Kanker Serviks Bisa Disembuhkan?

Kamis, 14 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kanker serviks dan payudara saat ini menempati urutan pertama penyakit yang paling banyak diderita perempuan di Indonesia dan paling banyak menyebabkan kematian

Kanker Serviks Bisa Disembuhkan?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat tiap tahun sekitar 15 ribu kasus kanker serviks (leher rahim) ditemukan di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di dunia.


Sesuai dengan namanya, kanker rahim menyerang dan menggerogoti kesehatan wanita terutama pada bagian organ kewanitaannya. Tepatnya, di bagian leher rahim yang terletak di antara kemaluan wanita dan rahim.


Kanker yang satu ini secara umum disebabkan oleh infeksi virus bernama Human Papilloma Virus (HPV) yang menginfeksi organ kewanitaan. HPV sebenarnya memiliki banyak sub-tipe, seperti 1, 2, 3, dan lainnya. Tetapi, yang menyebabkan kanker serviks adalah sekelompok kanker sub-tipe 16-18.


Pemeriksaan Dini

Ada banyak cara penularan atau perpindahan virus ini. Salah satunya melalui perilaku seks berisiko. Kabar baiknya, kanker serviks ini bisa dicegah. Cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksaan dini dan vaksin.


Pemeriksaan dini bisa dilakukan dengan papsmear dan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) untuk menemukan pra-kanker. Melalui pemeriksaan ini, dokter akan mengetahui ada-tidaknya sel kanker.


Jika ditemukan adanya sel kanker, dokter akan melihat apakah masih pra-kanker atau sudah menjadi kanker.


Prinsipnya, bila diketahui dan dicegah sejak dini, seseorang yang menderita kanker serviks dapat sembuh. Untuk kasus kanker serviks, perjalanan sejak masa pra-kanker hingga menjadi kanker membutuhkan waktu sekitar 20 tahun.


Dalam masa itu, bila sudah diketahui sejak dini, dan dilakukan pengobatan, pasien dipastikan akan sembuh.


Karena itu, penting bagi setiap wanita untuk melakukan pemeriksaan dan vaksin. Pemerintah saat ini sedang gencar melakukan edukasi dan sosialiasasi tentang vaksin dan tindakan papsmear sebagai deteksi dini.


Di negara-negara maju yang telah mewajibkan vaksin dan pemeriksaan dini, bisa dipastikan sudah tidak ada kasus kanker serviks.


Baca juga: ThinPrep, Deteksi Dini Kanker Serviks Lebih Akurat


Metode Pengobatan

Setiap wanita harus mulai waspada bila mengalami pendarahan, keputihan yang tidak normal, dan rasa sakit di bagian bawah. Untuk memastikan, bisa dibuktikan dengan pemeriksaan papsmear.


Jika dokter mencurigai adanya kanker, biopsi menjadi tindakan selanjutnya yang akan dilakukan. Pemeriksaan biopsi memberitahukan tingkat kondisi kanker. Jika masih dalam stadium 1-2, akan dilakukan operasi.


Jika sudah di tingkat advance, 2A dan 2B, perlu dilakukan radiasi. Saat ini, seluruh proses pemeriksaan, perawatan, dan operasi bisa dilakukan di RS Pondok Indah Group. 


Pengobatan kanker serviks dapat dilakukan dengan terapi mutakhir, dengan kombinasi operasi, radiasi, dan imunoterapi. Imunoterapi adalah upaya untuk membuat tubuh memperbaiki sel-sel kanker agar tidak berkembang lagi.


Baca juga: Menjaga Kesehatan Kewanitaan


Yang perlu diingat, sel-sel kanker bersifat menyebar. Sehingga, meski telah melalui proses perawatan dan pengobatan, tidak bisa dikatakan bahwa pasien telah benar-benar sembuh. Pasien harus terus memeriksakan diri sampai benar-benar bersih dari sel kanker. 


Demi terhindar dari risiko kanker serviks, para wanita harus menyingkirkan rasa ragu, malu, dan takut untuk mendatangi dokter guna melakukan pemeriksaan dini. Semakin awal diketahui, tingkat kesembuhan bisa mencapai 100 persen. Jangan menunggu sampai terlambat.