Memahami Oogenesis: Proses Pembentukan Sel Telur pada Wanita

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 07 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) pada wanita. Fase ini juga merupakan kunci keberhasilan proses pembuahan, terutama dalam promil.

Memahami Oogenesis: Proses Pembentukan Sel Telur pada Wanita

Sel telur merupakan komponen penting dalam sistem reproduksi wanita. Tanpa sel telur yang sehat dan matang, pembuahan tidak akan terjadi. Akibatnya, kehamilan pun tidak akan berhasil. Oleh karena itu, keberadaan dan kualitas sel telur sangat berperan dalam keberhasilan program hamil.


Proses terbentuknya sel telur ini sebenarnya dimulai jauh sebelum seorang wanita lahir dan terus mengalami perkembangan secara bertahap, hingga akhirnya seorang wanita memasuki usia subur. Proses yang terjadi sejak wanita masih berupa janin berusia 5-7 bulan hingga menopause ini lah yang dikenal dengan oogenesis.


Oogenesis tidak hanya merujuk pada proses terbentuknya sel telur, melainkan juga menyiapkannya untuk dibuahi. Oleh karena itu, memahami bagaimana proses oogenesis serta faktor yang memengaruhinya akan membantu keberhasilan suatu program hamil.


Apa Itu Oogenesis?

Pengertian oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum), hingga sel tersebut matang dan siap dibuahi oleh sel sperma. Proses yang melibatkan berbagai tahapan kompleks ini terjadi dalam ovarium atau indung telur, mulai dari janin hingga terjadi pembuahan dan akan berakhir ketika seorang wanita memasuki masa menopause.


Baca juga: Mengenal Embriogenesis, Proses Pembentukan dan Perkembangan Embrio di Dalam Kandungan



Tahapan Oogenesis

Secara umum, oogenesis berlangsung dalam tiga tahap utama, sebagai berikut ini: 


1. Fase pembelahan

Pada fase ini, oogonium atau sel yang merupakan cikal bakal sel telur mulai mengalami pembelahan diri secara mitosis, untuk memperbanyak jumlahnya. Proses ini terjadi saat perempuan masih dalam kandungan. Jadi oogonium sudah terbentuk sebelum bayi perempuan lahir. Setelah proses ini, sebagian besar sel akan berhenti berkembang dan masuk ke fase selanjutnya.


2. Fase perkembangan

Setelah pembelahan, sebagian sel berkembang dan menghasilkan oosit primer. Saat lahir, seorang wanita akan memiliki 1-2 juta oosit primer, yang nantinya akan membelah diri dan memasuki tahapan selanjutnya.


Di fase ini, sel mulai membesar dan mempersiapkan diri untuk pembelahan berikutnya. Beberapa perubahan yang terjadi selama fase ini, termasuk peningkatan ukuran sel dan penumpukan cadangan makanan di dalamnya. Fase ini berlangsung cukup lama dan akan terus berjalan sampai perempuan berada pada masa pubertas.


3. Fase pematangan

Di tahap ini, sel telur yang sebelumnya disebut oosit primer akan mulai mengalami proses pematangan. Sel ini membelah menjadi oosit sekunder dan satu badan kutub sekunder. Nah, oosit sekunder inilah yang akan dilepaskan dari ovarium saat ovulasi.


Jadi, tahap oogenesis yang mengalami ovulasi adalah fase pematangan. Jika oosit sekunder ini bertemu dengan sperma, barulah proses pembelahan terakhirnya selesai dan menjadi sel telur matang (ovum) yang siap berkembang menjadi embrio yang menempel di dinding rahim.


Baca juga: Egg Freezing: Teknologi untuk Menyimpan Cadangan Sel Telur Berkualitas



Faktor yang Mempengaruhi Oogenesis

Proses oogenesis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:


  • Usia, jumlah dan kualitas oosit menurun seiring dengan bertambahnya usia
  • Hormon, hormon FSH (follicle-stimulating hormone) dan hormon LH (luteinizing hormone) merupakan kedua hormon yang berperan penting untuk memulai dan mematangkan sel telur
  • Kondisi kesehatan tertentu, seperti Sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat mengganggu oogenesis
  • Gaya hidup yang kurang sehat, termasuk stres, kurang tidur, pola makan serta kebiasaan yang tidak sehat bisa memengaruhi jumlah dan kualitas sel telur


Baca juga: Ketahui Masa Subur Rencanakan Kehamilan


Mengapa Oogenesis Penting dalam Sistem Reproduksi?

Oogenesis merupakan salah satu proses yang krusial dalam sistem reproduksi. Berikut ini adalah peranan penting oogenesis dalam sistem reproduksi perempuan:


  • Memengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan seorang wanita
  • Memiliki hasil akhir sel telur matang yang nantinya dibuahi dan berkembang menjadi bayi
  • Kualitas sel telur yang dihasilkan dalam oogenesis akan memengaruhi tingkat keberhasilan suatu program hamil


Baca juga: Menilai Cadangan Ovarium untuk Keberhasilan Program IVF


Pentingnya Oogenesis dalam Program Bayi Tabung (IVF)

Selain dalam proses reproduksi secara keseluruhan, fase oogenesis juga memiliki peranan penting dalam program bayi tabung (IVF). Sebab oogenesis menghasilkan sel telur yang diperlukan sebagai awal proses perencanaan kehamilan, khususnya program bayi tabung.


Oogenesis yang optimal akan menghasilkan sel ovum yang optimal untuk mendukung keberhasilan program IVF. Ovum yang matang dan berkualitas tinggi akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan serta perkembangan embrio yang sehat.


Secara keseluruhan, oogenesis adalah salah satu fondasi penting dalam proses kehamilan, khususnya dalam menjalani program IVF. Oleh sebab itu, bila Anda sedang menjalani program bayi tabung, proses ini akan dimonitor dan dioptimalkan oleh dokter spesialis fertilitas dan IVF agar peluang keberhasilannya meningkat.


Baca juga: Mitos Fakta Seputar Bayi Tabung


Cara Mengoptimalkan Proses Oogenesis

Agar program hamil memiliki hasil yang optimal, Anda bisa menerapkan beberapa tips untuk meningkatkan proses oogenesis, seperti berikut ini:


  • Konsumsi makanan bergizi, seperti makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin D, vitamin E, asam folat, dan omega-3
  • Jaga berat badan ideal untuk memastikan kadar hormon tetap terjaga
  • Kelola stres dengan baik, dengan menerapkan teknik relaksasi, meditasi, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan, guna mengingkatkan kualitas sel telur
  • Tidur yang cukup, minimal 7–8 jam setiap malamnya
  • Jangan rokok dan hindari paparan asap rokok
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Rutin olahraga, setidaknya 30 menit dalam sehari


Oogenesis merupakan proses penting dalam sistem reproduksi wanita yang berperan besar dalam siklus menstruasi dan kesuburan seorang wanita. Ketika proses ini terganggu, bukan tidak mungkin akan muncul masalah kesuburan yang menurunkan peluang terjadinya kehamilan.


Jika, bila Anda mengalami keluhan terkait menstruasi yang tidak teratur, atau tidak kunjung mendapatkan momongan, sebaiknya buatlah janji konsultasi dengan dokter spesialis fertilitas dan IVF di IVF Center di RS Pondok Indah-Pondok Indah.


Dokter spesialis kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG, pemeriksaan hormon, maupun analisis kesehatan reproduksi lain, untuk mengevaluasi adanya gangguan dalam proses oogenesis atau sistem reproduksi lainnya. Setelah menemukan masalahnya, dokter IVF akan memberikan penanganan yang sesuai, yang juga akan meningkatkan peluang Anda dan pasangan untuk mendapatkan momongan.


Baca juga: Cara Optimalkan Periode Tunggu Saat Jalani Bayi Tabung



FAQ


Kapan Oogenesis Dimulai pada Wanita?

Oogenesis dimulai selama masa perkembangan janin di dalam rahim. Pada saat kehamilan, ovarium janin perempuan sudah mulai membentuk folikel yang mengandung sel telur. Secara umum, proses pembentukan sel telur ini berlangsung sejak kehamilan trimester pertama hingga sekitar minggu ke-20 kehamilan. Setelah itu, proses oogenesis berhenti sementara dan akan berlanjut pada saat memasuki usia pubertas.


Apakah Oogenesis Dimulai Saat Pubertas?

Tidak, oogenesis tidak dimulai saat pubertas. Proses pembentukan sel telur (ovum) sudah berlangsung sejak sebelum kelahiran, yakni saat janin perempuan berada dalam kandungan.


Saat pubertas, yang terjadi adalah aktivasi dan pertumbuhan sel folikel yang sudah ada, serta mulai berkurangnya jumlah folikel yang tersedia setiap siklus menstruasi. Pubertas hanya memicu proses pematangan sel folikel dan pelepasan ovum secara berkala, bukan memulai oogenesis dari awal.


Kapan Seorang Wanita Bisa Menghasilkan Sel Telur yang Matang?

Seorang wanita mulai menghasilkan sel telur matang (ovum) saat pubertas, biasanya sekitar usia 12-15 tahun. Setiap siklus menstruasi, satu folikel berkembang, yang kemudian akan ovum matang akan dilepaskan melalui proses ovulasi.


Berapa Banyak Sel Telur yang Matang Setiap Bulan?

Biasanya, hanya ada satu sel telur matang yang dilepaskan oleh salah satu ovarium setiap bulan selama siklus menstruasi terjadi. Meski jarang, bisa juga terjadi ovulasi ganda (lebih dari satu ovum matang dan dilepaskan).


Apa Pentingnya Oogenesis Dalam IVF?

Oogenesis sangat penting dalam IVF karena menentukan jumlah dan kualitas sel telur yang tersedia untuk dibuahi. Proses ini memastikan adanya ovum matang yang berkualitas dan dapat diambil untuk digunakan dalam prosedur fertilisasi in-vitro.



Referensi:

  1. Lisnawati, L., & Danefi, T. Nutritional Status and Lifestyle Factors Contributing to the Regulation of Reproductive Quality in Adolescent Females. Genius Journal. 2023.
  2. (https://genius.inspira.or.id/index.php/gj/article/download/267/183). Diakses pada 16 April 2025.
  3. Emokpae, M. A., & Brown, S. I. Effects of lifestyle factors on fertility: practical recommendations for modification. Reproduction and Fertility. 2021.
  4. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8812443/). Diakses pada 16 April 2025.
  5. Cleveland Clinic. Ovum.
  6. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/ovum). Direvisi terakhir 9 September 2023. Diakses pada 16 April 2025.
  7. Cleveland Clinic. Female Reproductive System.
  8. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9118-female-reproductive-system). Direvisi terakhir 28 November 2022. Diakses pada 16 April 2025.
  9. Mayo Clinic. Female fertility: Why lifestyle choices count.
  10. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887). Direvisi terakhir 9 Januari 2024. Diakses pada 16 April 2025.