Kenali Perbedaan PMS dan Hamil dari Gejalanya

Jumat, 30 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cara membedakan PMS atau hamil dilihat dari perubahan mood, nyeri payudara, perdarahan, kram perut, sembelit, perubahan nafsu makan, hingga mual muntah.

Kenali Perbedaan PMS dan Hamil dari Gejalanya

Gejala PMS (premenstrual syndrome) dan hamil muda seringkali sulit dibedakan karena keduanya mirip. Kondisi ini terjadi karena keduanya dipengaruhi oleh perubahan hormon, terutama hormon progesteron. Selain itu, gejala PMS juga sangat subjektif dan dapat bervariasi setiap bulannya. Jadi, tidak heran bila beberapa wanita terkadang sulit membedakan gejala PMS dan kehamilan.


Walaupun bisa mengecoh, perbedaan tanda awal kehamilan dan gejala PMS tetap bisa diketahui. Mari baca artikel ini untuk mengenai perbedaan utama antara gejala PMS dan kehamilan.


Ciri-ciri Perbedaan PMS dan Hamil

Gejala PMS dan hamil memang bisa mirip, terutama di awal kehamilan. Namun, Anda bisa membaca penjelasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan keduanya.


1. Mood changes

Perubahan suasana hati dan PMS ibarat pasangan yang sulit dipisahkan. Ketika sedang PMS, mood bisa saja berubah secara mendadak dan tidak menentuk, baik jadi lebih mudah cemas, mudah terbawa emosi, bahkan mudah menangis.


Perubahan mood juga dapat menjadi salah satu gejala kehamilan awal. Namun,mood changes saat PMS dan hamil dapat dibedakan dari durasinya.


Perubahan mood yang terjadi karena PMS bersifat sementara, yang umumnya muncul 1-2 minggu sebelum haid, dan akan berangsur hilang pada hari pertama sampai kedua menstruasi.


Sementara itu, perubahan mood saat hamil cenderung lebih intens dan berlangsung lebih lama, biasanya dimulai sejak minggu ke-6 hingga ke-10 pada trimester pertama dan dapat berlanjut sepanjang kehamilan, bahkan hingga melahirkan. 


Namun, sekali lagi, perubahan mood baik karena PMS maupun sebagai gejala awal kehamilan ini bisa saja terjadi dengan durasi yang berbeda, bahkan pada orang yang sama di periode yang berbeda.


2. Nyeri Payudara

Beberapa hari menjelang menstruasi, rasa nyeri pada payudara dapat timbul. Namun, memasuki hari kedua hingga ketiga menstruasi, rasa nyeri ini akan menghilang.


Sebagai gejala kehamilan, rasa nyeri pada payudara juga bisa terjadi. Hanya saja, rasa nyeri ini disertai dengan payudara yang terasa lebih sensitif, lebih berat, dan terjadi perubahan ukuran. Area sekitar puting pun akan terlihat lebih gelap, serta pembuluh darah di sekitar payudara akan lebih tampak atau menonjol dari sebelumnya. 


3. Perdarahan

Bercak darah atau flek sering menjadi tanda datangnya menstruasi. Kondisi ini terjadi menjelang haid hingga hari pertama dan kedua menstruasi, biasanya dengan bercak darah berwarna merah tua atau cokelat. Kemudian, akan dilanjutkan dengan jumlah darah yang lebih banyak. 


Jangan salah, bercak darah dan flek pun terjadi pada awal masa kehamilan. Implantation bleeding atau flek awal kehamilan biasanya berwarna merah muda atau kecokelatan. Kondisi ini biasanya berlangsung sekitar dua hingga tiga hari, yang menandakan embrio sedang menempel pada dinding rahim untuk kemudian tumbuh menjadi janin. 


Baca juga: Memahami Pendarahan Implantasi setelah IVF Sebagai Tanda Awal Kehamilan



4. Kram Perut

Sudah tidak asing lagi kalau menjelang menstruasi seorang wanita akan mengalami kram perut. Nyeri yang sangat sakit ini biasanya akan berkurang saat darah menstruasi keluar dan perlahan menghilang bersamaan dengan selesainya menstruasi.


Kram perut ringan juga kerap terjadi akibat kehamilan. Pada kasus ini, kram perut terjadi pada daerah perut bawah dan punggung bawah. Terjadinya kram perut terkadang bersamaan dengan munculnya imnplantation bleeding pada awal kehamilan.


Kram perut yang dialami pada kehamilan awal biasanya lebih ringan, tetapi dapat berlangsung lebih lama. Terkadang, nyeri ini dapat terus dirasakan hingga berminggu-minggu.


Namun, perlu diketahui bahwa kram perut yang intens dan tidak kunjung hilang dapat menjadi pertanda kegawatan pada kehamilan. Apabila Anda mengalami kram perut yang parah dan tidak kunjung mereda saat hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.


5. Sembelit

Pada sebagian wanita, PMS juga seringkali disertai dengan sembelit atau konstipasi (sulit buang air besar). Namun, kondisi ini dapat mereda setelah haid selesai.


Sementara pada kehamilan, menurut hasil penelitian, sekitar 38 persen wanita akan mengalami konstipasi. Sembelit yang dialami wanita hamil juga dapat bertahan hingga melahirkan. Hal ini terjadi karena perubahan hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan membuat kerja usus menjadi lebih lambat. 


6. Mudah Lelah

Mudah lelah dan mudah mengantuk umum dialami oleh wanita ketika PMS, begitu pula ketika hamil. Bedanya, pada PMS, kondisi ini dapat diringankan dengan ruitin berolah raga dan beraktivitas, serta mengonsumsi asupan bergizi seimbang. 


Sementara pada kehamilan, kondisi ini dapat dialami selama kehamilan, terutama pada trimester awal hingga kehamilan lanjut. Hal ini terjadi karena tingginya hormon progesteron selama kehamilan. 


Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1, Apa yang Perlu Diperhatikan?



7. Perubahan Nafsu Makan

Nafsu makan meningkat bahkan disertai dengan mencari (craving) makanan yang manis, berlemak (seperti daging), dan tinggi karbohidrat. Para wanita mungkin tidak asing dengan kondisi ini.


Peningkatan nafsu makan wajar dialami ketika PMS. Biasanya, craving terjadi sekitar 1-2 minggu sebelum menstruasi dan akan hilang setelah menstruasi selesai.


Perubahan nafsu makan juga dapat dialami saat hamil. Bedanya, saat hamil, biasanya jenis makanan yang dipilih jadi lebih spesifik. Tidak jarang timbul keinginan yang tinggi untuk memakan sesuatu, atau biasa disebut ngidam. Hal ini karena kondisi penciuman dan perasa lebih sensitif.


Selain memilih makanan yang spesifik, sensitifnya penciuman dan perasa juga bisa menstimulus rasa mual atau muntah pada kehamilan trimester awal. 


8. Mual dan Muntah

Rasa tidak nyaman pada daerah perut yang dialami saat PMS menyebabkan rasa mual. Ketidaknyamanan ini dapat disebabkan karena adanya konstipasi yang membuat perut terasa penuh. Hanya saja, rasa mual pada PMS jarang diikuti dengan muntah. 


Beda dengan kehamilan. Rasa mual diikuti dengan muntah, terutama pada pagi hari (morning sickness). Kondisi ini disebabkan adanya kadar Beta-HCG yang tinggi. Namun saat memasuki trimester 2, biasanya kondisi akan membaik.


Nah, sudah paham, kan, beda antara gejala PMS dengan kehamilan? Jangan sampai Anda telat menyadari kehamilan. Jika mengalami gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan, segera pastikan kehamilan Anda dengan test pack dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Pemeriksaan dengan test pack juga perlu dilakukan ketika Anda mengalami telat menstruasi. Perlu diingat, tidak semua wanita mengalami gejala dan tanda yang sama. Sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter apabila terdapat tanda dan gejala yang tidak biasa pada tubuh Anda.


Baca juga: Kenali Metode Pemeriksaan Fertilitas dan Jenis Program Hamil



FAQ


Apa Perbedaan PMS dan Tanda Awal Kehamilan?

Perbedaan PMS dan tanda awal kehamilan terletak pada gejala. PMS biasanya meliputi kram, perubahan suasana hati, dan nyeri payudara, yang akan sembuh saat menstruasi terjadi. Tanda awal kehamilan bisa mirip, tetapi disertai mual, kelelahan, dan tidak datangnya haid, yang hanya bisa dipastikan dengan melakukan tes kehamilan.


Apakah PMS Berarti Tidak Hamil?

PMS tidak selalu berarti tidak hamil, karena gejala PMS dan awal kehamilan bisa mirip, seperti kram, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati. Namun, jika haid tidak datang, ada kemungkinan hamil. Jadi, lakukan tes kehamilan sebagai penentu awal kehamilan yang bisa dilakukan secara mandiri.


Berapa Lama Kram Perut Tanda Hamil?

Kram perut saat hamil muda biasanya berlangsung beberapa hari hingga satu minggu, sering kali terjadi di awal kehamilan. Kram ini disebabkan oleh proses implantasi embrio atau perubahan hormon yang mempengaruhi otot-otot perut.


Namun, jika kram berlangsung lebih dari seminggu, disertai perdarahan atau rasa tidak nyaman yang parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Berapa Hari Tanda-Tanda Haid Akan Datang?

Tanda-tanda haid biasanya muncul 1-2 minggu sebelum menstruasi dan seringkali dikenal sebagai PMS (premenstrual syndrome). Tanda-tanda PMS dapat mencakup perubahan mood, payudara sensitif, perut kembung, atau nyeri perut bagian bawah. Gejala ini bisa berbeda, tergantung pada masing-masing individu, dan biasanya membaik saat menstruasi dimulai.


Berapa Lama Payudara Sakit Menjelang Haid?

Payudara sakit menjelang haid umumnya berlangsung 1-3 hari sebelum menstruasi, hingga selesai menstruasi. Rasa sakit ini disebabkan oleh fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan pembengkakan serta sensitivitas pada payudara. Setelah haid dimulai, rasa nyeri biasanya berkurang atau hilang.