Laparaskopi batu empedu adalah tindakan bedah untuk menangani batu empedu. Dengan tindakan ini, bekas luka akan lebih kecil sehingga rasa nyeri juga minimal.
Pernah mengalami nyeri hebat yang hilang timbul di perut bagian atas? Tidak jarang orang menyepelekan gejala ini atau hanya menganggapnya sebagai sakit lambung. Padahal, nyeri di perut kanan bagian atas bisa jadi tanda adanya batu di saluran empedu, apalagi jika nyeri sudah disertai dengan mual atau demam.
Batu empedu terbentuk dari cairan empedu, yaitu cairan yang diproduksi oleh hati dan disimpan di kandung empedu. Cairan ini berguna untuk membantu pencernaan lemak di dalam usus. Ketika cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol atau bilirubin, atau kekurangan garam empedu, cairan ini bisa mengkristal dan membentuk batu.
Penyakit batu empedu adalah salah satu kondisi kesehatan yang cukup umum terjadi, tetapi sayangnya sering kali diabaikan. Padahal, dengan perkembangan teknologi medis, laparoskopi batu empedu kini tersedia sebagai solusi yang lebih cepat, minim rasa sakit, dan dapat mempercepat pemulihan.
Batu empedu dapat terbentuk karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kelebihan kadar kolesterol atau bilirubin di dalam cairan empedu. Selain itu, ada beberapa faktor yang turut meningkatkan risiko pembentukan batu empedu, di antaranya:
Bagi Anda yang mengalami penyakit batu empedu, sebaiknya periksakan diri ke dokter spesialis bedah digestif untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda, sebab penyakit ini dapat mengganggu aktivitas dan bahkan, menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani.
Baca juga: Wanita Lebih Rentan terhadap Batu Empedu
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala biasanya dapat dikelola dengan pola hidup sehat dan obat-obatan untuk mengurangi faktor risiko. Namun, operasi batu empedu mungkin diperlukan jika sudah menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius.
Ada dua metode utama untuk menangani batu empedu, yaitu:
Laparoskopi batu empedu adalah prosedur bedah dengan sayatan yang lebih kecil, sehingga memungkinkan proses pemulihan yang lebih cepat. Metode ini biasanya menjadi pilihan utama untuk mengatasi batu empedu karena risiko komplikasi dan nyeri yang lebih rendah.
Laparotomi adalah prosedur bedah dengan sayatan yang lebih besar di perut. Prosedur ini direkomendasikan untuk kasus tertentu saja, misalnya jika terjadi perlengketan hebat pada kantong empedu, infeksi bernanah, atau jika kondisi tidak dapat ditangani dengan laparoskopi.
Baca juga: Kenali Polip Usus Sebelum Berubah Menjadi Kanker Usus! Pahami Gejala dan Penanganannya
Bedah minimal invasive atau laparoskopi batu empedu menjadi pilihan yang populer karena berbagai keunggulannya, yaitu:
Baca juga: Kenali 4F Faktor Risiko Batu Empedu
Sebelum menjalani operasi, pasien akan menjalani persiapan khusus terlebih dahulu, misalnya dengan pemeriksaan darah dan konsultasi dengan dokter spesialis bedah digestif. Proses laparoskopi untuk batu empedu biasanya berlangsung sekitar satu jam. Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan adalah:
Setelah prosedur selesai, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan dan dipantau kondisinya oleh dokter spesialis dan tim medis.
Baca juga: Gangguan Empedu pada Anak
Setelah operasi, pasien biasanya perlu menjalani rawat inap di rumah sakit selama 1–2 malam. Setelah pulang dari rumah sakit, pasien masih harus beristirahat di rumah selama 1–2 hari sebelum dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Pasien dapat mulai beraktivitas dengan aktivitas ringan, seperti berjalan-jalan singkat di sekitar rumah, dan secara bertahap meningkatkan aktivitas sesuai kenyamanan tubuh. Meski demikian, pasien disarankan untuk menghindari aktivitas berat dan olahraga intens selama 1–2 minggu, atau hingga kondisi benar-benar pulih.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis terkait kapan waktu yang tepat untuk sepenuhnya kembali ke aktivitas normal.
Selain itu, sangat penting bagi pasien untuk menerapkan pola makan rendah lemak, misalnya dengan menghindari makanan seperti gorengan dan hidangan bersantan. Jika dilakukan dengan komitmen yang tinggi, pola makan ini akan membantu meminimalkan risiko terjadinya komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.
Walaupun jarang terjadi, ada beberapa komplikasi yang mungkin muncul setelah operasi, seperti perdarahan, infeksi, dan cedera pada saluran empedu. Namun tak perlu khawatir, karena risiko ini dapat diminimalkan berkat penggunaan teknologi laparoskopi yang lebih aman dan presisi.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala batu empedu dan mempertimbangkan untuk menjalani laparoskopi, RS Pondok Indah Group adalah pilihan terbaik untuk penanganan yang aman dan efektif.
RS Pondok Indah Group telah mendapatkan akreditasi paripurna dari Joint Commission International (JCI) dan menerapkan standar good clinical practice (GCI). Semua alat yang digunakan dalam prosedur laparoskopi adalah alat steril sekali pakai untuk menghindari risiko kontaminasi silang antar pasien. Hal ini merupakan bagian dari komitmen RS Pondok Indah Group untuk menjamin keamanan dan higienitas dalam setiap prosedur bedah.
Baca juga: Nyeri Perut, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Meredakannya
Jika batu empedu tidak ditangani, bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Batu yang tersangkut di saluran empedu dapat menghalangi aliran empedu, menyebabkan peradangan (kolesistitis) atau infeksi (kolangitis). Dalam beberapa kasus, batu yang besar dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kantong empedu.
Ukuran batu empedu yang memerlukan operasi bergantung pada gejala dan komplikasi yang timbul. Biasanya, batu empedu yang berukuran lebih dari 2 cm atau yang menyebabkan nyeri hebat, infeksi, atau penyumbatan saluran empedu harus dioperasi. Namun, keputusan untuk operasi batu empedu perlu dilakukan setelah evaluasi medis oleh dokter spesialis bedah digestif.
Operasi laparoskopi untuk batu empedu biasanya berlangsung sekitar 1–2 jam, tergantung tingkat kesulitan dan kondisi pasien. Setelah operasi, pasien umumnya dapat pulang dalam 1–2 hari jika tidak ada komplikasi.
Setelah operasi laparoskopi batu empedu, beberapa efek samping yang mungkin muncul meliputi nyeri ringan di perut, bahu, atau leher, perut kembung, dan mual. Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari.
Pemulihan biasanya memakan waktu 1–2 minggu. Sebagian besar pasien dapat mulai melakukan aktivitas ringan dalam beberapa hari setelah operasi, dan pulih sepenuhnya dalam waktu dua minggu.