Implan Koklea untuk Pendengaran Lebih Baik

Jumat, 01 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Gangguan pendengaran, termasuk hilangnya kemampuan mendengar, dapat mengakibatkan kesulitan berkomunikasi

Implan Koklea untuk Pendengaran Lebih Baik

Kehadiran implan koklea memberi harapan pasien dengan gangguan pendengaran untuk lebih mampu memahami suara atau pembicaraan yang sedang terjadi.


Implan koklea sendiri diutamakan sebagai solusi kerusakan koklea atau jenis gangguan pendengaran sensorineural (tuli saraf) derajat sedang-berat hingga sangat berat yang tidak mendapat manfaat dengan alat bantu dengar konvensional.


Seperti namanya, pemasangan implan ini bertujuan menggantikan fungsi koklea yang rusak.


Umumnya, alat bantu dengar (ABD) konvensional hanya bertindak sebagai pengeras suara (seperti mikrofon ke speaker kecil yang dipasang di saluran telinga), suara ini ditangkap gendang telinga dan dialirkan melalui tulang pendengaran ke dalam rumah siput (koklea).


Tentu ada batas ketika intensitas suara tidak dapat lagi ditangkap oleh alat bantu dengar. Umumnya, volume/intensitas terbesar yang bisa dicapai ABD secara maksimal adalah 120dB.


Artinya, ambang dengar efektif yang masih bisa terbantu dengan ABD adalah 80dB, ini setara dengan gangguan pendengaran berat. Gangguan pendengaran sangat berat atau tuli total di atas ambang dengar ABD (lebih dari 90dB), biasanya tidak dapat dibantu oleh penggunaan ABD.


Berbeda dari ABD pada umumnya, implan koklea juga memiliki mikrofon untuk menangkap suara. Namun, suara itu langsung diubah menjadi impuls listrik oleh prosesor, dan impuls listrik ini langsung dibawa ke rumah siput (koklea) melalui kabel halus (elektroda).


Jadi, implan koklea tidak lagi memanfaatkan hantaran suara dari gendang telinga ke rumah siput, dan secara langsung menggantikan fungsi dari rumah siput yang rusak.


Pemasangan Implan Koklea

Dalam pemasangan implan koklea ada beberapa tindakan yang dilakukan. Misalnya, untuk memasang unit dalam kulit berupa koil dan elektroda, dilakukan irisan kulit belakang telinga, kemudian dilakukan pengeboran tulang mastoid (mastoidektomi), pembuatan saluran elektroda ke dalam koklea, memasang koil implan pada tulang kepala, serta memasukkan elektroda ke dalam koklea.


Setelah itu dilakukan penjahitan kulit, menggunakan benang yang tidak perlu dilepas. Luka operasi umumnya berupa garis halus sekitar 3-5 sentimeter di belakang telinga, yang dapat pulih dalam waktu seminggu setelah operasi.


Keuntungan implan koklea:


  • Mendapatkan pendengaran yang optimal, walaupun fungsi rumah siput/koklea rusak
  • Suara yang dihasilkan dapat menyerupai suara alami, jika dilakukan mapping yang baik
  • Anak yang mendapat implan sebelum usia pre-lingual bisa mendapatkan pendengaran yang optimal untuk memahami percakapan, sehingga dapat berkomunikasi seperti anak pada umumnya


Meskipun ada risikonya, operasi implan koklea merupakan jenis operasi yang aman dan jarang terjadi komplikasi. Komplikasi tersebut dapat berupa perdarahan, bengkak, infeksi area operasi, pusing atau vertigo, rasa kebas/baal area telinga, perubahan rasa pengecap, mulut kering, trauma saraf wajah yang menyebabkan gangguan gerak wajah, kebocoran cairan spinal, infeksi meningitis, hingga risiko anestesi umum.


Implan yang menyebabkan infeksi harus segera dilepas. Risiko-risiko ini jarang sekali terjadi (kurang dari 1 persen), dan langkah-langkah pencegahan biasanya telah dilakukan sebelum operasi untuk meminimalisir komplikasi tersebut, berupa CT-scan, MRI, vaksinasi meningitis, serta pemeriksaan laboratorium secara menyeluruh.


Setelah implan terpasang sempurna, unit luar perangkat yang terpasang memerlukan adjustment dan tuning suara yang disebut dengan istilah mapping, untuk menyetel kekuatan pada setiap frekuensi pendengaran, demi mendapatkan intensitas suara yang nyaman pada pengguna.


Implan koklea dipasang di bawah kulit melalui proses operasi dan dapat digunakan seumur hidup. Sedangkan prosesor yang berada di luar kulit dapat diganti sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi medis, misalnya saat ini sudah ada teknologi dual microphone untuk menangkap suara lebih alami di tempat bising, bahkan mulai diterapkan juga teknologi Bluetooth.


Dalam penggunaan sehari-hari, umumnya implan koklea tidak membutuhkan perlakuan khusus yang membatasi aktivitas penggunanya. Namun, semakin aktif seseorang, kekuatan magnet yang dipasang pada prosesor (unit luar) perlu disesuaikan agar tidak terlepas ketika beraktivitas.


Pengguna juga tetap bisa beraktivitas normal seperti bepergian dengan pesawat. Implan koklea merupakan alat elektronik berbahan metal khusus yang dapat tetap terpasang walaupun dilakukan pemeriksaan medis pencitraan dengan mesin X-ray maupun magnetic resonance imaging (MRI) mulai dari 1.5 tesla hingga lebih.


Meski demikian, seperti perangkat elektronik umumnya, alat elektronik ini juga rentan terhadap kerusakan, karena itu sebaiknya tidak dilempar, dibanting, atau terkena air jika alat yang dimiliki tidak memiliki fungsi anti-air.


Meskipun demikian, saat ini sudah ada unit prosesor implan (unit luar) yang anti-air, atau aksesoris yang memungkinkan alat tersebut dikenakan sembari mandi atau berenang.