Cari Tahu Cara Penanganan Cedera Tangan saat Olahraga

Thursday, 02 January 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cedera tangan saat olahraga perlu diatasi dengan tepat, baik dengan terapi fisik, kompres hangat setelah 48 jam, maupun konsultasi ke dokter jika nyeri berlanjut.

Cari Tahu Cara Penanganan Cedera Tangan saat Olahraga

Manusia bergantung pada fungsi tangan untuk banyak beraktivitas, termasuk saat berolahraga. Walaupun turut menggunakan kekuatan bagian tubuh lain, terdapat beberapa cabang olahraga yang mengandalkan gerak tangan, seperti tenis, bulu tangkis, dan bisbol. Oleh karenanya, bagian tangan juga tidak luput dari risiko cedera olahraga.


Mengapa Bisa Terjadi Cedera Tangan saat Olahraga?

Saat berolahraga, cedera tangan dapat terjadi akibat kecelakaan, gerakan berulang, teknik olahraga yang kurang tepat, pemanasan yang kurang, ataupun jatuh.


Dalam kebanyakan kasus, cedera tangan ringan bisa sembuh dengan sendirinya menggunakan penanganan rumahan. Akan tetapi, agar lebih aman dan cepat pulih, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga atau dokter spesialis ortopedi ketika mengalami cedera olahraga pada tangan.


Baca juga: Panduan Olahraga yang Benar untuk Hasil Maksimal dan Kesehatan Optimal



Jenis Cedera Tangan Saat Olahraga

Berikut ini adalah beberapa jenis cedera olahraga yang sering terjadi pada tangan:


  • Keseleo pergelangan tangan (sprain): Cedera yang terjadi akibat peregangan berlebihan pada ligamen di pergelangan tangan. Keseleo pada bagian ini bisa terjadi karena mengangakt beban yang terlalu berat atau gerakan yang tidak tepat.
  • Cedera tendon tangan (tendinitis): Cedera yang terjadi ketika tendon mengalami iritasi atau meradang. Tendinitis dapat terjadi akibat teknik yang tidak tepat dan gerakan berulang ketika berolahraga.
  • Retak atau patah tulang: Umum terjadi pada pergelangan tangan, ujung jari, sisi kelingking, telapak tangan, atau ibu jari. Kondisi ini paling sering terjadi akibat kontak keras atau jatuh saat berolahraga.
  • Dislokasi: Cedera yang terjadi akibat tulang bergeser dari posisi normalnya. Kondisi ini dapat terjadi pada sebagian besar tangan, terutama pada bahu, lengan, dan pergelangan tangan.


Berdasarkan lokasi terjadinya, cedera olahraga yang terjadi pada tangan bisa dibedakan menjadi cedera pada tulang dan cedera pada jaringan lunak (seperti tendon, ligamen, saraf, pembuluh darah).


Baca juga: 8 Cara Efektif untuk Melakukan Olahraga di Tengah Kepadatan Aktivitas


Faktor Risiko Cedera Tangan Saat Olahraga

Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya cedera pun beragam, di antaranya:


  • Jenis olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik seperti tinju maupun gimnastik
  • Postur atau posisi tubuh yang kurang baik atau terdapat gerakan tertentu yang tidak biasa saat olahraga, terutama saat sudah mengalami kelelahan (fatigue)
  • Kurang melakukan pemanasan atau pendinginan


Baca juga: Rekomendasi Olahraga untuk Diabetes yang Aman dan Efektif


Cara Mencegah Cedera Tangan Saat Olahraga

Namun, Anda tidak usah khawatir sebab cedera tangan saat berolahraga bisa dicegah dengan melakukan beberapa tips berikut ini:


  • Selaku lakukan pemanasan yang cukup
  • Melatih posisi dan gerakan tangan saat olahraga. Perhatikan posisi tangan dan pergelangan tangan terhadap bahu dan sumbu tubuh yang benar.
  • Setiap olahraga, sesuaikan juga otot mana yang perlu dilatih dan posisi yang tepat.
  • Lakukan juga pendinginan, bukan hanya pemanasan saja.
  • Beristirahatlah dengan cukup setelah berolahraga.
  • Hindari mendorong atau memaksa diri saat berolahraga, kenali batasan diri sendiri.
  • Hindari berolahraga secara berlebihan.


Baca juga: Awas, Cedera Otot Tidak Selalu karena Olahraga



Penanganan Cedera Tangan Saat Olahraga

Apabila mengalami atau merasakan gejala cedera olahraga, segera hentikan kegiatan dan tangani cedera yang Anda alami. Selanjutnya, Anda bisa langsung menerapkan teknik PRICE sebagai bentuk penanganan cedera secara mandiri.


Penanganan Mandiri

Pengobatan cedera tangan, khususnya yang ringan, bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan menerapkan teknik PRICE. Berikut ini adalah penjelasannya:


  • Protect atau melindungi area yang terdampak untuk mencegah perparahan cedera.
  • Rest atau mengistirahatkan bagian otot yang cedera.
  • Ice atau melakukan kompres dingin pada area yang mengalami cedera untuk meredakan pembengkakan dan nyeri yang sedang terjadi.
  • Compression bisa dilakukan dengan membebat area yang cedera menggunakan perban elastis, tetapi pastikan tidak terlalu ketat agar aliran darah tidak terganggu.
  • Elevation atau meninggikan posisi bagian tangan yang cedera juga bisa Anda lakukan untuk meredakan bengkak.


Selain teknik PRICE, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri dan obat anti inflamasi yang dijual bebas untuk mengurangi sakit dan bengkak.


Apabila tidak kunjung membaik, mengganggu aktivitas, bahkan makin parah, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga atau dokter spesialis ortopedi untuk penanganan yang tepat.


Baca juga: 7 Pilihan Olahraga untuk Hipertensi agar Tekanan Darah Normal


Penanganan Medis Lanjutan

Saat seorang pasien datang ke RS Pondok Indah dengan cedera olahraga, langkah pertama yang dilakukan adalah asesmen oleh tim medis untuk mengecek apakah kegawatan termasuk ABCD (airway, breathing, circulation, disability).


Pasien juga akan diwawancara medis untuk mengetahui kronologis terjadinya cedera secara lengkap dan keluhan yang dirasakan. Selanjutnya, pasien melalui pemeriksaan fisik dasar seperti perabaan/tekanan pada bagian yang cedera atau diminta melakukan gerakan tertentu.


Jika diperlukan, pemeriksaan tambahan seperti X-ray, USG, CT-scan, dan MRI dapat dilakukan, jika dicurigai terdapat cedera jaringan lunak, atau pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah. Perlu diketahui bahwa tidak semua cedera dan patah tulang harus ditangani melalui tindakan operasi. Namun, pada kasus tertentu, tindakan bedah dapat menjadi pilihan penanganan utama yang disarankan guna mewujudkan capaian tertentu.


Misalnya, pada kasus cedera yang dialami atlet, dibutuhkan proses recovery yang sesingkat mungkin (recovery faster) untuk kembali ke performa awal. Oleh karena itu, tindakan operasi serta perawatan yang intensif menjadi pertimbangan untuk mencapai hal tersebut.


Saat ini teknik bedah yang cukup berkembang, termasuk di RS Pondok Indah, adalah minimal invasive yang terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama dengan visualisasi langsung arthroscopy yaitu kamera untuk melihat ke dalam sendi. Kemudian yang kedua dengan visualisasi tidak langsung menggunakan alat bantu X-ray portable C-arm yang biasanya digunakan untuk pemasangan pen untuk patah tulang dengan sayatan kecil.


Untuk mencegah komplikasi dan efek berkepanjangan, tata laksana cedera olahraga pada tangan harus dilakukan dengan detail, presisi, dan menjadi satu dengan terapi fisik. Pasien diimbau untuk mengikuti langkah terapi hingga ke tahap akhir, serta harus disupervisi dan dilatih gerakan tertentu agar bisa kembali olahraga.


Semakin cepat penanganan diberikan untuk kasus cedera tangan akibat olahraga, akan semakin baik peluang kesembuhannya. Jadi, jangan ragu untuk memastikannya dengan periksa ke dokter spesialis kedokteran olahraga di RS Pondok Indah. Nantinya, dokter akan memeriksa dan memastikan kondisi Anda, agar penanaganan bisa diberikan sesuai dengan penyebab yang mendasatinya.


Selain dokter yang berpengalaman, RS Pondok Indah juga memiliki fasilitas medis dengan teknologi terkini yang memudahkan proses pemeriksaan maupun pengobatan untuk berbagai kasus cedera olahraga.

Sport Medicine, Injury, & Recovery Center (SMIRC) di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya juga dilengkapi oleh program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan Anda! Dengan demikian, proses pemulihan akan lebih cepat dan hasilnya pun lebih memuaskan!


Baca juga: Yuk, Simak Tips Persiapan Sebelum Maraton!



FAQ


Berapa Lama Cedera Tangan Akibat Olahraga Sembuh?

Durasi penyembuhan cedera tangan akibat olahraga biasanya tergantung pada jenis cedera dan tingkat keparahannya. Cedera ringan, seperti keseleo atau otot tegang, biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu.


Sedangkan untuk cedera yang lebih serius, seperti patah tulang atau robekan ligamen, masa pemulihan dapat memakan waktu beberapa bulan dan memerlukan penanganan medis dari dokter spesialis kedokteran olahraga.


Apa Saja yang Menyebabkan Cedera Tangan saat Berolahraga?

Cedera tangan saat olahraga biasanya disebabkan oleh kurangnya pemanasan, teknik yang salah, penggunaan alat yang tidak tepat, benturan langsung, atau mengangkat beban berlebihan. Mereka yang menggeluti cabang olahraga Dengan banyak melibatkan pergerakan tangan, seperti angkat beban, tenis, golf, dan bulu tangkis, juga lebih berisiko mengalami cedera olahraga pada tangan.


Kenapa Tangan Terasa Sakit setelah Olahraga?

Tangan terasa sakit setelah olahraga biasanya akibat ketegangan otot, mikrotrauma pada jaringan, atau akumulasi asam laktat. Rasa pegal atau sakit yang ringan biasanya normal terjadi, terutama setelah olahraga yang cukup intens.


Akan tetapi, bila Anda mengalami rasa sakit yang parah, tidak kunjung membaik, disertai bengkak dan kesulitan bergerak, bisa saja ini merupakan gejala dari cedera tangan. Bila hal ini terjadi, segera terapkan teknik PRICE sebagai pertolongan pertama dan konsultasikan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga.


Bolehkah Cedera Tangan Diurut?

Sebaiknya, jangan mengurut atau memijat cedera tangan. Sebab, pijatan yang keliru justru dapat memperparah kondisi dan menghambat proses penyembuhan. Sebaiknya, lakukan teknik PRICE sebagai bentuk pertolongan pertama, kemudian periksakan diri dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk memperoleh penanganan yang tepat.