Penyakit jantung tak mengenal usia. Belakangan, banyak generasi muda yang terkena penyakit jantung karena berbagai faktor. Kenali gejala dan cara pencegahannya di artikel ini.
Tahukah Anda bahwa penyakit jantung juga dapat menyerang generasi muda? Ya, penyakit yang zaman dahulu identik dengan lansia ini ternyata kini sudah tidak pandang usia. Ada berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan jantung pada generasi muda.
Apa saja penyebab penyakit jantung di usia muda dan faktor risikonya? Lalu, apakah ada upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?
Terjadinya serangan jantung dan penyakit jantung di usia muda tak terlepas dari faktor genetik. Salah satu contohnya adalah kelainan sindrom Brugada. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan serangan jantung atau kematian mendadak. Sindrom ini dapat diderita oleh generasi muda. Jadi, tidak hanya dialami oleh lansia saja.
Selain faktor genetik, adapula berbagai faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terserang penyakit jantung di usia muda, seperti:
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Banyak gejala penyakit jantung pada usia muda yang mirip dengan orang lanjut usia, tetapi sering kali tidak dihiraukan. Beberapa di antaranya seperti nyeri dada, keringat dingin, lemas, sesak napas, dan sering pingsan. Apabila Anda masih berusia muda namun pernah mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung & pembuluh darah.
Untuk itu, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat dianjurkan. Tes seperti elektrokardiogram (EKG) dan treadmill test membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah jantung sebelum berkembang menjadi lebih serius. EKG adalah tes dasar yang sangat penting dalam evaluasi kesehatan jantung.
EKG sangat bermanfaat untuk mendeteksi kondisi-kondisi yang mungkin tidak menimbulkan gejala, khususnya pada individu dengan riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau gejala klinis yang tidak terlalu spesifik. Tes ini dapat menunjukkan gangguan pada ritme jantung yang mungkin memerlukan tindakan lebih lanjut, seperti penggunaan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD).
Selanjutnya treadmill test yang merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengevaluasi bagaimana jantung merespons stres fisik. Tes ini membantu mengidentifikasi penyempitan pembuluh darah yang dapat terjadi ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen selama aktivitas fisik. Hal ini sangat krusial untuk pasien yang mungkin memiliki gejala seperti nyeri dada atau sesak napas ketika beraktivitas.
Baca juga: 13 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Meski dahulu identik dengan orang tua, kini penyakit jantung juga tidak jarang ditemui pada dewasa muda. Hal ini tentunya tidak boleh dianggap remeh.
Maka dari itu, mari simak berbagai upaya yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah penyakit jantung di usia muda:
Penyakit jantung yang dulu selalu dikaitkan dengan orang tua, kini menjadi isu yang serius dan nyata bagi generasi muda. Gaya hidup yang kurang gerak, pola makan tidak sehat, dan tingginya tingkat stres menjadi faktor pendorongnya.
Dengan upaya preventif berbagai di atas, diharapkan generasi muda dapat terhindar dari risiko penyakit jantung dan menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Ayo! Jaga kesehatan jantung Anda sejak dini, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Sejak usia 18 tahun, Anda disarankan untuk menjalankan pemeriksaan kesehatan jantung berkala, setidaknya setahun sekali. Namun, berapapun usia Anda, jika Anda mulai mengalami keluhan yang mengarah pada gangguan fungsi jantung, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Dapatkan pemeriksaan yang menyeluruh untuk mencegah penyakit jantung di RS Pondok Indah. Sebab di RS Pondok Indah, dokter spesialis yang berpengalaman siap memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan kesehatan dan kenyamanan Anda.
Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami
Meskipun lebih jarang, orang berusia 20 tahun bisa saja terkena penyakit jantung. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, termasuk faktor keturunan, gaya hidup tidak sehat, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan kurang olahraga atau gaya hidup sedenter.
Kelompok yang paling berisiko terkena penyakit jantung di usia muda adalah mereka yang memiliki faktor risiko, seperti:
Penyakit jantung di usia muda bisa disebabkan oleh faktor genetik, kelainan bawaan, atau gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan diet tinggi lemak. Selain itu, stres kronis dan kurang berolahraga juga dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan menyebabkan gangguan fungsi jantung.