Catat! 10 Ini Gejala Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

By Tim RS Pondok Indah

Monday, 30 June 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Gejala tumor otak seringkali disalahartikan sebagai kondisi medis lain. Padahal, deteksi gejala tumor otak sejak dini bisa meningkatkan kemungkinan kesembuhan.

Catat! 10 Ini Gejala Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

Tumor otak adalah kondisi ketika terjadi pertumbuhan abnormal (mutasi) dari sel otak atau jaringan sekitarnya. Jika sel yang mengalami mutasi berasal dari sel otak itu sendiri, maka kondisi ini dikenal dengan tumor otak primer. Sedangkan bila penyebab tumor otak adalah karena sel kanker di organ lain yang tak terkendali hingga menyebar ke otak, kondisi ini dikenal dengan tumor otak sekunder (tumor otak metastasis).


Sedangkan berdasarkan sifatnya, tumor otak bisa dibedakan menjadi tumor otak jinak (nonkanker) dan tumor ganas (kanker otak). Namun, baik bersifat jinak atau ganas, tumor otak tetap berpotensi mengancam nyawa, khususnya jika tidak terdeteksi sejak dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat.


Oleh sebab itu, mengenali gejala tumor otak sejak dini memegang peran penting dalam pemberian penanganan yang tepat, serta keberhasilan pengobatan.


Daftar Gejala Tumor Otak yang Perlu Diketahui

Jenis tumor otak jinak umumnya tumbuh lebih lambat, tetapi tetap akan menekan jaringan otak dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam tengkorak yang kemudian menimbulkan gangguan kesehatan. Sementara jaringan tumor otak ganas (kanker otak) biasa tumbuh dengan cepat serta meningkatkan risiko terjadinya kerusakan jaringan otak yang lebih parah.


Berikut ini ada banyak gejala tumor otak yang perlu diwaspadai dan mendapatkan penanganan sedini mungkin, yaitu:


1. Sering sakit kepala

Gejala tumor otak yang kerap dikeluhkan oleh penderitanya adalah sering sakit kepala. Sebagian penderita menganggap sakit kepala sebagai kondisi yang wajar, baik sedang tidak enak badan atau kurang darah. Padahal, sering sakit kepala merupakan gejala awal tumor otak. Biasanya, keluhan ini akan terasa semakin parah di pagi hari setelah bangun tidur.


Memang tidak semua sakit kepala merupakan ciri dari tumor otak. Namun, jika Anda mengalami sakit kepala yang tak kunjung membaik meski sudah minum obat pereda nyeri biasa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis bedah saraf di rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti CT-Scan atau MRI guna memastikan penyebabnya sehingga bisa diberikan penanganan yang tepat.


2. Tubuh mudah lelah

Jika Anda sering merasa tubuh mudah lelah padahal tidak melakukan aktivitas yang berat maupun sudah cukup beristirahat, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter spesialis bedah saraf. Pasalnya, tumor otak bisa menyebabkan tubuh kekurangan energi sehingga tubuh jadi terus-menerus terasa sangat lelah.


Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala Anda



3. Mual atau muntah tanpa penyebab yang jelas

Mual atau muntah sering dikaitkan dengan gejala asam lambung naik atau kehamilan. Padahal, ini juga menjadi tanda adanya tumor otak. Sebab pertumbuhan sel abnormal dari jaringan tumor akan menekan sel di otak serta meningkatkan tekanan intracranial tekanan dalam rongga tengkorak) akan menimbulkan gejala mual atau muntah tanpa alasan yang jelas.


4. Sulit berkonsentrasi

Pertumbuhan sel abnormal di otak atau jaringan sekitarnya dapat menekan bagian otak yang bertanggung jawab pada memori. Akibatnya, tumor otak akan menyebabkan penderitanya sulit berkonsentrasi dan kesulitan mengingat hal-hal yang biasanya mudah diingat. 


5. Sering mengantuk

Tumor otak yang bersifat ganas umumnya bisa menyebabkan suplai darah ke otak menurun. Hal ini mengakibatkan penderitanya jadi mudah mengantuk walau sudah tidur cukup lama. Bahkan, sebagian penderita tumor otak juga bisa jadi lebih sering pingsan.


Baca juga: Red Flag pada Sakit Kepala, Apa yang Perlu Diketahui?


6. Suasana hati mudah berubah

Pertumbuhan tumor otak bisa menyebabkan Anda mengalami perubahan suasana hati, perilaku, bahkan kepribadian. Penderita kondisi ini tak jarang jadi lebih sensitif, mudah marah dan tersinggung, sering cemas, bahkan bersikap lebih impulsif.


7. Kejang

Hampir 80% penderita tumor otak mengalami kejang. Namun, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa gejala kejang ini merupakan tanda adanya penyakit epilepsi.


8. Kehilangan keseimbangan

Tumor juga dapat memengaruhi fungsi otak dalam menjaga keseimbangan dan gerak tubuh. Oleh sebab itu, tak jarang individu yang terkena tumor otak jadi lebih sering terjatuh tiba-tiba. Kondisi ini juga dapat menyebabkan penderitanya sering tersandung, kesulitan berjalan lurus, dan sulit mengendalikan gerakan tangan atau kaki.


9. Sulit melihat dengan jelas

Lokasi tumor yang tumbuh di dekat area mata dapat menekan saraf optik sehingga menyebabkan munculnya gejala gangguan penglihatan. Keluhan ini akan menyebabkan pandangan jadi ganda atau kabur.


10. Gangguan pendengaran

Tumor otak yang menekan saraf pendengaran dapat menimbulkan gejala gangguan pendengaran. Akibatnya, Anda bisa kesulitan mendengar atau tidak dapat mengerti makna ucapan orang lain.


Baca juga: Kenali Gejala Awal Kanker Otak Sebelum Semakin Parah



Kapan Harus ke Dokter untuk Memeriksakan Diri?

Waspadailah tanda-tanda tumor otak di atas. Segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis bedah saraf sebagai skrining awal jika Anda mengalami gejala:


  • Sakit kepala parah yang tidak membaik setelah konsumsi obat pereda nyeri
  • Mual dan muntah tanpa penyebab yang jelas
  • Kejang tanpa riwayat epilepsi maupun cedera kepala
  • Gangguan penglihatan atau pendengaran mendadak
  • Perubahan kepribadian drastis
  • Lemas atau lumpuh separuh tubuh


Apabila melalui pemeriksaan dokter menyatakan diagnosis tumor otak, baik tumor jinak ataupun tumor ganas, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis bedah saraf di RS Pondok Indah cabang terdekat. Untuk mengangkat sebagian atau seluruh tumor otak, dokter akan melakukan operasi yang disesuaikan dengan lokasi dan ukuran tumor, serta kondisi kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan terapi lain, termasuk terapi radiasi (radioterapi) maupun kemoterapi, untuk hasil terbaik.


Dengan kemampuan dokter spesialis yang tak perlu diragukan lagi, serta didukung fasilitas medis berteknologi canggih di RS Pondok Indah, tumor otak bisa diatasi seoptimal mungkin. Anda pun bisa kembali beraktivitas tanpa terhambat oleh tumor otak dan keluhan yang ditimbulkannya.  


Baca juga: Kenali Beragam Pengobatan Kanker Otak



FAQ


Apakah Sakit Kepala Setiap Hari Bisa Jadi Tanda Tumor Otak?

Tidak semua sakit kepala menandakan adanya tumor otak. Namun, jika sakit kepala yang Anda rasakan sering terjadi dan tidak kunjung sembuh dengan konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, sebaiknya periksakan diri ke dokter spesialis neurologi di rumah sakit terdekat.


Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa sakit kepala akibat tumor otak biasanya terasa lebih parah di pagi hari dan dapat disertai dengan mual atau muntah tanpa sebab yang jelas.


Apakah Gangguan Ingatan dan Sulit Konsentrasi Bisa Disebabkan Tumor Otak?

Tumor otak, terutama yang terletak di lobus frontal atau lobus temporal, dapat menyebabkan gangguan ingatan dan kesulitan berkonsentrasi. Jika Anda mengalami gejala, seperti sering lupa hal-hal sepele, sulit fokus, dan bicara jadi tidak lancar, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.


Kenapa Tumor Otak Bisa Menyebabkan Perubahan Kepribadian?

Salah satu fungsi otak adalah mengatur emosi dan perilaku. Jadi tumor pada bagian otak tertentu, lobus frontal, bisa membuat seseorang mengalami perubahan kepribadian. Orang yang terkena tumor otak dapat menunjukkan gejala, seperti:


  • Mudah marah tanpa sebab
  • Jadi lebih pasif atau tidak peduli
  • Mengalami halusinasi atau delusi


Benarkah Tumor Otak Bisa Menyebabkan Kejang Seperti Epilepsi?

Ya, tumor otak bisa memicu kejang karena mengganggu sinyal listrik di otak. Namun, kondisi ini berbeda dengan epilepsi, karena kejang akibat tumor otak biasanya terjadi di usia dewasa atau ketika sel tumor mulai tumbuh dan menekan otak. Sedangkan kejang pada penderita epilepsi biasanya terjadi sejak kecil.


Selain itu, kejang akibat tumor otak juga biasanya disertai gejala lain, seperti:


  • Sakit kepala yang tidak kunjung sembuh
  • Mual dan muntah tanpa sebab jelas
  • Gangguan pendengaran yang tiba-tiba terjadi
  • Penglihatan ganda atau kabur secara mendadak
  • Mood swings


Tumor Otak ke Spesialis Apa?

Tumor otak dapat didiagnosis dan ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf. Jika Anda atau orang terkasih mengalami gejala yang dicurigai mengarah ke tumor otak, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Sebab diagnosis dan penanganan dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan.


Jika Anda berlokasi di Jakarta Selatan dan sekitarnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kami di RS Pondok Indah - Pondok Indah. 


Dr. dr. Djoko Listiono Linggo, Sp. B.S, Subsp. N-Vas., Subsp. T.B.

dr. Nurullah Armyta Tasrif, Sp. B.S

Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp. B.S, Subsp. N-Vas., Ph.D, FICS


Anda yang berdomisili di Jakarta Barat dan sekitarnya dapat menjadwalkan janji temu dengan dokter kami di RS Pondok Indah - Puri Indah.


dr. Arief Wicaksono, Sp. B.S


Kemudian apabila Anda bertempat tinggal di Bintaro Jaya, jangan ragu untuk membuat janji temu dengan dokter kami di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.


Dr. dr. Djoko Listiono Linggo, Sp. B.S, Subsp. N-Vas., Subsp. T.B.

dr. Iqbal Rivai, Sp. B.S


Referensi:

  1. Park J, Park YG. Brain tumor rehabilitation: symptoms, complications, and treatment strategy. Brain & Neurorehabilitation. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9833490/). Diakses pada 29 Juni 2025.
  2. Cleveland Clinic. Brain Cancer (Brain Tumor). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6149-brain-cancer-brain-tumor). Direvisi terakhir. Diakses pada 29 Juni 2025.
  3. Cleveland Clinic. Headaches. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9639-headaches). Direvisi terakhir 29 September 2022. Diakses pada 29 Juni 2025.
  4. Cleveland Clinic. Nausea & Vomiting. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/8106-nausea--vomiting). Direvisi terakhir 9 September 2023. Diakses pada 29 juni 2025.
  5. Mayo Clinic. Epilepsy. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epilepsy/symptoms-causes/syc-20350093). Direvisi terakhir 14 Oktober 2023. Diakses pada 29 Juni 2025.
  6. Mayo Clinic. Brain tumor. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/symptoms-causes/syc-20350084). Direvisi terakhir 19 Desember 2024. Diakses pada 29 Juni 2025.
  7. Mayo Clinic. Acoustic Neuroma. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acoustic-neuroma/symptoms-causes/syc-20356127). Direvisi terakhir 10 Juni 2025. Diakses pada 29 Juni 2025.