Vaksin HPV, Cegah Kanker Serviks

Senin, 04 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Human Papilloma Virus (HPV), adalah virus yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh kita, salah satunya leher rahim

Vaksin HPV, Cegah Kanker Serviks

Ada 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi high-risk HPV, yaitu virus yang menyebabkan kanker, dan golongan low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker. Untuk menghindari diri dari virus tersebut, sebaiknya lakukan vaksin HPV.


Namun sebelumnya Anda perlu mengetahui apa itu vaksin HPV dan bagaimana vaksin tersebut dapat mencegah datangnya kanker serviks.


Sekitar 30-40 sub-tipe HPV dapat menginfeksi area kelamin dan menimbulkan penyakit kutil kelamin baik pada pria maupun wanita, dan juga menyebabkan kanker serviks pada perempuan dan kanker penis pada pria. Berbagai jenis HPV lainnya dapat menyebabkan infeksi pada jari, tangan dan wajah.


Ada berbagai faktor risiko untuk terinfeksi HPV, yaitu kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual, serta adanya kondisi gangguan sistem imun. HPV ditularkan melalui kontak kulit selama hubungan seksual, dan melalui benda-benda yang digunakan dalam aktivitas seksual. Namun, HPV tidak bisa ditularkan melalui toilet atau sentuhan pada benda seperti gagang pintu.


Sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala. Terkadang, kutil yang timbul di kelamin atau bagian tubuh lain merupakan satu-satunya tanda yang timbul.


Virus ini tidak bisa diterapi, namun, hampir 90 persen kasus infeksi HPV hilang spontan tanpa diperlukan pengobatan.


HPV dan Kanker Serviks

Beberapa sub-tipe HPV dapat menginfeksi leher rahim (serviks). Infeksi ini selanjutnya menyebabkan perubahan sifat sel. Pada sebanyak 90 persen infeksi, virus dapat diatasi oleh tubuh, dan sel kembali normal secara spontan.


Namun, pada beberapa kasus, infeksi ini dapat berlangsung terus-menerus dan menyebabkan pertumbuhan sel-sel leher rahim yang abnormal.


Virus yang ada secara terus-menerus ini tidak dapat diterapi, namun pap smear rutin akan mendeteksi perubahan sel di serviks yang diakibatkan oleh infeksi HPV. Dengan penanganan yang tepat, sel-sel abnormal tersebut, yang mengalami perubahan pra-kanker, dapat dicegah untuk berkembang lebih lanjut menjadi kanker.


Apabila sel-sel tersebut berkembang lebih lanjut maka akan terjadi perubahan pertumbuhan sel ke arah kanker serviks. Secara spesifik, sub-tipe HPV 16 dan 18 merupakan penyebab 70 persen dari kanker serviks, sub-tipe 6 dan 11 merupakan penyebab 90 persen kutil kelamin.


Apa Itu Vaksin HPV dan Bagaimana Cara Pemberiannya

Vaksin HPV membantu mencegah infeksi high-risk HPV (sub-tipe 16 dan 18) yang menyebabkan kanker serviks. Manfaat vaksin ini secara maksimal dapat diperoleh apabila seseorang belum pernah melakukan hubungan seksual.


Namun, bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual, vaksin ini juga bermanfaat karena belum tentu seseorang tersebut pernah terpapar oleh virus HPV dengan sub-tipe yang dapat dicegah oleh vaksin, yaitu HPV sub-tipe 6, 11, 16 dan 18.


Vaksin ini sangat direkomendasikan untuk diberikan pada usia 9 hingga 26 tahun, namun bukan berarti seorang perempuan di atas usia 26 tahun tidak boleh mendapatkan vaksin ini.


Memang vaksin HPV tidak mampu mencegah hingga 100 presen kanker serviks, serta tidak dapat menggantikan peran pap smear sebagai pemeriksaan utama dalam mendeteksi dan mencegah kanker serviks.


Bagi seseorang yang telah menerima vaksin, tetap diperlukan untuk melakukan pap smear rutin. Mengapa? Karena sebanyak 30 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh sub-tipe HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut.


Anda dapat mendiskusikan hal ini dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Hingga kini sudah tersedia dua jenis vaksin, di mana Anda bisa mendiskusikan dengan dokter untuk mengetahui mana yang paling tepat untuk Anda. Vaksin yang tersedia sudah dibuktikan aman dan efektif dalam mencegah infeksi virus HPV.


Pencegahan Kanker Serviks


1. Pap Smear

Cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi kanker serviks. Semua perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual perlu melakukan pemeriksaan pap smear setiap 1-3 tahun.


2. Vaksin HPV

Vaksin HPV dilakukan sebagai pencegahan primer untuk virus HPV.