Close
Close Language Selection
Health Articles

Tangani Batu Empedu dengan Tepat

Senin, 17 Peb 2020
Tangani Batu Empedu dengan Tepat

Kerap merasa perut tak nyaman seperti perut kembung? Hati-hati, gejala batu empedu! Kenali lebih dalam bagaimana membedakan gejala batu empedu dengan gejala masalah pencernaan lainnya dan cari tahu cara menanganinya.

Apa itu batu empedu?
Batu empedu (gallstone) adalah batu yang berada di dalam kandung empedu atau yang disebut gallbladder atau di saluran empedu (common bile duct). Batu bisa berbentuk seperti pasir atau kecil-kecil menyerupai batu asli yang sering kita lihat dengan kasat mata, atau bisa juga batu yang berukuran lebih besar. Batu empedu tersebut dapat berada di dua tempat, yaitu di kandung empedu yang secara medis disebut dengan cholecystolithiasis, dan yang berada di saluran empedu yang secara medis disebut dengan choledocolithiasis.

Proses terjadinya batu di kandung dan atau saluran empedu karena adanya endapan cairan empedu yang mengeras. Cairan empedu terjadi dari endapan kolesterol, kalsium, dan pigmen empedu. Normalnya, kandung empedu berkontraksi untuk mengeluarkan cairan empedu di dalamnya. Namun, apabila kandung empedu tidak mampu mengeluarkan semua cairan empedu, maka sisa cairan empedu di dalamnya dapat menjadi lebih pekat dan mengeras. Inilah yang kemudian memicu timbulnya batu.

Gejala penyakit batu empedu
Gejala penyakit batu empedu terkadang sering menyerupai gejala-gejala penyakit perut lainnya, seperti gejala sakit maag dan perut kembung. Gejala yang lebih spesifik pada batu empedu, terdapat nyeri perut di ulu hati atau di bagian kanan atas yang dapat menjalar sampai ke punggung kanan dan atau bahu kanan, dapat disertai dengan mual, muntah, bahkan bisa sampai membuat mata menjadi kuning. Nyeri karena masalah empedu biasanya muncul terutama setelah makan, khususnya ketika setelah mengonsumsi makanan berlemak. Biasanya gejala batu empedu tidak disertai dengan adanya gangguan pola buang air besar. Gejala-gejala ini yang membedakannya dengan gejala sakit perut lainnya, seperti GERD atau dispepsia atau infeksi usus.

Faktor risiko batu empedu
Penyakit batu empedu kerap menyerang individu yang 4F, yaitu Female, Forty, Fertile, and Fatty (perempuan, usia 40 tahun-an, dalam usia subur, dan kegemukan). Apabila Anda memiliki ciri-ciri ini, Anda harus lebih waspada karena kelompok ini memiliki risiko paling tinggi menderita batu empedu di dalam kandung maupun saluran empedu. Batu empedu juga mudah terbentuk pada orang yang gemar mengonsumsi makanan dengan tinggi lemak dan kadar kolesterol yang tinggi, menderita diabetes melitus, orang yang mengkonsumsi obat-obatan dengan mengandung hormon estrogen tinggi, serta ibu hamil. Selain itu, tidak menutup kemungkinan risiko juga terdapat pada laki-laki dan usia muda. Hal ini karena adanya perubahan pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Terapi penananganan batu empedu
Apabila Anda terdiagnosis memiliki batu empedu, namun belum mengalami gejala yang apapun, Anda dapat menjalani terapi dengan atau tanpa pengobatan dan tetap kontrol rutin berkala. Berbeda jika gejala batu empedu sudah menimbulkan gejala dan mulai mengganggu keseharian Anda, disarankan melakukan pembedahan agar batu empedu terangkat dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih fatal.

Ada dua metode terapi pembedahan yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Metode open surgery atau laparotomy, yaitu metode operasi dengan melakukan sayatan atau irisan yang cukup panjang.
  2. Metode minimal invasive surgery atau laparoscopy, yaitu metode operasi dengan melakukan tiga sampai empat sayatan berukuran 0,5 - 1 cm atau satu sayatan yang berukuran kurang lebih 2 cm. Metode ini masih menjadi "gold standard" atau pilihan utama dalam proses pembedahan kandung dan saluran empedu. Sayatan lebih kecil, membuat masa pemulihan Anda lebih cepat, risiko infeksi luka operasi lebih kecil, masa inap di rumah sakit lebih cepat dibandingkan metode sebelumnya.

Penyakit batu empedu memiliki resiko kekambuhan yang cukup kecil yakni hanya 1,5 persen bila sudah dilakukan tindakan pembedahan. Sebagian besar kasus kekambuhan yang terjadi adalah pada kasus batu yang terbentuk di saluran empedu. Untuk mempercepat pemulihan dan mencegah kekambuhan, ubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat. Kurangi konsumsi makanan berlemak atau yang mengandung kolesterol tinggi, perbanyak konsumsi makanan yang kaya serat, dan minum air putih yang cukup. Jangan lupa rutin cek kesehatan berkala untuk skrining batu empedu.

Penyakit batu empedu bisa disembuhkan, namun yang terpenting adalah pola hidup harus diubah menjadi lebih sehat agar penyembuhan menjadi lebih cepat. Jangan lupa untuk rutin melakukan check up ke dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif untuk mendeteksi dini adanya batu empedu.

dr. Jusef Treser, Sp. B, Subsp. B. D. (K)

Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

HEALTHY CORNER More Health Articles


Health Articles Kamis, 22 Jun 2017

Varises, Kenali Penanganannya

Read More
Health Articles Selasa, 02 Jun 2015

Waspada Perubahan Warna Gigi

Read More
Health Articles Rabu, 12 Okt 2016

Hindari Gangguan Miopi pada Anak Anda

Read More
Call Ambulance Call Ambulance
Find a Doctor Find a Doctor