Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Mengenal jenis cedera kaki yang kerap terjadi, pertolongan pertama dan pengobatan, hingga pencegahan agar cedera tidak kembali terulang

Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki

Sebagai tumpuan tubuh, ketika terjadi cedera pada kaki, aktivitas sehari-hari dapat terganggu bahkan terhenti. Tak hanya itu, cedera pada kaki juga dapat memengaruhi performa dalam olahraga atau pekerjaan yang memerlukan pergerakan cukup intensif.


Cedera pada pergelangan kaki atau ankle sprain menjadi jenis cedera kaki yang paling umum terjadi. Ankle sprain merupakan cedera yang timbul akibat ligamen pergelangan kaki mengalami tarikan yang berlebihan. Cedera ini memiliki tiga tingkatan keparahan. 


  1. Grade 1: kondisi ankle sprain yang paling ringan, sedikit robekan pada ligamen
  2. Grade 2: ligamen robek sebagian
  3. Grade 3: ligamen robek total


Selain itu, ada juga jenis cedera lain yang terjadi pada bagian kaki dan pergelangan kaki, seperti:


  1. Plantar fasciitis peradangan pada urat bagian tumit
  2. Achilles tendinitis peradangan pada tendon achilles
  3. Fraktur atau patah tulang



Faktor Risiko Cedera pada Kaki

Cedera kaki tak selalu terjadi akibat kecelakaan tertentu. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera pada kaki, yaitu:


  1. Aktivitas olahraga yang melibatkan lompatan
  2. Beraktivitas di permukaan jalan yang tidak rata
  3. Adanya riwayat cedera kaki
  4. Pemakaian alas kaki yang tidak sesuai
  5. Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga


Pertolongan Pertama pada Cedera Kaki

Ketika mengalami cedera pada kaki, tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Metode pertolongan pertama yang umum dikenal dengan sebutan RICE, saat ini telah berubah menjadi PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, dan Elevation). Penanganan pertama ini dilakukan selama 5–7 hari sejak cedera terjadi. Selain itu, hindari melakukan pijat atau urut pada area cedera karena dapat memperburuk kondisi.


Pengobatan dan Perawatan Cedera Kaki

RS Pondok Indah Group menawarkan berbagai opsi penanganan dan perawatan yang disesuaikan dengan jenis cedera yang dialami. Patah tulang biasanya memerlukan tindakan operasi, sementara cedera ligamen dapat ditangani dengan metode minimal invasive surgery dengan sayatan kecil, seperti arthroscopy.


Komplikasi yang Perlu Diwaspadai

Meskipun sebagian besar cedera kaki dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, tetapi terdapat beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai selama masa pemulihan.


1. Ankle Instability

Jika cedera yang terjadi cukup parah sehingga mengakibatkan robeknya ligamen di beberapa titik, maka pasien dapat mengalami ketidakstabilan pada kaki. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera berulang dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.


2. Chronic pain

Salah satu komplikasi yang perlu diwaspadai saat mengalami cedera kaki adalah chronic pain atau nyeri kronis. Jika nyeri masih terus berlanjut setelah masa pemulihan selesai, maka pasien perlu memeriksakan diri kembali ke dokter.


3. Arthritis

Cedera pada sendi kaki dapat menyebabkan peradangan yang disebut dengan arthritis. Jika terjadi arthritis, maka pasien dapat mengalami nyeri, bengkak, dan kesulitan dalam bergerak.


Langkah Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya cedera kaki, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan.


  1. Warming up (pemanasan) sebelum dan cooling down (pendinginan) setelah olahraga
  2. Berhati-hati saat berjalan, berlari, atau olahraga di atas permukaan yang tidak rata
  3. Gunakan ankle brace atau melakukan ankle tape ketika berolahraga, apabila memiliki riwayat cedera di area yang sama
  4. Gunakan alas kaki yang sesuai untuk aktivitas yang dilakukan
  5. Hindari berpartisipasi dalam olahraga yang tidak biasa atau jarang dilakukan
  6. Jaga kekuatan dan fleksibilitas otot
  7. Lakukan latihan untuk stabilitas, seperti balance exercises