By Tim RS Pondok Indah
Perlemakan hati (fatty liver) bisa diatasi dengan penanganan tepat. Keberhasilan penanganannya dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan penanganan medis yang tepat.
Perlemakan hati (fatty liver) adalah kondisi medis di mana lemak menumpuk secara berlebihan di sel-sel hati. Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala, tetapi pada beberapa orang bisa muncul keluhan perut terasa penuh, perut terasa tidak nyaman, nyeri tumpul di perut kanan atas, atau mudah lelah.
Perlemakan hati terbagi menjadi dua jenis, yaitu alkoholik (akibat minum alkohol berlebihan), dan non-alkoholik (berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat seperti obesitas, diabetes, atau kolesterol tinggi). Jika tidak ditangani, perlemakan hati bisa menyebabkan resistensi insulin yang membuat kadar gula darah meningkat, maupun berkembang menjadi peradangan hati, sirosis, penurunan fungsi hati, hingga gagal hati.
Perlemakan hati atau fatty liver dapat diatasi, terutama jika masih berada pada tahap awal dan belum terjadi komplikasi, seperti sirosis. Meskipun hingga saat ini belum tersedia obat khusus untuk mengatasi kondisi ini, perlemakan hati dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup.
Pada kasus tertentu, dokter juga dapat meresepkan terapi tambahan untuk mengelola kondisi penyerta seperti diabetes, kadar kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi, yang berkontribusi terhadap penumpukan lemak di hati.
Dengan pemantauan rutin dan komitmen jangka panjang, kadar lemak di organ hati dapat berkurang secara signifikan, bahkan menghilang sepenuhnya.
Baca juga: Tes Fungsi Hati, Langkah Awal Menentukan Kesehatan Hati
Langkah pertama untuk pengobatan perlemakan hati adalah mengidentifikasi penyebab dan tingkat keparahan kondisi secara akurat. Salah satu pemeriksaan yang dapat membantu adalah body composition analysis dengan Dexa Scan.
Pemeriksaan ini mampu mengukur persentase lemak tubuh secara detail, termasuk distribusi lemak di area perut yang berhubungan dengan risiko perlemakan hati non-alkoholik.
Setelah itu, penanganan difokuskan pada perubahan gaya hidup jangka panjang. Dokter akan menyarankan langkah-langkah penanganan seperti:
Kunci utamanya kesembuhan fatty liver adalah komitmen menjalani gaya hidup sehat dan memantau kondisi hati secara berkala. Pemeriksaan Dexa Scan dapat membantu menilai distribusi lemak tubuh yang berkaitan dengan risiko fatty liver, sehingga penanganan bisa lebih tepat sasaran. Selain itu, DEXA Scan juga bisa memantau keberhasilan penanganan yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi perlemakan hati.
Jadi, jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke perlemakan hati, atau memiliki faktor risiko penyakit hati, seperti obesitas, diabetes, atau kolesterol tinggi, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah. Pemeriksaan menyeluruh dan penanganan sedini mungkin akan meningkatkan peluang kesembuhan secara optimal.
Baca juga: Kunci Hindari Kanker Hati: Pemeriksaan Rutin dan Pencegahan
Perlemakan hati adalah kondisi yang berbahaya, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan. Meskipun awalnya tidak langsung merusak organ hati, perlemakan hati yang tidak mendapatkan penanganan tepat akan terus berkembang. Lama-kelamaan, kondisi ini bisa menyebabkan jaringan parut (fibrosis), sirosis hati, penurunan fungsi hati, dan gagal hati. Tidak hanya demikian, fatty liver disease juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati.
Penderita perlemakan hati dianjurkan untuk memperhatikan pantangan-pantangan berikut ini:
Penurunan berat badan biasanya disarankan untuk penderita fatty liver disease yang kelebihan berat badan atau obesitas. Penurunan berat badan sebesar 3–5% saja sudah cukup baik untuk mengurangi penumpukan lemak di hati. Untuk mendukung proses ini, terapkanlah pola makan yang sehat dikombinasikan dengan olahraga teratur, minimal 150 menit setiap minggunya atau setara dengan 30 menit yang dilakukan sebanyak 5 kali dalam seminggu.
Tidak semua kasus fatty liver berkembang menjadi kanker hati. Akan tetapi, fatty liver disease yang tidak ditangani, bahkan diabaikan, bisa saja berkembang menjadi sirosis. Kondisi inilah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati secara signifikan.
Oleh sebab itu, jika Anda diduga memiliki kondisi fatty liver, sangat disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Perubahan gaya hidup dan pengobatan yang sesuai dapat membantu memulihkan fungsi hati dan mencegah terjadinya komplikasi, seperti sirosis dan kanker.
Perlemakan hati atau fatty liver dapat kembali normal, terutama jika cepat terdeteksi dan ditangani dengan tepat. Apabila penderita belum mengalami sirosis, perubahan gaya hidup secara permanen sangatlah efektif untuk mengatasi penumpukan lemak dan peradangan hati.
Akan tetapi, bila kondisi ini sudah berkembang menjadi sirosis, maka pengobatan tidak bisa menyembuhkan organ hati yang sudah rusak seperti sedia kala. Meski demikian, pengobatan dan perubahan gaya hidup pada tahap ini tetap diperlukan untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Referensi: