Waspadai Infeksi Endokarditis, Akibat Sakit Gigi

Minggu, 03 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Akhir-akhir ini isu mengenai sakit jantung yang diakibatkan oleh sakit gigi menjadi salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepada dokter gigi

Waspadai Infeksi Endokarditis, Akibat Sakit Gigi

Salah satu penyebab kematian tertinggi di negara maju adalah penyakit jantung. Di Indonesia, prevalensi penyakit jantung terus mengalami peningkatan.


Di samping faktor risiko klasik seperti merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, dan stres, hasil penelitian akhir-akhir ini menyebutkan bahwa reaksi peradangan (inflamasi) dari penyakit infeksi kronis termasuk pada gigi juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.


Dampak infeksi gigi pada jantung dapat berupa penyakit jantung koroner (PJK), peradangan otot jantung dan katup jantung.


Penyebab Endokarditis

Endokarditis adalah penyakit infeksi katup (endokardium) dan permukaan endotel jantung yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau mikroorganisme lain. Penyakit ini seringkali terjadi pada penyakit jantung kongenital atau bawaan.


Infeksi ini biasanya meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar, dan septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya agregasi trombin dan platelet yang disebut vegetasi dan berisi mikroorganisme.


Dahulu, infeksi pada katup jantung banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokarditis bakterial. Namun, sekarang infeksi dapat pula disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan sebagainya. Salah satu pencetus terjadinya infeksi endokarditis dapat berasal dari infeksi kronis rongga mulut pada gigi dan gusi.


Fokal Infeksi

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain dalam tubuh kita.


Racun, sisa-sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain seperti ginjal, mata, kulit, bahkan jantung. 


Bakteri yang berada dalam lubang gigi maupun gusi yang mengalami peradangan atau infeksi dapat masuk ke dalam sirkulasi darah dan dengan mudah menyerang katup jantung maupun otot jantung yang telah melemah.


Lesi-lesi di mulut yang merupakan fokal infeksi di antaranya adalah gigi dengan infeksi saluran akar, abses, kista, granuloma dan juga peradangan dan infeksi jaringan periodontal (penyangga gigi) yang melibatkan gusi dan tulang alveolar.


Pada gigi-gigi tersebut perlu dilakukan prosedur dental berupa perawatan saluran akar guna membersihkan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya, ataupun pembersihan karang gigi dan perawatan jaringan periodontal.


Selain itu, beberapa prosedur tindakan perawatan kedokteran gigi seperti pencabutan dan pembersihan karang gigi juga dapat menjadi pencetus terjadinya infeksi endokarditis, terutama pada pasien berisiko tinggi yang memang sudah memiliki kelainan pada jantung.


American Heart Association Endocarditis Committee pada tahun 2007 mengeluarkan panduan pencegahan endokarditis, yang dikatakan di dalamnya bahwa pada pasien yang memiliki kelainan jantung, pemberian antibiotika profilaksis sebelum dilakukan prosedur dental, terutama yang melibatkan jaringan periodontal, dapat mengurangi risiko endokarditis.


American Heart Association dan American Dental Association menyarankan pemberian antibiotika dosis tunggal satu jam sebelum prosedur dental pada pasien yang sudah pernah mengalami infeksi endokarditis sebelumnya, memiliki kelainan katup jantung, pernah menjalani transplantasi jantung, atau memiliki kelainan kongenital.


Cara Mencegah Endokarditis

Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, maka diperlukan perawatan gigi yang baik dan pemeriksaan gigi secara berkala. Cara pencegahan terbentuknya lubang gigi dan karang gigi cukup sederhana, yaitu dengan rajin dan teliti membersihkan gigi secara baik dan benar, dua kali sehari, pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.


Penggosokan pada lidah selama 30 detik juga terbukti mengurangi jumlah bakteri dalam mulut. Pemakaian benang gigi (dental floss) juga penting untuk membersihkan daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh sikat gigi, terutama daerah antar gigi dan juga pada gigi-gigi yang berjejal.


Kualitas air liur (saliva) yang baik di mana di dalamnya mengandung imunoglobulin yang berperan penting sebagai antibodi, juga dapat membantu menjaga kesehatan rongga mulut kita. 


Jangan lupa untuk periksa secara berkala ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan gigi dan rongga mulut yang tepat dan sesuai.