Oleh Tim RS Pondok Indah
Sayangnya, penyakit rematik tidak bisa disembuhkan total. Tetapi, penanganan yang tepat juga bisa mencegah kondisi menjadi makin parah. Simak selengkapnya!
Rematik adalah jenis penyakit peradangan yang terjadi pada sendi. Kondisi yang dalam istilah medis dikenal sebagai artritis ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru mengenali bagian tubuh yang sehat sebagai zat asing, yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Akhirnya, sistem kekebalan tubuh yang menyerang sendi pun menyebabkan nyeri maupun reaksi peradangan yang dikenal sebagai gejala rematik.
Penting bagi penderita rematik untuk memahami dan mengurangi faktor risiko guna mencegah kondisi semakin parah. Selain itu, pengobatan rematik yang sesuai juga diperlukan supaya kondisi ini tidak mengganggu kegiatan sehari-hari orang yang memiliki gangguan pada persendiannya.
Umumnya, penderita rematik bisa merasakan gejala sendi yang mengalami peradangan, seperti berikut ini:
Selain itu, ada beberapa gejala sistemik yang menyertai rematik, seperti:
Gejala penyakit rematik berpotensi menghambat aktivitas sehari-hari. Apabila Anda merasakan salah satu gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Pemeriksaan dan penanganan dini dapat membantu mengontrol bahkan meminimalisir gejala yang Anda alami. Dengan begitu, Anda pun dapat menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasanya.
Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Reumatik dan Penyebabnya
Saat memeriksakan diri ke dokter, Anda akan ditanya beberapa hal untuk menegakkan diagnosis rematik, yang diikuti dengan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter akan menyarankan pemeriksaan beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain:
Tes darah dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah. Selain itu, dokter juga akan meminta pemeriksaan penanda peradangan dalam tubuh, serta antibodi penanda adanya rematik, untuk mencari tahu penyebab rematik yang Anda alami.
Untuk mendeteksi penumpukan cairan akibat proses peradangan, serta adanya perubahan bentuk sendi, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan, baik berupa foto rontgen, MRI, USG, atau CT-Scan.
Pemeriksaan cairan sendi atau cairan sinovial juga bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi yang menyebabkan peradangan.
Baca juga: Terapi TENS: Fisioterapi Menggunakan Listrik untuk Meredakan Nyeri
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter akan memberikan penanganan rematik sesuai dengan penyebab, keparahan, dan keluhan yang Anda alami.
Tujuan utama penanganan rematik adalah untuk mengurangi hingga menghilangkan gejala, serta meningkatkan fungsi sendi agar Anda dapat beraktivitas seperti sedia kala.
Berikut ini adalah berbagai bentuk pengobatan rematik yang biasa dilakukan oleh dokter:
Obat radang sendi yang dokter resepkan sangat bergantung dengan jenis rematik yang Anda alami. Berikut ini adalah berbagai obat yang biasa diresepkan dokter:
Selain obat-obatan rematik di atas, dokter juga akan menganjurkan pasien untuk melakukan terapi fisik (fisioterapi) atau terapi okupasi untuk meningkatkan kekuatan sendi dan otot, sehingga keluhan nyeri bisa berkurang bahkan menghilang dan Anda bisa tetap beraktivitas seperti biasa.
Vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin D, dan vitamin K, diketahui bisa mengurangi gejala rematik. Selain itu, pemberian multivitamin yang mengandung omega-3 terbukti bisa mengurangi peradangan pada sendi.
Ketika gejala rematik sudah sangat parah dan tidak bisa diobati dengan konsumsi obat-obatan di atas, dokter mungkin akan menganjurkan pasien untuk melakukan pembedahan.Ā Operasi merupakan jalan terakhir untuk rematik parah, khususnya yang menyebabkan kerusakan dan fungsi sendi.
Rencana pengobatan yang disarankan dokter spesialis penyakit dalam dapat bervariasi tergantung pada riwayat kesehatan masing-masing orang dan gejala yang dirasakannya. Penanganan rematik sedini mungkin tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan fungsi, tetapi juga bisa mencegah terjadinya komplikasi rematik.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Tulang, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pada dasarnya memang penyakit rematik akan menyebabkan sendi meradang dan terasa nyeri. Keluhan ini tentunya akan menghambat aktivitas Anda. Jika dibiarkan tanpa penanganan, rematik yang parah dapat menyebabkan perubahan bentuk tulang. Kondisi ini lah yang merupakan bahaya rematik, karena akan membatasi, bahkan membuat Anda tidak bisa beraktivitas. Selain itu, rematik yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko kerusakan sendi maupun tulang secara permanen, bahkan disabilitas.
Meskipun rematik tidak bisa disembuhkan, Anda tetap bisa memperlambat perkembangan penyakit rematik dengan melakukan penanganan dini. Selain itu, keparahan gejala juga dikurangi dengan penanganan yang sesuai dengan arahan dokter.
Rematik yang tidak segera ditangani bisa merusak sendi secara permanen, sehingga rentang geraknya jadi terbatas. Bila sendi sudah rusak dan tidak berfungsi dengan baik, risiko terjadinya kecacatan pun akan lebih tinggi.Ā Selain itu, berbagai komplikasi rematik bisa saja terjadi pada jantung, mata, paru, bahkan otak, yang akan sangat merugikan.
Nyeri karena rematik memang lebih dominan terjadi di persendian, terutama pada lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan punggung. Gejala penyakit rematik biasanya berupa nyeri, kaku, dan bengkak pada area persendian tersebut. Meski tidak selalu parah, gejala rematik bisa mengganggu aktivitas. Supaya tidak berlarut-larut, rencanakan janji temu dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis rematologi untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Air hangat tidak bisa menyembuhkan penyakit rematik, tetapi dapat membantu meredakan gejala nyeri dan kekakuan sendi. Mandi atau berendam dengan air hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi sensasi nyeri di persendian. Namun, untuk pengobatan rematik, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis rematologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Rematik bisa kambuh karena beberapa faktor seperti cuaca dingin, stres, kelelahan, kurang tidur, dan pola makan yang tidak sehat. Aktivitas fisik berlebihan juga bisa memperburuk kondisi ini. Menjalani gaya hidup sehat, rajin beraktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, dan rutin kontrol dengan dokter dapat mencegah gejala rematik kambuh.
Air dingin tidak menyebabkan rematik, tetapi bisa memperparah gejala nyeri dan kekakuan sendi. Rematik disebabkan oleh peradangan pada sendi, bukan oleh suhu air. Jika Anda menderita penyakit rematik, lebih baik menghindari paparan air dingin agar tidak memperburuk kondisi.
Mandi malam tidak menyebabkan penyakit rematik. Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik, autoimun, atau infeksi, bukan karena mandi malam. Tetapi, mandi malam, terutama dengan air dingin, berpotensi memperparah gejala yang dialami penderita rematik.
Jadi, jangan tunggu keluhan makin parah! Berapa pun usia Anda, sebaiknya segera memeriksakan kondisi ke dokter spesialis penyakit dalam subspesialis rematologi di RS Pondok Indah ketika merasakan gejala penyakit rematik. Sebab, penanganan di RS Pondok Indah dilakukan langsung oleh dokter spesialis yang kompeten, dengan didukung oleh fasilitas terbaik, sehingga hasil pengobatan pun lebih maksimal.
Referensi: