Apa Perbedaan Inseminasi dan Bayi Tabung?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 04 Oktober 2024

ā€¢
RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Perbedaan bayi tabung dan inseminasi yang paling signifikan adalah lokasi terjadinya pembuahan. Ada juga beberapa perbedaan penting lainnya, simak di sini!

Apa Perbedaan Inseminasi dan Bayi Tabung?

Kehamilan kebanyakan merupakan suatu hal yang diidamkan setiap pasangan. Namun, keberhasilan memperoleh anak tidak selalu berjalan mulus, baik karena faktor kesehatan reproduksi calon ayah, maupun sel telur dari calon ibu. Untuk itu, dokter akan menyarankan berbagai program hamil, termasuk inseminasi maupun bayi tabung. Perkembangan teknologi dan ilmu medis memungkinkan program hamil untuk mengatasi infertilitas pada pasangan pasutri, serta mencegah terjadinya kelainan bawaan.Ā 


Untuk mengetahui program hamil yang sesuai, Anda dan pasangan harus terlebih dahulu memeriksakan diri ke dokter kandungan. Sebab kondisi dari calon ayah dan calon ibu sama-sama memegang peran penting dalam keberhasilan program memperoleh anak ini. Untuk memberikan sedikit gambaran, bacalah beberapa perbedaan inseminasi dan bayi tabung dalam penjelasan di bawah ini.


Apa itu Inseminasi?

Inseminasi adalah proses memasukkan sperma langsung ke dalam rahim, sehingga jarak yang ditempuh sel sperma untuk bertemu dengan sel telur dapat diperpendek. Prosedur yang juga dikenal sebagai inseminasi intrauterine atau intrauterine insemination (IUI) ini memungkinkan lebih banyak konsentrasi sperma yang mencapai rahim. Dengan demikian, prosedur ini sel telur akan memiliki peluang dibuahi oleh sel sperma calon ayah lebih besar di dalam rahim calon ibu.


Baca juga: Kenali Metode Pemeriksaan Fertilitas dan Jenis Program Hamil


Apa itu Bayi Tabung?

Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology atau ART) yang bertujuan untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan serta sebagai salah satu penanganan infertilitas.


Tindakan yang juga dikenal sebagai in vitro fertilization (IVF) ini dilakukan dalam 5 tahapan yang kompleks dengan tujuan untuk memaksimalkan sel telur juga sel sperma pada calon ayah, agar peluang terjadinya pembuahan, bahkan kehamilan, lebih besar.


Perlu diketahui bahwa, dalam pelaksanaan prosedur bayi tabung, pembuahan akan dilakukan di luar tubuh wanita. Sebelum proses pembuahan, dokter akan melakukan proses pengambilan sel telur, yang melibatkan stimulasi hormonal dan prosedur klinis.


Pembuahan sel telur akan dilakukan dalam wadah khusus di laboratorium, baik dengan teknik konvensional maupun ICSI (intracytoplasmic sperm injection). Setelah terjadi pembuahan baru calon janin ditanam kembali ke dalam rahim, melalui prosedur transfer embrio.


Baca juga: Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung



Perbedaan Inseminasi dan Bayi Tabung

Inseminasi dan bayi tabung adalah 2 hal berbeda. Berikut ini adalah beberapa perbedaan inseminasi dan bayi tabung (IVF) yang perlu Anda ketahui:


1. Lokasi pembuahan

Perbedaan utama antara inseminasi buatan dan bayi tabung adalah lokasi terjadinya pembuahan. Prosedur inseminasi buatan, pembuahan terjadi dalam tubuh wanita, sedangkan untuk bayi tabung, lokasi pembuahan terjadi di luar tubuh, lebih tepatnya dibuahkan pada wadah khusus dalam laboratorium.


2. Durasi yang dibutuhkan

Waktu yang dibutuhkan untuk 1 program bayi tabung lebih lama, sekitar 6-8 minggu, dibandingkan dengan prosedur inseminasi, yang hanya membutuhkan waktu 4 minggu.


3. Kemungkinan berhasilĀ 

Inseminasi buatan memiliki peluang keberhasilan hanya sekitar 15-20%, yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi tabung. Prosedur bayi tabung peluang keberhasilannya mencapai angka 40-50%. Namun, ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan kedua program ini, termasuk kualitas sperma, kualitas sel telur, kesuburan pasangan, dan kesehatan tubuh calon orang tua.


Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?


4. Biaya

Dari segi biaya, inseminasi buatan dan bayi tabung memiliki perbedaan yang signifikan, di mana inseminasi buatan membutuhkan biaya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan bayi tabung.


5. Indikasi

Dokter akan menyarankan tindakan inseminasi buatan sebagai langkah pertama dari prosedur kehamilan bagi pasangan yang mengalami masalah kesuburan, khususnya yang belum jelas penyebabnya (unexplained infertility). Prosedur inseminasi juga lebih dianjurkan jika ada masalah kesuburan pada pria, misalnya disfungsi ereksi.


Sedangkan bayi tabung biasa disarankan untuk pasangan yang:


  • Memiliki masalah kesuburan yang berat pada pria
  • Mengalami penyumbatan saluran indung telur atau tuba falopi yang tersumbat
  • Gagal program hamil dengan prosedur inseminasi buatan
  • Mencegah kelainan genetik


6. Kontraindikasi

Bayi tabung tidak memiliki kontraindikasi yang mutlak, tetapi wanita yang berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan tidak disarankan untuk menjalani prosedur ini.


Sedangkan untuk inseminasi, sebaiknya prosedur ini tidak dilakukan pada wanita yang mengalami penyumbatan pada kedua saluran indung telur, mengalami endometriosis parah, berusia lebih dari 40 tahun dan hasil perhitungan sperma yang buruk bahkan azoospermia (tidak adanya sperma dalam air mani).


Menimbang perbedaan bayi tabung dan inseminasi sebenarnya memiliki keunggulan maupun kekurangannya masing-masing, Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan subspesialis endokrinologi, fertilitas, dan reproduksi, guna mengetahui prosedur yang sesuai.


IVF Centre yang berlokasi di RS Pondok Indah - Pondok Indah khususnya, memiliki tim medis yang kompeten yang berpengalaman untuk memberikan pelayanan yang komprehensif bagi Anda dan pasangan selama melakukan program hamil, baik inseminasi maupun bayi tabung.Ā 


Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF



FAQ


Berapa Lama Hasil Inseminasi Dapat Diketahui?

Hasil tindakan inseminasi buatan membutuhkan waktu 10 - 14 hari setelah prosedur dilakukan. Pada periode ini, wanita dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan guna memastikan apakah inseminasi berhasil. Tes kehamilan sebaiknya dilakukan sesuai rekomendasi dokter agar hasilnya akurat.


Berapa Lama Hasil Bayi Tabung Dapat Diketahui?

Hasil bayi tabung dapat diketahui dalam waktu sekitar 10-14 hari setelah proses transfer embrio dilakukan. Pada tahap ini, calon ibu akan menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) guna memastikan kehamilan setelah menjalankan prosedur bayi tabung.


Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Keberhasilan Inseminasi Buatan?

Keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kualitas sperma dari calon ayah, kesehatan dan usia wanita, serta waktu ovulasi. Selain itu, keterampilan dokter dan teknik yang digunakan juga berperan penting. Tidak hanya demikian, pemilihan klinik dengan fasilitas terbaik juga dapat memengaruhi keberhasilan program inseminasi buatan.


Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Keberhasilan IVF?

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IVF meliputi usia wanita, kualitas sel telur, kesuburan calon ayah, kualitas sel sperma, kesehatan rahim, serta gaya hidup. Selain itu, faktor eksternal yang dapat memengaruhi keberhasilan program IVF adalah pemilihan klinik fertilitas yang tepat dan penggunaan teknologi medis modern


Apabila Anda dan pasangan tertarik menjalani program kehamilan atau promil untuk atasi infertilitas, IVF Centre yang berlokasi di RS Pondok Indah - Pondok Indah adalah jawabannya. Didukung dengan tim dokter spesialis IVF dan fertilitas yang berpengalaman serta teknologi medis terkini, IVF Centre RS Pondok Indah menyediakan layanan komprehensif dengan sistem one-stop service untuk mengatasi fertilitas pada sepasang pasutri.



Referensi:

  1. Lai S, Wang R, et al,. IVF versus IUI with ovarian stimulation for unexplained infertility: a collaborative individual participant data meta-analysis. Human Reproduction Update. 2024. (https://academic.oup.com/humupd/article/30/2/174/7499718#google_vignette). Diakses pada 26 September 2024.
  2. Yu C, Bai L, et al,. Analysis of factors associated with IUI pregnancy outcomes in elderly and young patients. BMC Women's Health. 2024. (https://link.springer.com/article/10.1186/s12905-024-02934-2). Diakses pada 26 September 2024.
  3. Garcia-Grau E, Oliveira M, et al,. An algorithm to predict the lack of pregnancy after intrauterine insemination in infertile patients. Journal of clinical medicine. 2023. (https://www.mdpi.com/2077-0383/12/9/3225). Diakses pada 26 September 2024.
  4. Huniadi A, Bimbo-Szuhai E, et al,. Fertility predictors in intrauterine insemination (IUI). Journal of Personalized Medicine. 2023. (https://www.mdpi.com/2075-4426/13/3/395). Diakses pada 26 September 2024.
  5. Cleveland Clinic. IUI (Intrauterine Insemination). (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22456-iui-intrauterine-insemination). Direvisi terakhir 2 Maret 2022. Diakses pada 26 September 2024.
  6. Cleveland Clinic. IVF (In Vitro Fertilization). (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22457-ivf). Direvisi terakhir 2 Maret 2022. Diakses pada 27 September 2024.
  7. Mayo Clinic. In vitro fertilization (IVF). (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/in-vitro-fertilization/about/pac-20384716). Direvisi terakhir 1 September 2023. Diakses pada 27 September 2024.