By Tim RS Pondok Indah
Serangan jantung bisa datang tiba-tiba dan berpotensi mengancam nyawa bila terlambat ditangani. Kenali gejalanya agar Anda bisa segera mendapatkan penanganan medis.
Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu penyakit jantung yang paling berbahaya adalah serangan jantung, yang dapat terjadi secara mendadak dan mengancam nyawa.
Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, jarang bergerak (pola hidup sedenter), pola makan tinggi lemak, dan stres berat, turut berkontribusi terhadap tingginya kasus serangan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan cara pencegahannya sejak dini.
Serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti secara tiba-tiba, yang biasanya terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Yang mana pembuluh darah koroner bertugas membawa oksigen dan nutrisi ke jantung.
Tanpa aliran darah yang memadai, bagian otot jantung yang terdampak bisa mengalami kerusakan permanen. Kondisi ini termasuk gawat darurat medis dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius, termasuk kematian.
Baca juga: 13 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Gejala serangan jantung tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi masing-masing individu. Pada beberapa orang, tanda-tandanya mungkin ringan atau tidak khas, sehingga sering terlambat dikenali.
Kondisi ini memang terjadi tiba-tiba. Namun, banyak kasus yang didahului oleh gejala peringatan, seperti angina, yang muncul berulang dalam beberapa jam hingga minggu sebelumnya. Jika dibiarkan, angina bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Berikut ini gejala serangan jantung yang perlu diwaspadai:
Gejala serangan jantung pada wanita sedikit berbeda, dengan mual, nyeri punggung, atau kelelahan ekstrim yang lebih banyak dikeluhkan.
Baca juga: Siaga Satu Serangan Jantung!
Penyebab serangan jantung adalah terhambatnya aliran darah ke otot jantung, yang umumnya terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Penyumbatan ini disebabkan oleh penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat lain di dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Dalam beberapa kasus, plak tersebut bisa pecah dan memicu terbentuknya bekuan darah yang memperparah sumbatan. Ketika aliran darah terhenti, otot jantung tidak mendapat oksigen dan mulai rusak, sehingga terjadilah serangan jantung.
Baca juga: Ring Jantung: Prosedur Cara Pemasangan dan Risikonya
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung meliputi:
Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Segera pergi ke IGD jika Anda mengalami tanda-tanda serangan jantung. Penanganan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan jantung yang lebih berat.
Waspadai gejala serangan jantung berikut ini:
Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tingkat keparahan serangan jantung dan menentukan penanganan yang tepat.
Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung antara lain:
Baca juga: Deteksi Dini Kelainan Jantung pada Dewasa Muda
Penanganan serangan jantung bertujuan untuk memulihkan aliran darah ke jantung secepat mungkin dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Metode pengobatan dipilih oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berdasarkan kondisi pasien dan tingkat keparahan serangan.
Beberapa pilihan pengobatan serangan jantung yang umum dilakukan:
Beberapa jenis obat diberikan segera setelah pasien tiba di IGD untuk menstabilkan kondisi dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Obat-obatan yang umum digunakan meliputi:
Prosedur ini dilakukan dengan membuka pembuluh darah yang tersumbat. Setelah itu, dokter akan memasang ring (stent) agar pembuluh darah tetap terbuka dan aliran darah ke jantung kembali lancar.
Jika penyumbatan terlalu berat atau tidak bisa diatasi dengan stent, dokter mungkin menyarankan operasi bypass. Prosedur ini bertujuan membuat jalur baru bagi aliran darah melewati bagian pembuluh darah yang tersumbat.
Setelah kondisi stabil, pasien disarankan mengikuti program rehabilitasi jantung. Program ini mencakup edukasi, pengaturan gaya hidup, dan latihan fisik yang dipantau untuk membantu pemulihan jangka panjang.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?
Tanpa penanganan tepat, serangan jantung bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti:
Baca juga: Gagal Jantung, Pentingnya Upaya Preventif
Langkah pencegahan serangan jantung penting untuk dilakukan, khususnya bagi orang yang berisiko mengalaminya. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
Serangan jantung bisa dialami siapa saja, terutama jika Anda memiliki riwayat atau faktor risiko tertentu. Jika Anda pernah mengalami serangan jantung atau termasuk ke dalam kelompok yang berisiko, pastikan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Dokter spesialis berpengalaman di RS Pondok Indah akan memberikan pelayanan medis dengan didukung fasilitas yang mutakhir, sehingga hasil yang optimal bisa diberikan demi menjaga kesehatan jantung Anda.
Baca juga: Kateterisasi Jantung: Cara Kerja dan Prosedur
Sebelum serangan jantung, biasanya muncul gejala seperti:
Pada beberapa orang, terutama pada wanita, gejala mungkin lebih ringan atau berbeda, seperti nyeri perut atau tidak nyaman di dada yang tidak khas.
Apabila Anda mulai merasakan gejala serangan jantung, segera hentikan aktivitas dan hubungi IGD rumah sakit terdekat. Sembari menunggu pertolongan medis tiba, longgarkan (kerah) pakaian, dan kunyah aspirin, jika memungkinkan. Jangan menunda penanganan dan hindari makan atau minum apapun sebelum mendapatkan penanganan medis.
Faktor risiko penyakit jantung dan serangan jantung termasuk:
Serangan jantung di usia muda seringkali disebabkan oleh faktor genetik, seperti kelainan jantung bawaan atau kelainan pembuluh darah. Penyebab lain termasuk gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, penyalahgunaan narkoba, stres berat, dan pola makan tidak sehat.
Referensi: