Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) merupakan salah satu kanker yang tingkat mortalitasnya sangat tinggi
Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) merupakan salah satu kanker yang tingkat mortalitasnya sangat tinggi.
Kematian akibat tumor ganas hati mencapai 1,25 juta per tahun di dunia, termasuk kanker ganas yang menempati urutan kelima sebagai penyebab kematian pada laki-laki dan kesembilan pada perempuan.
Oleh karenanya, sangat penting untuk mengenal tanda-tanda kanker hati. Dengan begitu, Anda bisa mengantisipasi dan mencegahnya.
Khususnya di Asia Tenggara, kanker hati menempati urutan ketiga penyebab kematian terbanyak setelah kanker kolorektal dan kanker lambung.
Meningkatnya angka lematian akibat kanker hati ini sebagian besar dihubungkan dengan stadium penyakit yang semakin meningkat.
Pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada penderita kanker hati stadium dini cukup menguntungkan, dengan tingkat kesembuhan sebesar 30 persen dan ditambah harapan hidup selama lima tahun mendatang (40-70 persen).
Pada stadium intermediate dan stadium lanjut tujuan pengobatan adalah untuk meringankan penyakit (palliative), dengan ketahanan hidup (median survive) 11-20 bulan.
Namun, sangat disayangkan apabila penderita kanker hati baru mengobati penyakitnya pada stadium akhir. Pada tingkat ini, tujuan pengobatan hanyalah untuk mengobati gejala, dengan angka harapan hidup 3 bulan saja.
Melihat kondisi tersebut, deteksi dini kanker hati menjadi sangat penting dan patut diketahui.
Baca juga: Sayangi Hati Anda, Hindari Konsumsi Makanan Berbahaya
Kanker hati merupakan keganasan primer hati yang sebagian besar disertai dengan penyakit dasar sirosis hati. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kanker hati adalah peradangan kronik yang bisa disebabkan sebagian besar oleh infeksi virus Hepatitis B dan C.
Akhir-akhir ini kanker hati ini dikaitkan dengan Non-Alcohol Fatty Liver Disease (NAFLD). Beberapa penyebab yang juga dikaitkan dengan kanker hati ini adalah karsinogen (dimethylaminobenzene), nitrosamine, dan aflatoksin.
Mengingat sebagian besar kanker hati dikaitkan dengan infeksi Hepatitis B dan Hepatitis C, maka penatalaksanaan hepatitis B maupun Hepatitis C harus optimal.
Individu dengan risiko terjangkit kanker hati (evidence grade III, recommendation B) direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan dengan melakukan USG abdomen dan pemeriksaan darah alfafetoprotein setiap 6 bulan.
Apabila ditemukan dugaan terjangkit kanker hati pada stadium dini, maka perlu dilakukan CT Scan multifase (evidence grade IIa, recommendation B) agar diketahui pengobatan dan perawatan apa yang tepat bagi penderita.
Baca juga: Penanganan Mutakhir untuk Kanker Hati