Kanker bisa diobati dan disembuhkan. Sembuh-tidaknya kanker tergantung pada stadium dan jenis kanker. Semakin tinggi stadium, semakin sulit penanganannya.
Kanker masih menjadi momok yang menakutkan, dan dianggap sebagai lonceng kematian. Selain bisa kambuh, kanker juga bisa menyebar ke tempat lain. Walau begitu, bukan berarti kanker berujung pada kematian.
Dengan pengobatan yang tepat, kanker masih mungkin disembuhkan. Terutama untuk kanker yang terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin dan deteksi dini menjadi kunci mencegah sekaligus mengobati kanker.
Baca juga: Kenali Bahaya Kanker Hati, Lakukan Pemeriksaan Sedini Mungkin
Meski deteksi dini sangat penting untuk tingkat keberhasilan pengobatan, nyatanya masih banyak masyarakat yang takut memeriksakan diri. PenyeÂbabnya bisa karena takut menjalani kemoterapi, takut operasi, hingga takut akan kematian.
Kanker yang ditemukan pada stadium 0, tingkat kesembuhannya mencapai 100 persen. Kemungkinan ini akan turun menjadi 90 persen pada stadium 1, 80 persen pada stadium 2, 60 persen pada stadium 3, serta tidak bisa disembuhkan jika baru ditemukan pada stadium 4.
Baca juga: Bagaimana Cegah Kanker Payudara
Seperti yang telah dijelaskan, deteksi dini adalah kunci dari penyembuhan penyakit kanker. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk melakukan deteksi dini kanker untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk skrining kanker adalah sebagai berikut ini:
Faktor genetik memang peran penting dalam beberapa kasus kanker. Jadi, mengetahui riwayat kanker dalam keluarga bisa membantu Anda menentukan langkah tepat untuk mencegah kanker, seperti melakukan tes genetik untuk skrining kanker ataupun pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Di RS Pondok Indah, kami menyediakan berbagai paket Executive Health Check Up dengan fasilitas terbaik dan pemeriksaan yang komprehensif! Skirining awal kondisi kesehatan dapat membantu Anda mencegah kanker dan berbagai penyakit lain yang dapat menurunkan kualitas hidup. Jadi, investasikan kesehatan Anda dengan melakukan pemeriksaan di EHCU RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga!
Penyakit kanker memang beragam dan dapat menyerang berbagai organ tubuh, sehingga gejalanya pun cukup beragam. Akan tetapi, terdapat sejumlah gejala umum yang dapat diwaspadai, di antaranya adalah:
Mengingat gejala yang ditimbulkan penyakit kanker beragam dan dapat menyerupai kondisi medis lain, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab dari keluhan terkait.
Selanjutnya, apabila individu merasakan gejala-gejala di atas atau perubahan kondisi tubuh yang signifikan, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan medis lebih lanjut. Melalui pemeriksaan medis, dokter dapat memastikan diagnosis penyakit kanker dan menentukan penanganan terbaik.
Beberapa contoh prosedur pemeriksaan medis kanker yang dapat dilakukan mencakup:
Baca juga: Kanker Teratasi, Aktivitas Tak Terbatasi
Operasi sering kali menjadi pilihan utama untuk mengangkat tumor jika kanker terdeteksi pada stadium awal dan masih terlokalisasi. Tujuannya adalah mengangkat sebanyak mungkin jaringan kanker. Dalam beberapa kasus, operasi dapat dikombinasikan dengan terapi lain seperti kemoterapi atau radioterapi untuk meningkatkan hasil pengobatan.
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan secara oral atau intravena dan sering kali digunakan dalam siklus untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih. Efek samping kemoterapi termasuk mual, kelelahan, rambut rontok, dan risiko infeksi.
Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Terapi ini dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau sebagai tambahan setelah operasi untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker. Efek samping radioterapi dapat mencakup iritasi kulit, kelelahan, dan masalah pencernaan tergantung pada area yang dirawat.
Imunoterapi memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Obat imunoterapi membantu sistem kekebalan mengenali dan menyerang sel-sel kanker. Terapi ini menunjukkan hasil yang menjanjikan terutama untuk jenis kanker tertentu seperti melanoma dan kanker paru-paru. Efek samping termasuk reaksi autoimun dan gejala mirip flu.
Terapi hormon digunakan untuk jenis kanker yang sensitif terhadap hormon, seperti kanker payudara dan prostat. Terapi ini berfungsi dengan memblokir produksi atau aksi hormon yang memicu pertumbuhan kanker. Efek samping terapi hormon dapat mencakup perubahan suasana hati, kelelahan, dan perubahan fungsi seksual.
Terapi target menggunakan obat-obatan yang secara spesifik menargetkan molekul yang terlibat dalam pertumbuhan dan penyebaran kanker. Terapi ini cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan kemoterapi karena lebih spesifik. Namun, tidak semua jenis kanker memiliki target yang diketahui sehingga tidak semua pasien dapat memanfaatkan terapi ini.
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengelola gejala dan efek samping pengobatan kanker. Perawatan ini mencakup pengelolaan nyeri, dukungan emosional, dan bantuan dengan masalah fisik lainnya. Perawatan paliatif dapat dilakukan bersamaan dengan pengobatan kuratif.
Baca juga: Kunci Hindari Kanker Hati: Pemeriksaan Rutin dan Pencegahan
Gaya hidup menjadi faktor penting dalam penyakit kanker. Bahkan, kontribusinya sebesar 30 – 40 persen, selain faktor lain yang belum diketaÂhui. Sedangkan faktor keturunan atau genetik perannya hanya 5 persen.
Jadi, meskipun tidak memiliki keturunan penderita kanker, bukan berarti Anda aman. Jalani hidup sehat dengan cukup beristirahat, beraktivitas, menjaga pola makan, serta pandangan hidup yang selalu positif.
Mengonsumsi makanan yang sehat merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kanker. Beberapa jenis kanker, seperti kanker usus, kanker payudara, dan kanker hati, sangat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi individu.
Untuk mencegah kanker, perbanyak konsumsi buah, sayur, protein rendah lemak, dan makanan tinggi serat. Sebisa mungkin, hindari juga mengonsumsi alkohol dan me ultra-processed food. Selain itu, mengurangi konsumsi makanan maupun minuman yang terlalu manis atau asin.
Merokok dan menggunakan produk dengan kandungan tembakau dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Menurut riset, rokok dan tembakau dapat dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, seperti:
Dengan berhenti dan menghindari rokok, Anda bisa mencegah kanker muncul.
Tetap aktif dan rutin berolahraga memang penting untuk memelihara kesehatan maupun kebugaran tubuh. Selain itu, ternyata rutin beraktivitas fisik juga dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.
Untuk mencegah kanker, sangat disarankan untuk berolahraga dengan teratur selama 30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali seminggu. Aktivitas yang dilakukan pun tidak harus yang terlalu berat, cukup dengan berjalan kaki, bersepeda, atau berenang Anda sudah bisa menjaga kesehatan tubuh dan mencegah munculnya sel kanker.
Baca juga: Kanker Prostat: Kenali dan Tangani
Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan potensi individu terkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Menjaga berat badan ideal dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker prostat, kanker usus, dan kanker ginjal.
Beberapa jenis kanker dapat disebabkan oleh infeksi virus. Sebagai contoh, kanker leher rahim dapat disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) dan kanker hati dapat disebabkan oleh virus hepatitis B. Jadi, dengan melakukan vaksinasi, Anda bisa menurunkan risiko terkena kanker. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran vaksin yang sesuai berdasarkan faktor risiko yang dimiliki.
Tidak, kanker tidak menular. Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam tubuh seseorang. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi genetik yang dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti paparan radiasi, bahan kimia berbahaya, atau virus tertentu, namun kanker itu sendiri tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, udara, atau cairan tubuh. Meski beberapa jenis virus, seperti HPV (Human Papillomavirus) dan hepatitis B, dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kanker, infeksi virus tersebut tidak secara langsung menularkan kanker.
Kanker yang paling mudah disembuhkan termasuk kanker tiroid, kanker kulit non-melanoma (seperti karsinoma sel basal dan sel skuamosa), serta kanker testis. Kanker-kanker ini memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika dideteksi dan diobati sejak dini, sering kali melalui pembedahan atau terapi lain yang efektif karena sifatnya yang cenderung tumbuh lambat dan jarang menyebar.
Kanker pankreas adalah salah satu jenis kanker yang paling sulit disembuhkan. Ini disebabkan oleh gejalanya yang sering tidak muncul hingga stadium lanjut, sehingga diagnosis terlambat. Selain itu, kanker pankreas memiliki kecenderungan untuk cepat menyebar ke organ lain dan resistensi terhadap banyak jenis terapi, membuatnya lebih sulit untuk diobati secara efektif.
Ciri-ciri kanker yang sudah menyebar dapat bervariasi, tergantung lokasi penyebarannya. Secara umum, penderita dapat merasakan nyeri yang berkepanjangan, penurunan berat badan drastis, kelelahan ekstrem, perubahan pada kulit, dan adanya benjolan di area baru tubuh. Jika Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah onkologi.
Remisi kanker bisa bertahan dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada jenis kanker dan respons tubuh terhadap pengobatan. Remisi berarti gejala kanker berkurang atau hilang, tetapi tidak selalu berarti sembuh total. Biasanya, jika kondisi remisi lengkap dapat dipertahankan selama 3-5 tahun, kemungkinan untuk sembuh seumur hidup akan lebih besar.
Kanker dinyatakan sembuh setelah pasien bebas dari tanda-tanda penyakit selama lima tahun setelah pengobatan, meskipun ini tergantung pada jenis kanker dan stadium saat diagnosis.
Pilihan pengobatan kanker terbaik tentu hanya bisa dipastikan oleh dokter spesialis bedah onkologi, setelah melakukan pemeriksaan langsung. Sebab, pengobatan kanker yang diberikan oleh dokter perlu disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta keparahan kondisi Anda.Â