sinusitis, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk evaluasi yang tepat dan menentukan pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.


Apa Efek Samping Bedah Sinus FESS?

Efek samping bedah sinus FESS umumnya minimal, seperti perdarahan, infeksi, nyeri, atau pembengkakan di area operasi. Namun jangan khawatir, komplikasi serius akibat FESS sangatlah jarang, dan biasanya dapat diatasi dengan pengobatan.


Berapa Lama Tindakan FESS?

Tindakan FESS biasanya hanya memerlukan waktu 1-2 jam. Namun, pasien tetap perlu dirawat inap selama beberapa hari sebelum diperbolehkan pulang.




Referensi:

  1. Martin-Jimenez DI, Moreno-Luna R, et al,. Improved quality of life in patients with chronic rhinosinusitis with nasal polyps associated with expanded types of endoscopic sinus surgery: A 2-year retrospective study. International Forum of Allergy & Rhinology. 2024. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/alr.23321). Diakses pada 14 Juli 2025.  
  2. Wang Z, Liu C, et al,. Clinical and economic benefits of image-guided system in functional endoscopicsinus surgery: a retrospective chart review study in China. Cost Effectiveness and Resource Allocation. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36635702/). Diakses pada 14 Juli 2025. 
  3. Almomen A, Albaharna H, et al,. The Endonasal Endoscopic Approach to Different Sinonasal Fungal Balls. International Journal of Otolaryngology. 2022. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35360416/). Diakses pada 14 Juli 2025. 
  4. Papadopoulou A, Chrysikos D, et al,. Anatomical Variations of the Nasal Cavities and Paranasal Sinuses: A Systematic Review. Cureus. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7883520/). Diakses pada 14 Juli 2025. 
  5. Cleveland Clinic. Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17478-functional-endoscopic-sinus-surgery#treatment-details). Direvisi terakhir 28 Mei 2025. Diakses pada 14 Juli 2025.
  6. Cleveland Clinic. Paranasal Sinuses. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/paranasal-sinuses). Direvisi terakhir 15 Agustus 2024.