Cedera tangan saat olahraga perlu diatasi dengan tepat, baik dengan terapi fisik, kompres hangat setelah 48 jam, maupun konsultasi ke dokter jika nyeri berlanjut.
Manusia bergantung pada fungsi tangan untuk banyak beraktivitas, termasuk saat berolahraga. Walaupun turut menggunakan kekuatan bagian tubuh lain, terdapat beberapa cabang olahraga yang mengandalkan gerak tangan, seperti tenis, bulu tangkis, dan bisbol. Oleh karenanya, bagian tangan juga tidak luput dari risiko cedera olahraga.
Saat berolahraga, cedera tangan dapat terjadi akibat kecelakaan, gerakan berulang, teknik olahraga yang kurang tepat, pemanasan yang kurang, ataupun jatuh.
Dalam kebanyakan kasus, cedera tangan ringan bisa sembuh dengan sendirinya menggunakan penanganan rumahan. Akan tetapi, agar lebih aman dan cepat pulih, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga atau dokter spesialis ortopedi ketika mengalami cedera olahraga pada tangan.
Baca juga: Panduan Olahraga yang Benar untuk Hasil Maksimal dan Kesehatan Optimal
Berikut ini adalah beberapa jenis cedera olahraga yang sering terjadi pada tangan:
Berdasarkan lokasi terjadinya, cedera olahraga yang terjadi pada tangan bisa dibedakan menjadi cedera pada tulang dan cedera pada jaringan lunak (seperti tendon, ligamen, saraf, pembuluh darah).
Baca juga: 8 Cara Efektif untuk Melakukan Olahraga di Tengah Kepadatan Aktivitas
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya cedera pun beragam, di antaranya:
Baca juga: Rekomendasi Olahraga untuk Diabetes yang Aman dan Efektif
Namun, Anda tidak usah khawatir sebab cedera tangan saat berolahraga bisa dicegah dengan melakukan beberapa tips berikut ini:
Baca juga: Awas, Cedera Otot Tidak Selalu karena Olahraga
Apabila mengalami atau merasakan gejala cedera olahraga, segera hentikan kegiatan dan tangani cedera yang Anda alami. Selanjutnya, Anda bisa langsung menerapkan teknik PRICE sebagai bentuk penanganan cedera secara mandiri.
Pengobatan cedera tangan, khususnya yang ringan, bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan menerapkan teknik PRICE. Berikut ini adalah penjelasannya:
Selain teknik PRICE, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri dan obat anti inflamasi yang dijual bebas untuk mengurangi sakit dan bengkak.
Apabila tidak kunjung membaik, mengganggu aktivitas, bahkan makin parah, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga atau dokter spesialis ortopedi untuk penanganan yang tepat.
Baca juga: 7 Pilihan Olahraga untuk Hipertensi agar Tekanan Darah Normal
Saat seorang pasien datang ke RS Pondok Indah dengan cedera olahraga, langkah pertama yang dilakukan adalah asesmen oleh tim medis untuk mengecek apakah kegawatan termasuk ABCD (airway, breathing, circulation, disability).
Pasien juga akan diwawancara medis untuk mengetahui kronologis terjadinya cedera secara lengkap dan keluhan yang dirasakan. Selanjutnya, pasien melalui pemeriksaan fisik dasar seperti perabaan/tekanan pada bagian yang cedera atau diminta melakukan gerakan tertentu.
Jika diperlukan, pemeriksaan tambahan seperti X-ray, USG, CT-scan, dan MRI dapat dilakukan, jika dicurigai terdapat cedera jaringan lunak, atau pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah. Perlu diketahui bahwa tidak semua cedera dan patah tulang harus ditangani melalui tindakan operasi. Namun, pada kasus tertentu, tindakan bedah dapat menjadi pilihan penanganan utama yang disarankan guna mewujudkan capaian tertentu.
Misalnya, pada kasus cedera yang dialami atlet, dibutuhkan proses recovery yang sesingkat mungkin (recovery faster) untuk kembali ke performa awal. Oleh karena itu, tindakan operasi serta perawatan yang intensif menjadi pertimbangan untuk mencapai hal tersebut.
Saat ini teknik bedah yang cukup berkembang, termasuk di RS Pondok Indah, adalah minimal invasive yang terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama dengan visualisasi langsung arthroscopy yaitu kamera untuk melihat ke dalam sendi. Kemudian yang kedua dengan visualisasi tidak langsung menggunakan alat bantu X-ray portable C-arm yang biasanya digunakan untuk pemasangan pen untuk patah tulang dengan sayatan kecil.
Untuk mencegah komplikasi dan efek berkepanjangan, tata laksana cedera olahraga pada tangan harus dilakukan dengan detail, presisi, dan menjadi satu dengan terapi fisik. Pasien diimbau untuk mengikuti langkah terapi hingga ke tahap akhir, serta harus disupervisi dan dilatih gerakan tertentu agar bisa kembali olahraga.
Semakin cepat penanganan diberikan untuk kasus cedera tangan akibat olahraga, akan semakin baik peluang kesembuhannya. Jadi, jangan ragu untuk memastikannya dengan periksa ke dokter spesialis kedokteran olahraga di RS Pondok Indah. Nantinya, dokter akan memeriksa dan memastikan kondisi Anda, agar penanaganan bisa diberikan sesuai dengan penyebab yang mendasatinya.
Selain dokter yang berpengalaman, RS Pondok Indah juga memiliki fasilitas medis dengan teknologi terkini yang memudahkan proses pemeriksaan maupun pengobatan untuk berbagai kasus cedera olahraga.
Sport Medicine, Injury, & Recovery Center (SMIRC) di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya juga dilengkapi oleh program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan Anda! Dengan demikian, proses pemulihan akan lebih cepat dan hasilnya pun lebih memuaskan!
Baca juga: Yuk, Simak Tips Persiapan Sebelum Maraton!
Durasi penyembuhan cedera tangan akibat olahraga biasanya tergantung pada jenis cedera dan tingkat keparahannya. Cedera ringan, seperti keseleo atau otot tegang, biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu.
Sedangkan untuk cedera yang lebih serius, seperti patah tulang atau robekan ligamen, masa pemulihan dapat memakan waktu beberapa bulan dan memerlukan penanganan medis dari dokter spesialis kedokteran olahraga.
Cedera tangan saat olahraga biasanya disebabkan oleh kurangnya pemanasan, teknik yang salah, penggunaan alat yang tidak tepat, benturan langsung, atau mengangkat beban berlebihan. Mereka yang menggeluti cabang olahraga Dengan banyak melibatkan pergerakan tangan, seperti angkat beban, tenis, golf, dan bulu tangkis, juga lebih berisiko mengalami cedera olahraga pada tangan.
Tangan terasa sakit setelah olahraga biasanya akibat ketegangan otot, mikrotrauma pada jaringan, atau akumulasi asam laktat. Rasa pegal atau sakit yang ringan biasanya normal terjadi, terutama setelah olahraga yang cukup intens.
Akan tetapi, bila Anda mengalami rasa sakit yang parah, tidak kunjung membaik, disertai bengkak dan kesulitan bergerak, bisa saja ini merupakan gejala dari cedera tangan. Bila hal ini terjadi, segera terapkan teknik PRICE sebagai pertolongan pertama dan konsultasikan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga.
Sebaiknya, jangan mengurut atau memijat cedera tangan. Sebab, pijatan yang keliru justru dapat memperparah kondisi dan menghambat proses penyembuhan. Sebaiknya, lakukan teknik PRICE sebagai bentuk pertolongan pertama, kemudian periksakan diri dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk memperoleh penanganan yang tepat.