Telinga Tidak Bisa Mendengar Sebelah, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 30 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Telinga tidak bisa mendengar sebelah terkadang bisa sembuh sendiri. Namun, ada beberapa kondisi yang terjadi sedari lahir atau tidak kunjung sembuh. Simak selengkapnya!

Telinga Tidak Bisa Mendengar Sebelah, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Meski memiliki sepasang telinga, manusia sebenarnya bisa saja mendengar hanya dengan 1 telinga. Namun, kedua telinga yang sehat akan mengoptimalkan proses mendengar dan pemahaman suara, khususnya dalam membantu menentukan sumber datangnya suara.


Ketika telinga tidak bisa mendengar sebelah, atau gangguan pendengaran unilateral, kemampuan untuk mengetahui sumber suara akan terganggu, bahkan proses komunikasi pun juga bisa terhambat. Jadi, meski tidak berbahaya, mengetahui penyebab, gejala dan pengobatan gangguan pendengaran unilateral sangat penting untuk mendapatkan penangangan yang tepat. 


Apa Itu Gangguan Pendengaran Unilateral?

Sesuai namanya, telinga tidak bisa mendengar sebelah menyebabkan salah satu telinga Anda tidak bisa mendengar dengan baik, bahkan tuli. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya tetapi bisa mengganggu proses komunikasi. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa membahayakan karena membuat penderitanya tidak bisa menentukan arah datangnya suara. Bila penderitanya sedang berkendara, tentu kondisi ini bisa membahayakan.


Baca juga: Ketahui Gangguan Pendengaran, Penyebab, Jenis, dan Cara Mendeteksinya



Jenis Gangguan Pendengaran Unilateral

Berdasarkan mekanisme terjadinya, jenis gangguan pendengaran pada salah satu telinga bisa dibedakan menjadi:


  • Gangguan pendengaran unilateral konduktif, yaitu gangguan pendengaran yang terjadi ketika suara tidak dapat mencapai telinga bagian dalam. Gangguan pendengaran konduktif biasanya disebabkan oleh adanya sumbatan, infeksi, maupun trauma atau cedera.
  • Kondisi ini biasanya tidak parah dan hanya sementara. Namun, bila terjadi gangguan pendengaran konduktif yang parah, gangguan bisa saja menetap jika tidak mendapatkan penanganan yang sesuai.
  • Gangguan pendengaran unilateral sensorineural, yakni gangguan pendengaran yang terjadi ketika ada kerusakan pada telinga bagian dalam. Gangguan ini merupakan efek kerusakan pada sel-sel rambut (rambut) di telinga, sehingga umumnya bersifat permanen.
  • Gangguan pendengaran unilateral campuran, yaitu gangguan pendengaran yang terjadi ketika gangguan konduktif dan gangguan sensorineural terjadi secara bersamaan


Baca juga: Gendang Telinga Berlubang, Perlukah Ditambal?


Penyebab Gangguan Pendengaran Unilateral

Penyebab terjadinya gangguan telinga hanya di salah satu sisi memang sulit dijelaskan. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebab telinga tidak bisa mendengar sebelah:


  • Kelainan genetik
  • Pernah mengalami cedera atau trauma, seperti benturan, di kepala
  • Cedera otak
  • Infeksi telinga
  • Kerusakan saraf atau koklea, baik karena kondisi bawaan atau gangguan aliran darah maupun cedera
  • Tumor, seperti neuroma akustik
  • Sering terpapar suara keras
  • Penumpukan kotoran telinga


Dokter bisa saja mengatasi beberapa kasus gangguan pendengaran yang disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga atau infeksi telinga. Namun, jika gangguan pendengaran disebabkan oleh kerusakan saraf berat atau penyakit bawaan, maka kondisi ini tidak bisa disembuhkan atau bersifat permanen.


Baca juga: Penyebab dan Tanda-tanda Speech Delay


Faktor Risiko Gangguan Pendengaran Unilateral

Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan telinga tidak bisa mendengar sebelah, yaitu:


  • Terpapar suara keras, seperti suara ledakan, suara mesin berat tanpa pelindung, menggunakan headset terlalu lama, atau sering berada di tengah konser
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami masalah kesehatan pendengaran
  • Pernah mengalami cedera kepala
  • Mengalami infeksi telinga maupun infeksi hidung
  • Berusia lanjut (penuaan)
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dari golongan gentamisin, sildenafil, dan obat kanker


Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala berikut ini:


  • Penurunan atau kehilangan pendengaran di salah satu telinga secara mendadak
  • Memiliki riwayat cedera kepala
  • Gangguan pendengaran telah mengganggu aktivitas
  • Gangguan pendengaran terjadi lebih dari 48 jam
  • Disertai dengan gejala lain, yaitu telinga terasa sakit, pusing, hilang keseimbangan, dan telinga berdenging


Jangan menunda pemeriksaan, karena jika mengalami gejala di atas, Anda memerlukan penanganan oleh dokter THT sesegera mungkin untuk mempertahankan fungsi pendengaran.


Baca juga: Telinga Berdenging, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya



Diagnosis Gangguan Pendengaran Unilateral

Saat berkonsultasi, dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala yang Anda alami, gejala penyerta yang lain, serta riwayat kondisi kesehatan Anda dan keluarga. Dokter juga mungkin akan menanyakan obat-obatan yang tengah Anda konsumsi.


Selanjutnya, akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di telinga, baik dengan menggunakan otoskop maupun endoskopi telinga. Semua pemeriksaan dilakukan untuk melihat struktur telinga, mulai daun telinga, saluran pendengaran luar, gendang telinga, hingga ke bagian telinga tengah.


Selain itu, dokter juga bisa melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, berupa:


1. Tes audiometri tutur

Pada tes ini, Anda akan diminta untuk mendengar kata-kata yang diucapkan dengan volume yang bervariasi. Tes ini dapat menunjukkan reaksi Anda terhadap suara lain yang terdengar.


2. Tes garpu tala

Tes ini melibatkan penggunaan alat logam berbentuk Y yang jika diketuk akan mengeluarkan getaran atau bunyi tertentu. Melalui pemeriksaan ini, dokter bisa mengetahui penyebab pasti gangguan pendengaran, apakah karena adanya gangguan konduktif (masalah di luar atau di tengah telinga), serta gangguan sensorineural, yakni gangguan telinga dalam atau saraf pendengaran.


3. Tes audiometri nada murni

Tes audiometri nada murni merupakan tes untuk mengukur seberapa baik pendengaran Anda bisa mendengar suara. Tes ini menggunakan alat audiometer, yakni alat elektronik yang menghasilkan bunyi dengan nada rendah ke tinggi, serta volume yang sangat pelan sampai keras.


4. CT Scan atau MRI

Pemeriksaan ini dilakukan jika Anda mengeluhkan telinga sakit dan dokter mencurigai adanya tumor di dalam telinga Anda. 


Baca juga: Periksa Vertigo ke Dokter Apa?


Pengobatan Gangguan Pendengaran Unilateral

Cara mengobati telinga tuli sebelah akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasari kondisi ini serta derajat keparahannya. Jika gangguan pendengaran unilateral ini disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga, dokter akan melakukan irigasi telinga untuk membersihkannya.


Jika gangguan telinga tidak bsia mendengar sebelah disebabkan oleh penyebab tertentu yang tidak bisa disembuhkan karena ada bagian telinga yang rusak secara permanen, dokter akan merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan berikut ini:


  • Penggunaan alat bantu dengar, seperti CROS (Contralateral Routing of Signal), agar pasien bisa mendengar lebih jelas
  • Implan koklea untuk memulihkan pendengaran serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi
  • Pemasangan alat bantu dengar yang ditambatkan di tulang
  • Sistem modulasi frekuensi (FM), yakni penggunaan alat bantu dengan dengan teknik mengirimkan suara melalui gelombang radio. Suara yang didengar dari alat ini akan lebih jelas dan mengurangi gangguan suara (noise)


Komplikasi Gangguan Pendengaran Unilateral

Ada beragam komplikasi gangguan pendengaran unilateral jika tidak segera diatasi dengan tepat, yaitu:


  • Terlambat bicara, bila dialami oleh anak
  • Sulit berkonsentrasi dan belajar di sekolah, maupun gangguan prestasi di tempat kerja
  • Mengalami kecemasan karena risiko diasingkan oleh teman sebaya


Bagi penderita dewasa

  • Mengalami kesulitan berkomunikasi, khususnya di lingkungan yang ramai, seperti kantor
  • Sulit untuk menentukan arah datangnya suara sehingga sangat berisiko jika penderita berkendaraan
  • Stres dan depresi karena sulit untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya
  • Cenderung menarik diri dari lingkungan sosial karena kurang percaya diri dengan kemampuan mendengarnya


Baca juga: Mengenal Tes OAE dan BERA untuk Menghindari Risiko Gangguan Pendengaran Sejak Dini


Pencegahan Gangguan Pendengaran Unilateral

Kondisi telinga tidak bisa mendengar sebelah umumnya tidak dapat dicegah. Namun, beberapa tips di bawah ini bisa mengurangi risiko munculnya gangguan telinga:


  • Gunakan penutup telinga jika sedang berada ditempat yang bising, seperti konser atau bekerja menggunakan mesin
  • Dengarkan musik dengan volume yang cukup
  • Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam telinga, termasuk membersihkan telinga sendiri dengan cotton bud
  • Hindari merokok karena kegiatan buruk ini bisa mengganggu sirkulasi dan mengurangi fungsi pendengaran
  • Rutin berolahraga untuk mencegah penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi, kedua penyakit ini bisa menimbulkan gangguan pendengaran
  • Konsultasi secara berkala jika mengidap penyakit kronis untuk mencegah komplikasi yang terjadi


Kesimpulannya, telinga tidak bisa mendengar sebelah bisa saja diobati, akan tetapi tergantung dengan penyebab yang mendasarinya. Oleh sebab itu, agar gangguan pendengaran segera mereda, jangan tunda pemeriksaan ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah jika mengalami adanya gangguan pendengaran.


Melalui pemeriksaan, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat dan sedini mungkin agar gangguan pendengaran tidak bersifat permanen.


Baca juga: Implan Koklea untuk Pendengaran Lebih Baik



FAQ


Kenapa Tiba-Tiba Telinga Terasa Tertutup Sebelah?

Telinga terasa tertutup secara tiba-tiba bisa terjadi karena saluran telinga tersumbat kotoran, infeksi saluran telinga, atau perubahan tekanan udara (misalnya saat naik pesawat). Jika gejala berlangsung lama atau disertai nyeri, pusing, atau kehilangan pendengaran, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis THT.


Apakah Normal Jika Pendengaran Berkurang Pada Satu Telinga?

Berkurangnya pendengaran pada satu telinga bisa normal jika sementara dan disebabkan faktor ringan seperti penumpukan kotoran telinga, perubahan tekanan udara, atau perubahan posisi kepala.


Namun, jika berlanjut atau disertai gejala lain seperti demam, nyeri, pusing, atau keluarnya cairan dari telinga, hal ini dapat menandakan adanya kondisi medis yang lebih serius. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.


Apa Yang Harus Dilakukan Jika Telinga Tuli Sebelah?

Segera konsultasikan ke dokter jika telinga terasa tuli sebelah, terutama jika disertai demam, nyeri, pusing, atau keluarnya cairan. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab kondisi Anda dan menentukan langkah penanganan yang tepat.



Referensi:

  1. Hou Y, Liu B. Relationship Between Hypertension and Hearing Loss: Analysis of the Related Factors. Clinical Interventions in Aging. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11107936/). Diakses pada 25 April 2025.
  2. Pantaleo A, Murri A, et al,. Single-sided deafness and hearing rehabilitation modalities: contralateral routing of signal devices, bone conduction devices, and cochlear implants. Brain Sciences. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10814000/). Diakses pada 25 April 2025.
  3. Deng Y, Chen S, et al,. Diabetes mellitus and hearing loss. Molecular Medicine. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10599066/). Diakses pada 20 April 2025.
  4. Cleveland Clinic. Hearing Loss. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17673-hearing-loss). Direvisi terakhir 24 Agustus 2023. Diakses pada 25 April 2025.
  5. Cleveland Clinic. Unilateral Hearing Loss (Single-Sided Deafness). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21625-unilateral-hearing-loss-single-sided-deafness). Direvisi terakhir 24 Oktober 2024. Diakses pada 25 April 2025.
  6. Mayo Clinic. Hearing Loss. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hearing-loss/symptoms-causes/syc-20373072). Direvisi terakhir 30 Maret 2023. Diakses pada 25 April 2025.