Close
Close Language Selection
Health Articles

Kenali Jenis Sakit Kepala Anda

Selasa, 17 Peb 2015
Kenali Jenis Sakit Kepala Anda

Keluhan sakit kepala dapat berupa rasa sakit pada kepala, leher, atau bagian atas bahu yang menjalar ke kepala. Gejala sakit kepala yang dirasakan pun beragam, seperti rasa sakit berdenyut, ditusuk-tusuk, berat, terikat, dan tegang. Keluhan dapat dirasakan di bagian kepala tertentu, menetap, menjalar, atau berpindah-pindah. Bahkan, kadang disertai keluhan lain, seperti, demam, mual, muntah, kesemutan, gangguan penglihatan, bahkan kelemahan pada ekstremitas. Penyebab sakit kepala dapat disebabkan oleh kelainan organik (fisik) dan psikis.

Ada dua tipe sakit kepala, yaitu: sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak berhubungan dengan penyebab atau penyakit lain. Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang ada hubungannya dengan penyakit lain.

Tension headache merupakan sakit kepala yang paling sering terjadi karena kekakuan dan ketegangan pada otot wajah dan leher, serta dapat menjalar ke bagian depan kepala. Nyeri dapat terasa ringan, berat, dan kadang disertai mual. Tension headache lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Penyebab sakit kepala ini belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor pencetus, seperti stres, kelelahan, kurang tidur, terlambat makan, dan tegang.

Migrain adalah sakit kepala yang disebabkan gangguan pembuluh darah, akibat munculnya kombinasi antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepasnya zat kimia dari serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah tersebut. Sakit kepala migrain sering digambarkan sebagai sakit kepala yang hebat, berdenyut-denyut, dan menyerang satu sisi kepala, walau kadang-kadang pada kedua sisi. Gejala lain yang sering menyertai migrain adalah rasa mual, muntah, pucat, rasa dingin pada ekstremitas, dan sensitif terhadap cahaya dan suara. Serangan migrain biasanya mereda dalam 4—72 jam.

Sebanyak 20 persen dari serangan migrain disertai dengan aura. Aura yang sering terjadi adalah munculnya cahaya berwarna yang berkedip yang berbentuk zig-zag atau timbul blind spot. Seperti halnya tension headache, penyebab migraine juga belum diketahui secara pasti, beberapa faktor pencetus seperti stress, kelelahan, makanan yang mengandung MSG, cokelat, keju, dan faktor hormonal, seperti menstruasi.

Cluster headache adalah tipe sakit kepala primer yang jarang terjadi. Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sakit kepala ini menyerang secara berkelompok selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Selama periode ini pasien mendapat serangan satu sampai dua kali sehari, bahkan ada yang lebih dari dua kali sehari. Setiap serangan timbul selama 30 menit—1 jam. Serangan biasanya timbul pada waktu yang sama setiap hari dan dapat membuat pasien terbangun dari tidur. Sakit seperti tertusuk di sekitar atau belakang mata dan biasanya satu sisi, mata berair dan merah, hidung tersumbat dan berair, dan penderita akan merasa sangat kesakitan dan seakan ingin membenturkan kepala. Penyebab dari cluster headache ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga stres, alkohol, dan merokok merupakan faktor pencetus.

Untuk mengetahui penyebab sakit kepala sekunder, kita harus melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT-scan kepala, MRI, pungsi lumbal, dan beberapa pemeriksaan laboratorium. Sebaiknya kita mengenali dan membuat catatan saat serangan sakit kepala; bagaimana gejalanya, gejala yang berhubungan dan faktor pencetus, agar kita dapat mengetahui jenis sakit kepala sehingga kita dapat menghindari atau mendapatkan penanganan yang tepat. Sebagian besar sakit kepala dapat sembuh sendiri dengan beristirahat, relaksasi, mengatur asupan makanan, mengurangi faktor pencetus lainnya, dan berolah raga. Kita dapat menggunakan analgesik ringan untuk mengurangi sakit kepala, seperti aspirin, parasetamol, dan beberapa golongan NSAID.

Kapan kita harus segera berkonsultasi ke dokter? Segeralah berkonsultasi bila sakit kepala terasa semakin berat, terasa terus menerus, dan menimbulkan gejala lain seperti muntah hebat, kejang, pandangan kabur, penglihatan ganda, kelemahan ektremitas atau bila berhubungan dengan cedera kepala.
 

dr. Rubiana Nurhayati, Sp.N

Spesialis Neurologi
RS Pondok Indah - Pondok Indah
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

HEALTHY CORNER More Health Articles


Health Articles Kamis, 15 Mar 2018

Tubuh Ideal dengan Tulang Sempurna

Read More
Health Articles Kamis, 16 Jan 2020

Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

Read More
Health Articles Senin, 29 Okt 2018

Waspada Stroke di Usia Muda

Read More
Call Ambulance Call Ambulance
Find a Doctor Find a Doctor