Mengenal Radang Telinga Luar, Penyebab Hingga Penanganannya 

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 08 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Radang telinga luar terjadi di saluran telinga luar, yakni dari daun telinga hingga gendang telinga. Meski tampak sepele, kondisi ini tetap membutuhkan penanganan medis.

Mengenal Radang Telinga Luar, Penyebab Hingga Penanganannya 

Radang telinga luar sering disebut sebagai "swimmer’s ear" karena kondisi ini banyak dialami oleh orang yang sering berenang. Saat seseorang berenang atau sering terkena air, sisa air yang terperangkap di saluran telinga luar bisa menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi bakteri atau jamur untuk berkembang biak.


Jika kebersihan telinga kurang terjaga atau ada luka kecil di dalam saluran telinga akibat penggunaan cotton bud maupun garukan, infeksi pun lebih mudah terjadi. Selain perenang, liang telinga yang sering terkena air saat mandi atau orang beraktivitas di lingkungan lembap juga bisa mengalami kondisi ini.


Apa Itu Radang Telinga Luar?

Radang telinga luar adalah peradangan yang terjadi di saluran telinga luar, yakni dari daun telinga hingga gendang telinga. Kondisi yang juga dikenal sebagai otitis eksterna ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri maupun jamur, akibat kondisi liang telinga yang lembab. Oleh karena itu, radang telinga luar lebih sering terjadi pada orang yang sering berenang.


Sama seperti infeksi lainnya, radang telinga luar dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyebaran infeksi ke jaringan sekitar hingga gangguan pendengaran.


Baca juga: Telinga Tidak Bisa Mendengar Sebelah, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatan



Gejala Radang Telinga Luar

Gejala radang telinga luar sering kali memengaruhi salah satu sisi telinga. Meski berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan infeksi, gejala radang telinga luar umumnya berupa:


  • Sakit pada telinga, lebih parah saat telinga disentuh atau mengunyah
  • Telinga gatal
  • Saluran telinga tampak merah atau membengkak
  • Keluar cairan dari telinga, baik berupa cairan bening, kuning, bahkan nanah
  • Kulit bersisik, baik di dalam maupun sekitar liang telinga
  • Telinga terasa tertekan atau telinga terasa penuh
  • Gangguan pendengaran akibat penyumbatan oleh pembengkakan atau cairan di saluran telinga


Dengan pengobatan yang tepat, gejala radang telinga luar biasanya membaik dalam beberapa hari. Namun, pada beberapa kasus, infeksi telinga luar bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga beberapa bulan, terutama jika tidak ditangani dengan baik atau terdapat faktor pemicu yang terus berulang.


Penyebab Radang Telinga Luar

Penyebab utama terjadinya radang telinga luar disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, seperti Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Candida, dan Aspergillus.


Infeksi lebih mudah terjadi ketika liang telinga lembab, yang mana kondisi ini ideal bagi kuman untuk berkembang biak. 


Baca juga: Gendang Telinga Berlubang, Perlukah Ditambal?


Faktor Risiko Radang Telinga Luar

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko radang telinga luar, antara lain:


  • Menderita kondisi kulit tertentu, seperti eksim atau psoriasis
  • Berenang di sungai atau danau dengan air yang kotor
  • Penggunaan alat bantu dengar atau earphone dalam waktu lama 
  • Penggunaan alat pembersih telinga
  • Kebersihan telinga yang kurang baik, baik karena terlalu sering membersihkan atau kurang terjaga kebersihannya
  • Memiliki riwayat paparan dengan bahan kimia dari hairspray atau sabun yang tidak sengaja masuk sampai ke liang telinga


Kapan Harus ke Dokter?

Seringan apa pun gejala radang telinga luar yang Anda alami, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter THT. Sebab, otitis eksterna yang tidak ditangani dengan baik bisa kambuh, bahkan menyebabkan komplikasi.


Selain itu, Anda harus segera mencari pertolongan medis dari dokter spesialis THT jika mengalami gejala radang telinga luar, seperti:


  • Nyeri telinga yang tak kunjung sembuh, bahkan semakin memburuk
  • Pembengkakan atau kemerahan yang semakin parah di sekitar telinga
  • Keluarnya cairan, nanah, atau darah dari dalam telinga
  • Penurunan kemampuan pendengaran, baik secara mendadak ataupun bertahap
  • Terjadi nyeri yang menyebar ke leher, rahang, atau kepala


Baca juga: Telinga Berdenging, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya



Diagnosis Radang Telinga Luar

Untuk mendiagnosis radang telinga luar, dokter THT akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar gejala yang dikeluhkan, seperti kebiasaan berenang, membersihkan telinga dengan cotton bud, atau penggunaan earphone untuk waktu yang lama. Semua informasi ini penting untuk menelusuri penyebab dan faktor risiko terjadinya radang telinga luar.


Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya memeriksa bagian luar dan dalam telinga. Pemeriksaan dilakukan dengan otoskop atau endoskopi telinga untuk mendeteksi adanya infeksi, peradangan, penumpukan kotoran telinga, luka, atau benda asing, serta untuk melihat perubahan pada saluran telinga hingga gendang telinga. Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada nyeri saat daun telinga ditarik atau ditekan.


Jika radang disertai dengan keluarnya cairan dari telinga, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dari cairan telinga tersebut untuk mengetahui jenis kuman penyebab infeksi.


Baca juga: Implan Koklea untuk Pendengaran Lebih Baik


Perawatan Radang Telinga Luar

Perawatan radang telinga luar bertujuan untuk meredakan gejala, mengatasi infeksi, dan mencegah komplikasi. Pilihan penanganan akan disesuaikan dengan gejala dan keparahannya, dengan mempertimbangkan kondisi medis masing-masing pasien.


Dokter THT akan meresepkan obat tetes telinga, baik yang mengandung antibiotik maupun antijamur, sesuai dengan penyebab terjadinya radang telinga luar.


Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan tetes telinga yang mengandung kortikosteroid untuk meredakan peradangan. Untuk meredakan rasa sakit akibat radang telinga, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri.


Anda juga disarankan untuk melakukan perawatan lebih lanjut untuk memaksimalkan penanganan yang diberikan oleh dokter.


Komplikasi Radang Telinga Luar

Komplikasi radang telinga luar tergolong jarang terjadi. Sebab kebanyakan kondisi ini dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, radang telinga luar bisa menyebabkan beberapa komplikasi, berupa:


  • Gangguan pendengaran sementara
  • Infeksi pada lapisan jaringan yang lebih dalam (selulitis)
  • Kerusakan tulang dan tulang rawan
  • Penyebaran infeksi ke sekitar telinga, termasuk ke jaringan saraf maupun otak


Pencegahan Radang Telinga Luar

Anda dapat menerapkan berbagai upaya penanganan mandiri saat mengalami radang telinga luar (otitis eksterna). Tujuannya adalah sebagai langkah penanganan pertama untuk membantu mengurangi rasa sakit yang dialami dan mencegah kondisi memburuk sebelum mendapatkan penanganan medis.


Berikut ini adalah beberapa upaya penanganan mandiri untuk radang telinga luar yang dapat Anda terapkan:


  • Menjaga kebersihan telinga
  • Hindari memasukkan cotton bud atau benda asing lain ke dalam telinga
  • Menghindari paparan air ketika telinga terluka atau radang sudah benar-benar sembuh
  • Hindari berenang untuk sementara waktu, terutama dalam air yang kotor atau tidak terjamin kebersihannya
  • Keringkan telinga setelah mandi atau setelah berenang
  • Gunakan penutup telinga ketika berenang
  • Hindari penggunaan produk kimia seperti hairspray atau sabun yang bisa masuk ke dalam telinga


Meskipun radang telinga luar adalah kondisi yang umum terjadi, bukan berarti kondisi bisa diabaikan. Sebab jika tidak ditangani dengan baik, penyakit telinga ini bisa berkelanjutan, bahkan menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, pengobatan tetap diperlukan agar infeksi cepat sembuh dan tidak semakin parah.


Jika Anda mengalami gejala radang telinga luar, segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT di RS Pondok Indah terdekat. Penanganan yang tepat sejak dini akan membantu mempercepat pemulihan dan mencegah masalah kesehatan yang lebih besar di kemudian hari.


Baca juga: Cari Jadwal Dokter THT Jakarta dan Tangerang



FAQ

Kenapa Telinga Sakit di Bagian Luar?

Telinga bagian luar bisa sakit karena telinga mengalami infeksi atau peradangan. Kulit di luar telinga yang meradang akan menimbulkan rasa nyeri, gatal, dan bengkak. Kondisi ini dapat terjadi akibat banyak faktor, seperti alergi, luka, penggunaan headphone berlebihan, penumpukan kotoran telinga, dan telinga sering terkena air (misalnya karena berenang).

Apa yang Akan Terjadi Jika Infeksi Telinga Dibiarkan?

Jika infeksi telinga luar tidak diobati, maka kondisi ini bisa menjadi lebih parah dan menyebar ke jaringan di sekitarnya. Dalam kasus tertentu, infeksi bisa menyebar ke telinga bagian dalam dan menyebabkan kerusakan permanen.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis THT apabila Anda mengalami gejala yang dicurigai mengarah ke infeksi telinga.

Apakah Infeksi Telinga Luar Bisa Menyebar?

Infeksi telinga luar dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, seperti tulang atau jaringan lunak lain di sekitar telinga. Jika infeksi parah dan tidak diobati, maka kondisi ini bisa berkembang menjadi abses atau infeksi lebih dalam yang memerlukan penanganan medis.

Berapa Lama Otitis Eksterna Bisa Sembuh?

Otitis eksterna biasanya sembuh dalam 1-2 minggu dengan pengobatan yang tepat, seperti obat-obatan antinyeri, tetes telinga, dan antibiotik. Namun, bila infeksi lebih parah atau terlambat ditangani, proses proses penyembuhan bisa berlangsung lebih lama dan memerlukan perawatan lebih lanjut dari dokter THT.

Apakah Radang Telinga Luar Bisa Sembuh Sendiri?

Radang telinga luar biasanya tidak bisa sembuh sendiri. Meskipun perawatan rumahan dapat membantu meringankan gejala, biasanya penderita radang telinga luar tetap memerlukan penanganan medis agar radang dapat sembuh sepenuhnya.

Tanpa pengobatan yang sesuai, kondisi bisa memburuk dan menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi ke dokter spesialis THT agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi:

  1. Romadhani, F., & Haryuna, T. S. H. Knowledge Level and Frequency of Swimming to the Incidence of Otitis Externa in Swimming Athletes in Medan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga. 2024. (https://e-journal.unair.ac.id/JUXTA/article/view/50941). Diakses pada 29 Maret 2025.
  2. Getaneh, A., Ayalew, G., et al. (2021). Bacterial Etiologies of Ear Infection and Their Antimicrobial Susceptibility Pattern at the University of Gondar Comprehensive Specialized Hospital, Gondar, Northwest Ethiopia: A Six-Year Retrospective Study. Infection and Drug Resistance. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8542893/). Diakses pada 29 Maret 2025.
  3. NHS Inform. Outer Ear Infection (Otitis Externa). (https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/ears-nose-and-throat/otitis-externa/). Direvisi terakhir 2 Mei 2024. Diakses pada 29 Maret 2025.
  4. Cleveland Clinic. Swimmer’s Ear (Otitis Externa). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8381-swimmers-ear-otitis-externa). Direvisi terakhir 21 November 2024. Diakses pada 29 Maret 2025.
  5. Mayo Clinic. Swimmer's ear. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swimmers-ear/symptoms-causes/syc-20351682#complications). Direvisi terakhir 15 April 2025. Diakses pada 17 April 2025.
  6. Johns Hopkins Medicine. Swimmer's Ear. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/swimmers-ear). Diakses pada 29 Maret 2025.