Tindakan Awake Brain Surgery Jakarta di RS Pondok Indah

Awake brain surgery kebanyakan dilakukan untuk mengangkat tumor otak atau memperbaiki kelainan pada bagian otak yang lokasinya dekat dengan area yang mengatur fungsi motorik dan kognitif. Yang mana tindakan ini bisa mengatasi kesulitan bicara, gangguan ingatan, sekaligus menangani beberapa kondisi neurologis pada otak yang disebabkan karena tumor otak.

Operasi otak yang dilakukan dalam kondisi pasien tetap sadar memungkinkan pasien untuk merespons rangsangan tertentu selama tindakan dilakukan. Dengan begitu, dokter bisa memastikan apakah area otak yang ditangani sudah tepat atau belum, sehingga kerusakan di area vital otak dapat dicegah. 

Mengenal Tindakan Awake Brain Surgery

Awake brain surgery atau prosedur bedah otak sadar merupakan tindakan operasi otak yang melibatkan respons pasien secara langsung. Meski terdengar menyeramkan, nyatanya tindakan ini aman. Bahkan, metode ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bedah otak dengan metode konvensional, terutama apabila dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf yang terlatih dan memang sudah berpengalaman, seperti Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp. B.S, Subsp. N-Vas., Ph.D, FICS di RS Pondok Indah - Pondok Indah.

Saat proses membuka dan menutup tulang tengkorak, pasien tidak akan merasa sakit karena dokter akan memberikan bius lokal dan obat penenang. Setelah dokter mencapai bagian otak yang akan dioperasi, pasien dibangunkan untuk diajak berinteraksi. Dengan begitu, dokter dapat menilai respon pasien dan memastikan bahwa fungsi otak, terutama penglihatan, gerakan dan bicara, tidak terganggu tetapi bagian yang bermasalah telah diatasi. 

Jadi, awake brain surgery merupakan solusi untuk mengatasi gangguan pada otak tanpa merusak fungsi vital otak. Tindakan ini memungkinkan dokter untuk menangani masalah yang ada seoptimal mungkin sambil meminimalisir risiko kelainan fungsional tubuh (defisit neurologis) serta meminimalkan risiko komplikasi jangka panjang. Dengan demikian, kualitas hidup pasien pun bisa dijaga bahkan lebih meningkat.

Tindakan Awake Brain Surgery di RS Pondok Indah  

Meski sangat disarankan sebagai tindakan operasi otak yang optimal untuk mempertahankan fungsi neurologis, tidak semua gangguan pada otak dapat ditangani dengan prosedur awake brain surgery. Dokter hanya akan menyarankan Anda menjalani prosedur ini bila gangguan terjadi pada area otak yang dekat dengan pengontrol fungsi kognitif dan motorik otak, yang berisiko menimbulkan gangguan pada kedua fungsi tersebut. 

Dokter bedah saraf biasa akan menyarankan awake brain surgery untuk beberapa kasus berikut ini:

• Tumor otak
• Epilepsi
• Arteriovenous malformation (AVM) di area vital otak
• Kista di otak  

Sedangkan beberapa kontraindikasi atau kondisi yang membuat awake brain surgery tidak memungkinkan untuk dilaksanakan adalah sebagai berikut ini:

• Pasien yang mengalami obesitas
• Pasien dengan gangguan kesadaran atau gangguan mental 
• Pasien anak-anak yang sulit untuk mengikuti perintah saat dalam kondisi sadar
• Pasien yang mengalami cedera otak parah 

Awake brain surgery merupakan prosedur medis yang aman dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pada area otak yang vital atau posisinya dekat dengan fungsi motorik dan kognitif. Untuk mencapai hasil optimal, awake brain surgery perlu dilakukan oleh tim medis, termasuk tim dokter, profesional, termasuk dokter spesialis bedah saraf yang sudah terlatih dan memang berpengalaman mengerjakan tindakan ini.  

Rumah Sakit Pondok Indah menawarkan layanan awake brain surgery di Jakarta, dengan penanganan langsung oleh dokter bedah saraf yang terlatih di bidangnya serta fasilitas dan peralatan medis yang canggih. Kombinasi terbaik ini akan memberikan hasil optimal dengan memprioritaskan kenyamanan dan keselamatan Anda. 

Jadi, bagi Anda yang memiliki kondisi medis terkait kesehatan maupun fungsi otak, segera jadwalkan janji temu dengan Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp. B.S, Subsp. N-Vas., Ph.D, FICS di RS Pondok Indah - Pondok Indah. Berpengalaman dalam menangani berbagai penyakit pada otak, seperti tumor dan kanker otak, beliau dapat memastikan penyebab keluhan serta memberikan saran penanganan yang sesuai, termasuk rencana awake brain surgery, yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Referensi:

1. Velchev V, Burev S, et al. Awake Craniotomy for a Frontal Astrocytoma: A Case Report. Cureus. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11149057/). Diakses pada 2 Juni 2025. 
2. Bajwa MH, Hashmi SA, et al,. Awake Surgery for Lesional Epilepsy in Resource-Limited Settings: Case Report and Review of Literature. Brain Tumor Research and Treatment. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37953454/). Diakses pada 2 Juni 2025. 
3. Mackel CE, Orrego-Gonzalez, et al,. Awake Craniotomy and Intraoperative Musical Performance for Brain Tumor Surgery: Case Report and Literature Review. Brain Tumor Research and Treatment. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37151157/). Diakses pada 2 Juni 2025. 
4. Rahman RK, Majmundar N, et al,. Surgical Outcomes of Awake Craniotomy for Treatment of Arteriovenous Malformations in Eloquent Cortex: A Systematic Review. World Neurosurgery. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S187887502300431X). Diakses pada 2 Juni 2025.  
5. Patchana T, Lopez JA, et al,. The Awake Craniotomy: A Patient's Experience and A Literature Review. Cureus. 2022. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35915692/). Diakses pada 2 Juni 2025. 
6. Cleveland Clinic. Brain Surgery. (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16802-brain-surgery). Direvisi terakhir 31 Mei 2025. Diakses pada 2 Juni 2025. 
7. Mayo Clinic. Craniotomy. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/craniotomy/about/pac-20568981). Direvisi terakhir 10 September 2024. Diakses pada 2 Juni 2025.