Oleh Tim RS Pondok Indah
Oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) pada wanita. Fase ini juga merupakan kunci keberhasilan proses pembuahan, terutama dalam promil.
Sel telur merupakan komponen penting dalam sistem reproduksi wanita. Tanpa sel telur yang sehat dan matang, pembuahan tidak akan terjadi. Akibatnya, kehamilan pun tidak akan berhasil. Oleh karena itu, keberadaan dan kualitas sel telur sangat berperan dalam keberhasilan program hamil.
Proses terbentuknya sel telur ini sebenarnya dimulai jauh sebelum seorang wanita lahir dan terus mengalami perkembangan secara bertahap, hingga akhirnya seorang wanita memasuki usia subur. Proses yang terjadi sejak wanita masih berupa janin berusia 5-7 bulan hingga menopause ini lah yang dikenal dengan oogenesis.
Oogenesis tidak hanya merujuk pada proses terbentuknya sel telur, melainkan juga menyiapkannya untuk dibuahi. Oleh karena itu, memahami bagaimana proses oogenesis serta faktor yang memengaruhinya akan membantu keberhasilan suatu program hamil.
Pengertian oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum), hingga sel tersebut matang dan siap dibuahi oleh sel sperma. Proses yang melibatkan berbagai tahapan kompleks ini terjadi dalam ovarium atau indung telur, mulai dari janin hingga terjadi pembuahan dan akan berakhir ketika seorang wanita memasuki masa menopause.
Baca juga: Mengenal Embriogenesis, Proses Pembentukan dan Perkembangan Embrio di Dalam Kandungan
Secara umum, oogenesis berlangsung dalam tiga tahap utama, sebagai berikut ini:
Pada fase ini, oogonium atau sel yang merupakan cikal bakal sel telur mulai mengalami pembelahan diri secara mitosis, untuk memperbanyak jumlahnya. Proses ini terjadi saat perempuan masih dalam kandungan. Jadi oogonium sudah terbentuk sebelum bayi perempuan lahir. Setelah proses ini, sebagian besar sel akan berhenti berkembang dan masuk ke fase selanjutnya.
Setelah pembelahan, sebagian sel berkembang dan menghasilkan oosit primer. Saat lahir, seorang wanita akan memiliki 1-2 juta oosit primer, yang nantinya akan membelah diri dan memasuki tahapan selanjutnya.
Di fase ini, sel mulai membesar dan mempersiapkan diri untuk pembelahan berikutnya. Beberapa perubahan yang terjadi selama fase ini, termasuk peningkatan ukuran sel dan penumpukan cadangan makanan di dalamnya. Fase ini berlangsung cukup lama dan akan terus berjalan sampai perempuan berada pada masa pubertas.
Di tahap ini, sel telur yang sebelumnya disebut oosit primer akan mulai mengalami proses pematangan. Sel ini membelah menjadi oosit sekunder dan satu badan kutub sekunder. Nah, oosit sekunder inilah yang akan dilepaskan dari ovarium saat ovulasi.
Jadi, tahap oogenesis yang mengalami ovulasi adalah fase pematangan. Jika oosit sekunder ini bertemu dengan sperma, barulah proses pembelahan terakhirnya selesai dan menjadi sel telur matang (ovum) yang siap berkembang menjadi embrio yang menempel di dinding rahim.
Baca juga: Egg Freezing: Teknologi untuk Menyimpan Cadangan Sel Telur Berkualitas
Proses oogenesis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
Baca juga: Ketahui Masa Subur Rencanakan Kehamilan
Oogenesis merupakan salah satu proses yang krusial dalam sistem reproduksi. Berikut ini adalah peranan penting oogenesis dalam sistem reproduksi perempuan:
Baca juga: Menilai Cadangan Ovarium untuk Keberhasilan Program IVF
Selain dalam proses reproduksi secara keseluruhan, fase oogenesis juga memiliki peranan penting dalam program bayi tabung (IVF). Sebab oogenesis menghasilkan sel telur yang diperlukan sebagai awal proses perencanaan kehamilan, khususnya program bayi tabung.
Oogenesis yang optimal akan menghasilkan sel ovum yang optimal untuk mendukung keberhasilan program IVF. Ovum yang matang dan berkualitas tinggi akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan serta perkembangan embrio yang sehat.
Secara keseluruhan, oogenesis adalah salah satu fondasi penting dalam proses kehamilan, khususnya dalam menjalani program IVF. Oleh sebab itu, bila Anda sedang menjalani program bayi tabung, proses ini akan dimonitor dan dioptimalkan oleh dokter spesialis fertilitas dan IVF agar peluang keberhasilannya meningkat.
Baca juga: Mitos Fakta Seputar Bayi Tabung
Agar program hamil memiliki hasil yang optimal, Anda bisa menerapkan beberapa tips untuk meningkatkan proses oogenesis, seperti berikut ini:
Oogenesis merupakan proses penting dalam sistem reproduksi wanita yang berperan besar dalam siklus menstruasi dan kesuburan seorang wanita. Ketika proses ini terganggu, bukan tidak mungkin akan muncul masalah kesuburan yang menurunkan peluang terjadinya kehamilan.
Jika, bila Anda mengalami keluhan terkait menstruasi yang tidak teratur, atau tidak kunjung mendapatkan momongan, sebaiknya buatlah janji konsultasi dengan dokter spesialis fertilitas dan IVF di IVF Center di RS Pondok Indah-Pondok Indah.
Dokter spesialis kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG, pemeriksaan hormon, maupun analisis kesehatan reproduksi lain, untuk mengevaluasi adanya gangguan dalam proses oogenesis atau sistem reproduksi lainnya. Setelah menemukan masalahnya, dokter IVF akan memberikan penanganan yang sesuai, yang juga akan meningkatkan peluang Anda dan pasangan untuk mendapatkan momongan.
Baca juga: Cara Optimalkan Periode Tunggu Saat Jalani Bayi Tabung
Oogenesis dimulai selama masa perkembangan janin di dalam rahim. Pada saat kehamilan, ovarium janin perempuan sudah mulai membentuk folikel yang mengandung sel telur. Secara umum, proses pembentukan sel telur ini berlangsung sejak kehamilan trimester pertama hingga sekitar minggu ke-20 kehamilan. Setelah itu, proses oogenesis berhenti sementara dan akan berlanjut pada saat memasuki usia pubertas.
Tidak, oogenesis tidak dimulai saat pubertas. Proses pembentukan sel telur (ovum) sudah berlangsung sejak sebelum kelahiran, yakni saat janin perempuan berada dalam kandungan.
Saat pubertas, yang terjadi adalah aktivasi dan pertumbuhan sel folikel yang sudah ada, serta mulai berkurangnya jumlah folikel yang tersedia setiap siklus menstruasi. Pubertas hanya memicu proses pematangan sel folikel dan pelepasan ovum secara berkala, bukan memulai oogenesis dari awal.
Seorang wanita mulai menghasilkan sel telur matang (ovum) saat pubertas, biasanya sekitar usia 12-15 tahun. Setiap siklus menstruasi, satu folikel berkembang, yang kemudian akan ovum matang akan dilepaskan melalui proses ovulasi.
Biasanya, hanya ada satu sel telur matang yang dilepaskan oleh salah satu ovarium setiap bulan selama siklus menstruasi terjadi. Meski jarang, bisa juga terjadi ovulasi ganda (lebih dari satu ovum matang dan dilepaskan).
Oogenesis sangat penting dalam IVF karena menentukan jumlah dan kualitas sel telur yang tersedia untuk dibuahi. Proses ini memastikan adanya ovum matang yang berkualitas dan dapat diambil untuk digunakan dalam prosedur fertilisasi in-vitro.
Referensi: