Cara mencegah cedera olahraga meliputi pemanasan, melakukan variasi gerakan, berolahraga sesuai kemampuan, hingga pemulihan istirahat yang cukup.
Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan adanya trauma/tekanan fisik, maupun kimiawi. Cedera dapat terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik maupun olahraga, baik itu olahraga kompetitif, maupun rekreasional.
Apabila tidak ditangani dengan cepat dan benar, cedera berisiko mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik. Hal ini tentunya akan sangat berdampak bagi mereka yang senang berolahraga atau bahkan berkarier di bidang olahraga.
Terdapat beragam risiko cedera olahraga, antara lain faktor internal seperti kurangnya kebugaran, adanya kelainan anatomi, memiliki riwayat kesehatan dan cedera sebelumnya, serta faktor psikologis seperti motivasi dan sikap kompetitif.
Selain itu, faktor lain yang dapat memengaruhi risiko terjadinya cedera adalah jenis olahraga, kepatuhan dan kesesuaian dalam menggunakan pelindung diri saat berolahraga, serta kondisi cuaca seperti lingkungan panas dan kelembapan yang tinggi.
Faktor lain yang tidak dapat diabaikan adalah situasi saat bertanding, misalnya provokasi lawan dan skor yang sangat ketat.
Bukan hanya kesiapan fisik, teknik atau peralatan yang tidak sesuai dapat menjadi faktor yang menyebabkan cedera. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.
Pilihan penanganan terbaik untuk cedera olahraga yang Anda alami hanya bisa dipastikan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga, setelah melakukan pemeriksaan langsung. Sebab, penanganan yang diberikan oleh dokter perlu disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta keparahan kondisi Anda.