Osteoporosis dan Reumatik

Jumat, 25 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Osteoporosis adalah kondisi tulang rapuh karena kepadatan menurun, sedangkan reumatik adalah peradangan sendi yang menyebabkan nyeri dan bengkak.

Osteoporosis dan Reumatik

Orang muda merupakan kelompok usia yang sering diserang oleh penyakit reumatik akibat peradangan. Bahkan kelompok penyakit reumatik ini juga dapat menyerang anak-anak. Penyakit ini ditandai oleh nyeri dan bengkak sendi disertai kaku pada pagi hari lebih dari satu jam.


Perbedaan Osteoporosis dan Reumatik


1. Penyebab Utama

Osteoporosis disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang yang membuat tulang rapuh dan mudah patah, terutama pada lansia dan wanita pascamenopause. Sedangkan reumatik, atau rheumatoid arthritis, adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri.


2. Gejala yang Ditimbulkan

Gejala osteoporosis sering tidak terasa hingga terjadi patah tulang, dengan area yang rentan seperti pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Sementara reumatik ditandai dengan nyeri, bengkak, dan kekakuan di persendian, terutama di pagi hari atau setelah periode tidak aktif.


3. Dampak pada Tubuh

Osteoporosis mengakibatkan tulang menjadi lebih rapuh, yang meningkatkan risiko patah tulang. Reumatik, di sisi lain, mengakibatkan kerusakan sendi yang dapat menyebabkan deformitas dan keterbatasan gerak seiring waktu.


4. Pengobatan dan Pencegahan

Osteoporosis dapat dicegah dengan asupan kalsium dan vitamin D serta olahraga, sementara reumatik lebih sering diobati dengan obat anti-inflamasi dan terapi biologis untuk mengurangi peradangan.


Pengobatan Osteoporosis dan Reumatik

Pengobatan penyakit reumatik jenis ini tidak mudah, seringkali dibutuhkan obat-obatan yang keras dalam jangka waktu yang lama. Pengobatan yang tidak sempurna akan berakibat kerusakan sendi yang berat dan kecacatan penderitanya, sehingga kualitas hidup penderitanya menjadi sangat buruk.


Osteoporosis (pengeroposan tulang) juga merupakan penyakit reumatik yang disebabkan oleh proses degeneratif dan metabolik pada tulang sehingga kepadatan tulang menjadi berkurang. Osteoporosis ditandai oleh penurunan massa tulang.


Proses perusakan dan pembaruan tulang selalu terjadi berpasangan dan seimbang, sehingga tidak terjadi defisit massa tulang. Pada penderita osteoporosis, proses perusakan jauh lebih aktif daripada pembaruan sehingga terjadi defisit massa tulang yang mengakibatkan tulang menjadi keropos (osteoporosis).


Obat-obat reumatik yang paling banyak digunakan adalah obat penghilang rasa sakit. Fisioterapi, latihan, dan pemberian alat bantu juga merupakan program pengobatan penyakit yang terpadu dengan obat-obatan yang diminum. Program ini dapat mengurangi rasa sakit dan mengembalikan fungsi otot, sendi dan kualitas hidup penderita.


Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada pencegahan osteoporosis, yaitu menjaga asupan kalsium yang cukup, menghindari gaya hidup yang mempertinggi risiko osteoporosis, dan latihan beban. Kebutuhan kalsium perhari adalah 1000 mg/hari. Sumber kalsium yang tertinggi adalah dari susu dan produknya, dan ikan teri.


Untuk menghindarinya, dianjurkan untuk berjalan, berenang, dan bersepeda. Berjalan merupakan latihan yang sangat bermanfaat, Langkah berjalan harus lebih cepat dari biasa disertai ayunan tangan. Dianjurkan untuk berjalan minimal 30 menit sehari sebanyak 5 kali per minggu.