Waspada Penyakit Rematik di Usia Muda, Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

By Tim RS Pondok Indah

Wednesday, 25 June 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Rematik di usia muda tidak boleh dianggap sepele. Sebab jika tidak diobati sejak dini, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas dan menimbulkan komplikasi berbahaya.

Waspada Penyakit Rematik di Usia Muda, Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan sekitarnya. Penyakit ini lebih sering menyerang orang berusia lanjut. Meski begitu, rematik juga bisa dialami oleh dewasa muda. Bila pada lansia, rematik kebanyakan disebabkan karena osteoarthritis maupun asam urat, penyebab rematik pada dewasa muda adalah rheumatoid arthritis, sementara juvenile idiopathic arthritis lebih sering menyerang anak-anak dan remaja.


Rematik akan menyebabkan peradangan pada sendi yang ditandai dengan gejala nyeri sendi terutama di pagi hari, sendi terasa kaku dan sulit digerakkan, bengkak dan kemerahan di sekitar persendian, demam ringan. Ketika mengalami serangan, nyeri sendi akibat rematik bahkan bisa membuat orang yang mengalami kondisi ini terbangun dari tidurnya.


Apa Itu Rematik di Usia Muda?

Rematik di usia muda adalah kondisi ketika anak muda atau orang berusia di bawah 30 tahun mengalami peradangan sendi. Ada banyak jenis penyakit rematik, tetapi rematik yang sering dialami oleh pasien dewasa muda adalah rheumatoid arthritis dan juvenile idiopathic arthritis.


Rematik di usia muda umumnya disebabkan oleh gangguan autoimun atau faktor genetik. Sementara rematik di usia lanjut cenderung terjadi akibat proses penuaan, gangguan pada kesehatan persendian maupun tulang rawan, serta beban berlebih pada sendi, termasuk posisi yang salah saat beraktivitas.


Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Terkait Penyakit Reumatik



Gejala Rematik di Usia Muda

Berikut ini adalah gejala rematik di usia muda yang sering dialami oleh penderitanya, yaitu:


  • Nyeri sendi, khususnya di lutut, tangan, dan pergelangan kaki
  • Kekakuan sendi, terutama di pagi hari
  • Keterbatasan gerakan
  • Tubuh terasa lelah
  • Nyeri otot
  • Sendi bengkak dan tampak kemerahan


Perbedaan Gejala Rematik di Usia Muda dan Usia Tua

Ada beberapa perbedaan gejala antara rematik di usia muda dan usia lanjut, yaitu:


  • Gejala rematik di usia muda bisa terjadi saat penderitanya sedang beristirahat dan gejala terasa sangat sakit di pagi hari, sementara gejala rematik di usia lanjut cenderung terasa ketika beraktivitas dan nyeri terasa di malam hari
  • Rematik di usia muda dapat menimbulkan dampak pada seluruh tubuh (sistemik), seperti gangguan kesehatan jantung, paru, dan mata. Sementara rematik di usia lanjut hanya menyerang sendi tertentu saja dan tidak berdampak pada organ tubuh lainnya
  • Rematik di usia muda juga lebih sering disertai dengan gejala demam, sementara rematik di usia lanjut umumnya tidak disertai dengan demam 


Baca juga: Apakah Rematik di Usia Muda Berbahaya? Ini Jawabannya


Penyebab Rematik di Usia Muda

Pada dasarnya, rematik di usia muda terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringannya sendiri. Penyebab pasti terjadinya kesalahan sistem imun ini masih belum diketahui hingga saat ini. Namun, faktor genetik diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik di usia muda.


Faktor Risiko Rematik di Usia Muda

Ada beragam faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami rematik di usia muda, yaitu:


  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit autoimun
  • Orang dengan jenis kelamin perempuan
  • Terinfeksi, termasuk infeksi gusi
  • Tidak menerapkan kebiasaan hidup sehat, termasuk kebiasaan merokok dan memiliki berat badan berlebih (bahkan obesitas)


Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Reumatik dan Penyebabnya


Kapan Harus ke Dokter?

Penderita rematik di usia muda perlu segera ke dokter spesialis penyakit dalam jika mengalami gejala berikut ini:


  • Nyeri sendi yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, berulang, atau tidak kunjung sembuh
  • Pembengkakan atau kekakuan sendi lebih dari seminggu
  • Demam


Rematik di usia muda tidak boleh dianggap sepele, apalagi jika penyakit ini menyerang anak-anak dan remaja. Sebab jika tidak diobati dengan tepat sejak awal, peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi dan tulang secara permanen. 


Tentu saja kondisi ini bisa mengganggu pertumbuhan anak dan remaja. Bahkan, seseorang yang mengalami rematik di usia muda berisiko tinggi mengalami osteoporosis dini. Jadi, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala di atas!


Baca juga: Apakah Rematik Bisa Sembuh? Penanganan Rematik untuk Memperlambat Keparahannya



Diagnosa Rematik di Usia Muda

Untuk menegakkan diagnosa rematik di usia muda, dokter spesialis penyakit dalam akan melakukan tanya jawab kepada pasien terlebih dahulu. Ada beberapa pertanyaan yang akan dokter tanyakan, yaitu:


  • Gejala yang dialami saat ini
  • Kapan pertama kali gejala dirasakan dan sudah berapa lama gejala tersebut terjadi
  • Riwayat keluarga memiliki penyakit autoimun


Setelah mengajukan pertanyaan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi perubahan warna kulit di sekitar sendi yang sakit dan pembengkakan sendi yang muncul.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, meliputi:


  • Tes darah, untuk menilai adanya tanda-tanda peradangan, serta antibodi penanda rematik
  • Rontgen atau MRI, untuk melihat kerusakan akibat radang sendi dengan lebih jelas


Baca juga: Osteoporosis dan Reumatik


Penanganan Rematik di Usia Muda

Penanganan rematik pada usia muda bertujuan untuk mengontrol peradangan yang terjadi, mengurangi rasa nyeri, sekaligus mencegah kerusakan sendi semakin parah. Dokter bisa saja meresepan beberapa obat-obatan untuk dikonsumsi, maupun penanganan medis lain, sebagai berikut ini:


  • Obat pereda nyeri, untuk mengurangi nyeri pada persendian
  • Obat kortikosteroid, untuk mengendalikan peradangan pada sendi
  • Disease-Modifying Antirheumatic Drugs, untuk memperlambat perburukan penyakit autoimun
  • Fisioterapi dan olahraga ringan, untuk menjaga fungsi sendi agar penderita bisa beraktivitas lagi
  • Penggunaan alat bantu, seperti brace atau penyangga untuk membantu mobilitas


Jika pengobatan di atas tidak bisa mengurangi keluhan rematik di usia muda, dokter spesialis penyakit dalam pun akan menganjurkan tindakan operasi yang akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah ortopedi, khususnya jika terjadi kerusakan sendi berat.


Selain itu, dokter juga biasanya akan menyarankan penderita untuk menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan sehat untuk meredakan gejala yang dialami dan mengoptimalkan pengobatan, sekaligus mencegah flare-up.


Baca juga: Kenali Penyebab Radang Sendi dan Cara Mengatasinya


Komplikasi Rematik di Usia Muda

Rematik di usia muda yang tidak ditangani sedini mungkin dapat menimbulkan beragam komplikasi, seperti:


  • Kerusakan tulang dan sendi secara permanen
  • Pertumbuhan terhambat, khususnya pada pasien anak-anak dan remaja
  • Gangguan penglihatan, seperti radang mata, glaukoma, dan katarak
  • Osteoporosis dini
  • Muncul benjolan (nodul reumatoid) di organ tubuh lainnya, seperti jantung dan paru-paru
  • Mulut kering
  • Mudah terinfeksi
  • Terbentuknya jaringan parut atau jaringan yang mengeras di paru-paru, sehingga berisiko tinggi terkena penyakit paru-paru, khususnya penyakit paru interstisial
  • Limfoma


Pencegahan Rematik di Usia Muda

Tidak semua rematik di usia muda bisa dicegah, karena penyebab terseringnya adalah penyakit autoimun. Namun, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko dan memperlambat perburukan penyakit ini, yaitu:


  • Tidak merokok
  • Rutin berolahraga
  • Kelola stres dengan baik
  • Jaga berat badan ideal
  • Hindari aktivitas berintensitas berat dan memiliki gerakan berulang, seperti menekuk lutut
  • Konsumsi makanan sehat setiap hari


Rematik di usia muda atau di usia lanjut tidak bisa disembuhkan secara permanen. Namun, pengobatan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengurangi keluhan yang dialami sekaligus mencegah terjadinya komplikasi. 


Segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala rematik dan memiliki riwayat genetik penyakit autoimun. Dengan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat dari dokter, rematik di usia muda dapat dikontrol dengan baik sehingga Anda bisa kembali beraktivitas tanpa keluhan.


Baca juga: Terapi TENS: Fisioterapi Menggunakan Listrik untuk Meredakan Nyeri



FAQ


Apakah Nyeri di Jari Tangan dan Kaki Tanda Rematik?

Nyeri di jari tangan dan kaki bisa jadi tanda rematik, terutama jika disertai pembengkakan, kaku, dan nyeri sendi yang berlangsung lama. Gejala ini sering muncul secara bertahap dan biasanya terasa lebih parah di pagi hari.


Namun, nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, jadi konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.


Apa Penyebab Rematik pada Remaja?

Rematik pada remaja bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, kesalahan sistem imun yang menyerang diri sendiri (penyakit autoimun), infeksi, atau faktor lingkungan. Selain itu, stres dan cedera juga dapat memperparah gejala rematik pada remaja.


Bagaimana Juvenile Idiopathic Arthritis Dimulai?

Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA) biasanya dimulai dengan gejala seperti pembengkakan, kaku, dan nyeri pada sendi. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul secara perlahan dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu, terutama jika tidak segera ditangani.




Referensi:

  1. Acuña-Rocha VD, Regalado-Ceballos D, et al,. Clinical Characteristics of Young-Onset Versus Elderly-Onset Rheumatoid Arthritis: A Systematic Review and Meta-Analysis. Cureus. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11663032/). Diakses pada 25 Juni 2025.
  2. Centers for Disease Control and Prevention. Rheumatoid Arthritis. (https://www.cdc.gov/arthritis/rheumatoid-arthritis/index.html). Direvisi terakhir 25 Januari 2024. Diakses pada 25 Juni 2025.
  3. Cleveland Clinic. Rheumatoid Arthritis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4924-rheumatoid-arthritis#symptoms-and-causes). Direvisi terakhir 6 November 2024. Diakses pada 25 Juni 2025.
  4. Mayo Clinic. Juvenile idiopathic arthritis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/juvenile-idiopathic-arthritis/symptoms-causes/syc-20374082). Direvisi terakhir 5 Oktober 2022. Diakses pada 25 Juni 2025.
  5. Mayo Clinic. Rheumatoid arthritis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rheumatoid-arthritis/symptoms-causes/syc-20353648). Direvisi terakhir 9 April 2025. Diakses pada 25 Juni 2025.