Kenali Jenis Sakit Kepala Anda

Kamis, 04 Juli 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Jenis sakit kepala dibagi menjadi sakit kepala primer (tidak berhubungan penyakit lain) dan sakit kepala sekunder (berhubungan dengan penyakit lain). Cek di sini.

Kenali Jenis Sakit Kepala Anda

Sakit kepala bisa digambarkan sebagai nyeri berdenyut, ditusuk-tusuk, berat, terikat, dan tegang di kepala. Keluhan dapat dirasakan di salah satu maupun seluruh kepala. Sakit ini bisa dirasa menetap, menjalar, atau berpindah-pindah.


Sakit kepala dapat disertai dengan keluhan lain, berupa sakit pada tengkuk dan pundak yang menjalar ke kepala.


Gejala sakit kepala yang dirasakan pun beragam, seperti rasa nyeri di kepala hingga nyeri yang menjalar ke leher dan bahu.


Bahkan, nyeri kepala kadang disertai keluhan lain, seperti, demam, mual, muntah, kesemutan, gangguan penglihatan, bahkan kelemahan pada ekstremitas. Penyebab sakit kepala dapat disebabkan oleh kelainan organik (fisik) dan psikis.


Ada dua tipe sakit kepala, yaitu: sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak berhubungan dengan penyebab atau penyakit lain. Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang ada hubungannya dengan penyakit lain. Berikut ini adalah penjelasannya.


1. Sakit Kepala Primer

Seperti yang telah dijelaskan di atas, sakit kepala primer adalah sakit kepala yang terjadi tanpa ada hubungan dengan penyakit lain. Dalam kata lain, tidak ada kelainan struktural pada jaringan otak dan jaringan di dalamnya yang memicu sakit kepala muncul.


Sakit kepala primer juga dapat dibagi-bagi menjadi beberapa jenis, yakni:


A. Tension-Type Headache

Tension headache atau jenis sakit kepala tegang merupakan sakit kepala yang paling sering terjadi karena kekakuan dan ketegangan pada otot wajah dan leher, serta dapat menjalar ke bagian depan kepala. Nyeri dapat terasa ringan, berat, dan kadang disertai mual.


Tension headache lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Penyebab sakit kepala tegang ini belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor pencetus, seperti stres, kelelahan, kurang tidur, terlambat makan, dan tegang.


B. Migraine

Migrain adalah sakit kepala yang disebabkan gangguan pembuluh darah, akibat munculnya kombinasi antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepasnya zat kimia dari serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah tersebut.


Sakit kepala migrain sering digambarkan sebagai sakit kepala yang hebat, berdenyut-denyut, dan menyerang satu sisi kepala, walau kadang-kadang pada kedua sisi. Gejala sakit kepala lain yang sering menyertai migrain adalah rasa mual, muntah, pucat, rasa dingin pada ekstremitas, dan sensitif terhadap cahaya dan suara. Serangan migrain biasanya mereda dalam 4—72 jam.


Sebanyak 20 persen dari serangan migrain disertai dengan aura. Aura yang sering terjadi adalah munculnya cahaya berwarna yang berkedip yang berbentuk zig-zag atau timbul blind spot.


Seperti halnya tension headache, penyebab migraine juga belum diketahui secara pasti. Tetapi, Anda bisa mengalami sakit kepala migrain akibat beberapa faktor pencetus seperti stress, kelelahan, makanan yang mengandung MSG, cokelat, keju, dan faktor hormonal, seperti menstruasi.


C. Cluster Headache

Cluster headache adalah tipe sakit kepala primer yang jarang terjadi. Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sakit kepala ini menyerang secara berkelompok selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.


Selama periode ini pasien mendapat serangan satu sampai dua kali sehari, bahkan ada yang lebih dari dua kali sehari. Setiap serangan timbul selama 30 menit—1 jam. Serangan biasanya timbul pada waktu yang sama setiap hari dan dapat membuat pasien terbangun dari tidur.


Sakit seperti tertusuk di sekitar atau belakang mata dan biasanya satu sisi, mata berair dan merah, hidung tersumbat dan berair, dan penderita akan merasa sangat kesakitan dan seakan ingin membenturkan kepala. Penyebab dari cluster headache ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga stres, alkohol, dan merokok merupakan faktor pencetus.


Baca juga: Kenali Gejala Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat



2. Sakit Kepala Sekunder

Di sisi lain, sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang dipicu oleh gangguan otak atau jaringan di dalamnya. Beberapa contoh kondisi medis yang dapat menyebabkan terjadinya sakit kepala sekunder adalah sebagai berikut ini:


  • Infeksi otak (meningitis)
  • Perubahan tekanan dalam rongga kepala (intracranial pressure /ICP)
  • Peradangan pada otak yang terjadi bukan karena infeksi
  • Cedera pada kepala dan leher
  • Gangguan pembuluh darah otak dan leher
  • Tumor di kepala, terutama otak
  • Gangguan metabolisme, seperti perubahan kadar O2 (hipoxia maupun hypercapnia)
  • Kondisi medis yang terjadi di kepala, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, dan struktur wajah serta leher lainya


Untuk mengetahui pasti penyebab sakit kepala sekunder, dokter harus melakukan pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan penunjang, seperti CT-scan kepala, MRI, pungsi lumbal, dan pemeriksaan laboratorium, mungkin disarankan untuk mendukung proses diagnosis.

Untuk memudahkan proses diagnosis, terutama jika sakit kepala sering berulang, sebaiknya Anda mengenali dan mencatat informasi tentang keluhan tersebut. Beberapa informasi yang perlu Anda sampaikan ke dokter adalah bagaimana sakit kepala dirasakan, keluhan yang berhubungan dan mencetuskan sakit kepala. Dengan menyampaikan informasi tersebut dokter bisa memberikan penanganan dengan lebih tepat.


Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang



Penanganan Sakit Kepala

Kebanyakan kasus sakit kepala dapat membaik dengan sendirinya ketika Anda beristirahat, menerapkan teknik relaksasi, menerapkan pola makan sehat, menghindari faktor pencetus terjadinya sakit kepala, dan rutin berolahraga. Konsumsi obat antinyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol dan beberapa golongan NSAID, bisa Anda lakukan untuk mengurangi sakit kepala.


Lalu, kapan Anda harus segera berkonsultasi ke dokter ketika mengalami sakit kepala? Anda diharuskan untuk segera berkonsultasi jika sakit kepala terasa sangat parah, terjadi terus-menerus tanpa ada fase bebas sakit kepala, atau menimbulkan keluhan lain, seperti muntah, pandangan kabur, penglihatan ganda, atau sakit kepala terjadi setelah mengalami cedera kepala, bahkan kejang maupun kelumpuhan.


Selain itu, melakukan pemeriksaan umum secara rutin juga sebaiknya mulai Anda lakukan, terutama bagi yang sering mengeluhkan sakit kepala. Sebab meskipun sakit kepala hanyalah keluhan, penyebabnya tetap perlu diketahui, agar Anda bisa beraktivitas dan tetap produktif.


Executive Health Check Up di RS Pondok Indah menawarkan berbagai paket pemeriksaan kesehatan yang menarik, termasuk untuk mengetahui penyebab sakit kepala yang Anda alami. Sebab skirining awal kondisi kesehatan dapat membantu Anda mencegah berbagai penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup. Jadi, investasikan kesehatan Anda dengan melakukan pemeriksaan di EHCU RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga!