Gagal Jantung, Pentingnya Upaya Preventif

Jumat, 18 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cegah gagal jantung dengan pola makan sehat, olahraga rutin, jaga tekanan darah, berhenti merokok, kelola stres, cukup tidur, dan periksa kesehatan rutin.

Gagal Jantung, Pentingnya Upaya Preventif

Gagal jantung adalah istilah untuk menggambarkan kondisi ketika jantung tidak mampu lagi memompa darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme akibat matinya otot jantung atau nekrosis. Meskipun berbeda, gagal jantung dan serangan jantung memiliki efek mematikan.


Penyakit jantung koroner dalam keadaan akut dapat mengakibatkan gagal jantung mendadak yang amat tragis dan dramatis. Dalam keadaan kronis, dapat berupa pembesaran jantung yang berdampak lanjut pada lemahnya kontraksi denyut jantung. Setelah lolos dari serangan jantung, maka pasien secara otomatis berpotensi terkena penyakit gagal jantung.


Ruang jantung terbagi atas empat ruang yaitu serambi kanan dan serambi kiri, dipisahkan oleh septum interatrial, kemudian bilik kanan dan bilik kiri yang dipisahkan oleh septum interventrikuler.


Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu sisi, misalnya gagal jantung kiri atau gagal jantung kanan. 


Jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya kejadian penyakit jantung koroner yang tergolong tidak menular. Jika dilihat dari faktor usia, pria separuh baya memiliki potensi yang lebih besar jika dibandingkan dengan yang muda, sebab golongan muda memiliki etiologi yang berbeda. 


Penyebab Gagal Jantung

Secara garis besar, faktor yang sering menyebabkan gagal jantung adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, obesitas, riwayat penyakit jantung di dalam keluarga, serta tentunya pola hidup yang penuh ketegangaan dan jarang berolahraga.


Faktor lainnya adalah gangguan irama jantung, penyakit katup jantung, paparan zat-zat termasuk obat kemoterapi, dan infeksi kuman di otot jantung. Faktor yang relatif sering ditemukan dewasa ini adalah kardiomiopati serta terganggunya fungsi otot jantung yang penyebabnya belum diketahui dengan pasti.


Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, elektrokardiogram atau EKG, foto rontgen dada dan laboratorium penunjang. Pemeriksaan penting yang perlu dilakukan adalah menilai kemampuan fungsi jantung melalui evaluasi secara ekokardiografis yang menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan kondisi jantung.


Dalam keadaan tertentu, terutama saat akan menilai detail kinerja segmen otot jantung, sangat memerlukan pemeriksaan pencitraan diagnostic mutakhir non-invasif, yakni magnetic resonance imaging (MRI), khususnya MRI 3T Skyra.


Gejala Gagal Jantung

Tanda serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian jantung yang mengalami gangguan pemompaan darah.


Gagal jantung sebelah kiri menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru. Pada awalnya dirasakan lekas lelah saat melakukan aktivitas, tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit, maka sesak napas juga akan timbul walaupun seseorang sedang dalam keadaan diam.


Gagal jantung sebelah kanan cenderung mengakibatkan pengumpulan darah yang mengalir ke bagian kanan jantung, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, tungkai, perut dan hati.


Tanda lainnya adalah mual, muntah, detak jantung bergerak cepat serta sering bangun untuk buang air kecil pada malam hari.


Satu hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata adalah bahwa gagal jantung dapat bermetamorfosis dan menyasar ke semua kalangan. Umumnya mereka yang menganggap telah menerapkan gaya hidup sehat, namun justru terkena gagal jantung.


Yang terpenting dalam menghadapi penyakit gagal jantung adalah upaya preventif dan promotif. Jangan sampai kita menunggu datangnya penyakit gagal jantung.


Cara Mencegah Gagal Jantung


1. Jaga Pola Makan Sehat

Makan makanan bergizi seimbang sangat penting untuk kesehatan jantung. Konsumsi sayuran, buah-buahan, gandum utuh, serta kurangi makanan berlemak dan tinggi gula agar jantung tetap kuat.


2. Rutin Berolahraga

Olahraga teratur, seperti berjalan, berlari, atau bersepeda, bisa memperkuat otot jantung dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Cukup 30 menit setiap hari sudah sangat membantu.


3. Kendalikan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan jantung. Selalu cek tekanan darah secara berkala dan ikuti anjuran dokter untuk menjaga tekanan darah tetap normal.


4. Hindari Rokok dan Alkohol Berlebihan

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan bisa merusak jantung dan pembuluh darah. Jika ingin jantung sehat, berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.


5. Kelola Stres dengan Baik

Stres yang berkepanjangan bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung. Temukan cara untuk rileks, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi favorit untuk mengurangi beban pikiran.


6. Tidur yang Cukup

Tidur yang berkualitas membantu tubuh untuk memulihkan diri, termasuk jantung. Usahakan tidur 7-8 jam per malam agar jantung berfungsi dengan optimal.


7. Kontrol Berat Badan

Obesitas dapat meningkatkan risiko gagal jantung. Dengan menjaga berat badan ideal melalui diet dan olahraga, kamu bisa mencegah risiko tersebut.


8. Rutin Periksa Kesehatan

Pemeriksaan rutin ke dokter sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan sebelum menjadi serius. Deteksi dini membantu mencegah gagal jantung sebelum terlambat.


Dengan mengusung pola hidup sehat, penyebab penyakit jantung koroner dapat kita hindari secara maksimal. Jika sejak dini telah dideteksi adanya hipertensi, maka secepatnya diobati serta atasi kendala psikologis yang menghambat keinginan untuk berolahraga secara teratur dan terukur, serta mengendalikan ketegangan hidup untuk mengurangi tingkat stres.