Ketahui Masa Subur untuk Keberhasilan Program Hamil

Friday, 30 May 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Masa subur merupakan periode emas untuk meningkatkan keberhasilan terjadinya pembuahan, sehingga program hamil berhasil. Untuk itu, ketahui cara menghitungnya di sini!

Ketahui Masa Subur untuk Keberhasilan Program Hamil

Kehadiran buah hati memang menjadi dambaan dari setiap pasangan. Namun, dalam kenyataannya, proses kehamilan tidak selalu didapatkan dengan mudah. Untuk itu, dokter kandungan biasa akan

merencakan program hamil, baik dengan atau tanpa bantuan teknologi medis. Lebih jauh, perencanaan kehamilan ini akan membantu Anda dan pasangan membentuk keluarga dengan persiapan yang matang.


Salah satu langkah terpenting dalam proses perencanaan kehamilan adalah mengetahui kapan masa subur terjadi. Sebab pada masa inilah terjadi proses pembuahan yang merupakan cikal bakal kelahiran buah hati.


Apa itu Masa Subur?

Masa subur merupakan periode dalam siklus menstruasi yang dapat dimanfaatkan untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan. Periode ini terhitung sejak 5 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelah ovulasi. Yang dimaksud dengan ovulasi itu sendiri adalah saat di mana sel telur yang sudah matang dilepaskan dan siap dibuahi sperma di dalam rahim.


Alasan tersebut menjadikan masa subur sebagai salah satu kunci penting dalam keberhasilan program hamil. Sebab, rutin melakukan hubungan intim saja tidaklah cukup. Berhubungan seksual secara rutin di masa subur lah yang akan meningkatkan peluang untuk hamil. Sebab jika sel telur yang sudah matang tidak segera dibuahi, tubuh akan mulai masuk ke fase menstruasi, yang dikenali dengan keluarnya darah haid.


Baca juga: Memahami Oogenesis: Proses Pembentukan Sel Telur pada Wanita



Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Masa ovulasi dan masa subur setiap wanita berbeda-beda, tergantung pada panjangnya siklus haid atau menstruasi mereka. Nomalnya, siklus menstruasi berada pada rentang 28 – 30 hari, meski dapat bervariasi dari 21 – 35 hari.


Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghitung masa subur Anda:


1. Dengan Kalender Siklus Haid

Penghitungan masa subur yang paling mudah adalah dengan mencatat dan menganalisis siklus menstruasi Anda selama 3 – 12 bulan terakhir. Penting bagi untuk memiliki catatan siklus haid yang akurat setiap bulannya untuk memprediksi hari-hari subur Anda dengan efektif.


Pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur, penghitungan masa subur dilakukan dengan membagi dua rentang siklus menstruasi. Anda dapat melakukan perhitungan ini dengan siklus haid terpendek maupun terpanjang Anda selama 3 – 12 bulan terakhir.


Misal rentang siklus menstruasi berada pada 28 hari, maka masa suburnya adalah 28 : 2 = 14 hari setelah menstruasi. Untuk meningkatkan kemungkinan hamil, dianjurkan untuk berhubungan intim pada hari ke 11 hingga 17 setelah darah menstruasi pertama kali keluar. Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi bila hubungan intim dilakukan pada hari ke 12–13, dibanding dengan selama periode masa subur lain, terutama setelah masa subur.


2. Dengan Aplikasi Pencatat Siklus Haid

Untuk menghitung masa subur secara manual, pencatatan siklus menstruasi sangatlah penting. Sayangnya, banyak yang sekadar mengandalkan ingatan. Tanggal menstruasi terakhir memang ingat, tetapi bagaimana dengan bulan-bulan sebelumnya?


Padahal, dokter sangat memerlukan data tersebut, setidaknya untuk enam bulan terakhir. Beruntungnya saat ini ada banyak aplikasi di smartphone yang bisa digunakan untuk mencatat siklus menstruasi. Beberapa aplikasi bahkan bisa membantu menentukan masa subur (berdasarkan data siklus menstruasi yang sudah dimasukkan). Metode ini terbilang lebih praktis, asal rutin memasukkan data dalam aplikasi.


3. Dengan Alat Prediksi Ovulasi

Selain itu, terdapat pula test pack untuk memeriksa masa subur, yang dijual bebas. Alat tes masa subur ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan kadar luteinizing hormone (LH) dalam urine. Jika produksi hormon LH mengalami peningkatan, maka test pack akan menunjukkan hasil positif dan ovulasi diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam.


Namun, perlu diketahui bahwa alat ini biasanya hanya digunakan sebagai alat pendukung untuk mengetahui masa subur. Umumnya, Anda tetap harus menghitung masa subur sendiri terlebih dahulu dengan salah satu metode di atas, barulah kemudian test pack ovulasi dapat digunakan untuk memastikan apakah masa subur telah dimulai. Jadi, untuk memaksimalkan alat ini, pencatatan siklus menstruasi tetap menjadi kunci awalnya.


Baca juga: Fertility Preservation: Penjaga Asa untuk Memiliki Keturunan


Tanda Masa Subur Wanita

Selain itu, tubuh wanita pun sebenarnya memberikan tanda ketika memasuki masa subur, seperti:


  • Payudara terasa lebih sensitif atau nyeri, maupun terasa bengkak
  • Lendir vagina yang lebih encer dan konsistensinya mirip putih telur tepat sebelum ovulasi
  • Terkadang timbul rasa nyeri perut yang hanya berlangsung sementara waktu, karena proses pelepasan sel telur
  • Suhu tubuh meningkat (sekitar 0,5-1 derajat celsius) pada pagi hari


Baca juga: Ketahui Pentingnya Program Hamil dan Waktu Terbaik Melakukannya



Golden Period

Selain mengetahui masa subur, usia pasangan juga memegang peran penting untuk keberhasilan promil. Pasangan yang masuk dalam golden period, atau berusia 26 hingga 32 tahun, merupakan usia prima untuk terjadinya kehamilan. Pasangan yang menikah pada rentang usia ini, dan rutin melakukan hubungan seksual setiap dua hari sekali, selama satu tahun, memiliki tingkat keberhasilan kehamilan hingga 80 persen.


Namun, jika pasangan yang berada pada golden period sudah merencanakan program hamil alami selama setahun dan tak kunjung mendapatkan momongan, pemeriksakan ke dokter spesialis fertilitas perlu dilakukan agar bisa diberikan saran yang sesuai.


Selain itu, pemeriksaan ke dokter kandungan juga perlu dilakukan pada beberapa kasus berikut ini:


  • Wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, yakni intervalnya kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
  • Perdarahan menstruasi yang tidak normal, terlalu sedikit atau terlalu banyak, bahkan tidak mengalami perdarahan menstruasi.
  • Mengalami sakit yang hebat saat menstruasi.
  • Menikah pada saat usia lebih dari 35 tahun.


Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?


Apakah Masa Tidak Subur Bisa Hamil?

Masa tidak subur merupakan periode dalam siklus menstruasi di mana peluang terjadinya kehamilan sangat kecil.


Selama fase non-fertil, tidak ada produksi ovum, dan ovum yang telah dilepaskan dari folikel ovarium dalam kurun waktu 12-24 jam setelah ovulasi tidak lagi berpotensi untuk dibuahi, sehingga mengurangi kemungkinan kehamilan.


Meskipun demikian, kehamilan di luar periode fertil masih ada kemungkinan, walaupun sangat kecil.


Baca juga: PMS atau Hamil?


Bisakah Hamil Bila Menstruasi Tidak Teratur?

Meskipun siklus menstruasi tidak teratur, potensi untuk mengidentifikasi jendela ovulasi yang berperan penting pada proses kehamilan masih mungkin dilakukan. Namun, memang perlu dikenali dulu penyebab siklus menstruasi yang tidak teratur dan kegagalan promil yang sudah dilakukan selama ini.


Beberapa penyebab gagalnya program hamil alami yang banyak terjadi, antara lain:


  • Timing hubungan seksual di luar masa subur
  • Stres
  • Paparan zat kimia


Oleh karena itu, bila memiliki periode menstruasi yang tidak teratur, atau masih belum berhasil mendapatkan momongan dengan cara alami, apalagi sudah mengusahakannya selama 1 tahun, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau dokter spesialis fertilitas di RS Pondok Indah.


Dokter spesialis kami akan mengevaluasi penyebab menstruasi tidak teratur, termasuk gangguan kesuburan, dan kegagalan program hamil, sehingga bisa menyarankan promil yang sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan. Dengan demikian, hasil program kehamilan Anda dan pasangan pun bisa lebih optimal.


Baca juga: Kenali Metode Pemeriksaan Fertilitas dan Jenis Program Hamil



FAQ


Berapa Persen Kemungkinan Hamil pada Masa Tidak Subur?

Kemungkinan hamil pada masa tidak subur sangat rendah, berkisar antara 0-5%. Hal ini dikarenakan ovulasi, yang diperlukan untuk pembuahan, tidak terjadi selama masa tidak subur.


Masa Subur Wanita Setelah Haid Hari ke Berapa?

Masa subur wanita umumnya terjadi sekitar hari ke-12 hingga hari ke-16 dari siklus menstruasi, tergantung panjang siklus haid Anda. Masa subur dimulai beberapa hari sebelum ovulasi karena sperma bisa bertahan hingga 5 hari di dalam tubuh.


Lendir Masa Subur Berwarna Apa?

Lendir masa subur biasanya berwarna bening atau putih, dengan teksturnya yang khas seperti putih telur, yakni licin dan elastis. Perubahan kondisi lendir serviks ini memudahkan sperma bergerak menuju sel telur, sehingga pembuahan bisa terjadi. 


Masa Subur Berapa Hari?

Masa subur biasanya berlangsung sekitar 5-6 hari, yakni pada hari ke-12 hingga ke-16 setelah darah menstruasi pertama kali keluar. Pada masa ini, ovulasi terjadi, dan ovarium melepaskan sel telur yang siap dibuahi.


Masa Pembuahan Berapa Hari?

Masa pembuahan berlangsung sekitar 12-24 jam setelah ovulasi, saat sel telur dilepaskan dan tersedia untuk dibuahi oleh sperma. Jika sperma bertemu sel telur selama periode ini, kemungkinan terjadinya kehamilan menjadi tinggi.