Metode Pemeriksaan Kesuburan yang Dapat Digunakan untuk Menilai Peluang Kehamilan Pasangan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 28 Agustus 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Jenis pemeriksaan kesuburan baik untuk pria maupun wanita sangat penting untuk keberhasilan program hamil. Simak informasi selengkapnya di artikel berikut ini!

Metode Pemeriksaan Kesuburan yang Dapat Digunakan untuk Menilai Peluang Kehamilan Pasangan

Memiliki keturunan merupakan impian banyak pasangan. Namun, jalan menuju kehamilan tak selalu mulus. Pada sebagian pasangan, butuh waktu, usaha, dan kesabaran ekstra sebelum akhirnya berhasil menimang buah hati.


Tak sekadar berusaha saja, terkadang pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter juga dibutuhkan untuk memperbesar peluang keberhasilan program hamil. Jika selama ini telah berusaha tetapi belum juga membuahkan hasil, menjalani pemeriksaan fertilitas menjadi langkah penting untuk memahami kondisi kesehatan reproduksi Anda dan pasangan.


Kapan Harus Memeriksakan Kesuburan ke Dokter?

Memeriksakan kesuburan dan kesehatan organ reproduksi ke dokter adalah langkah awal penting bagi pasangan yang sedang merencanakan program hamil. Berikut ini adalah beberapa indikasi tes kesuburan:


  • Sudah berhubungan secara teratur, sebanyak 2-3 kali seminggu, selama 12 bulan tanpa alat kontrasepsi, tetapi belum kunjung hamil
  • Istri sudah berusia lebih dari 35 tahun
  • Istri mengalami gangguan pada siklus haid
  • Suami memiliki gangguan ejakulasi atau masalah dengan ereksi
  • Memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hormon, atau kondisi kesehatan lain yang dapat mempengaruhi program hamil
  • Memiliki riwayat operasi pada organ reproduksi, seperti operasi kista ovarium pada wanita dan operasi varikokel pada pria
  • Memiliki riwayat keguguran berulang, yakni dua kali atau lebih secara berturut-turut


Bila Anda dan pasangan memiliki kondisi di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis IVF dan fertilitas.


Hasil tes kesuburan akan mengungkap masalah yang menghambat Anda dan pasangan dalam proses memperoleh keturunan secara alami. Penanganan terhadap masalah akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya.


Perlu diketahui juga, bahwa persentase penyebab gangguan kesuburan pada pasangan infertilitas 35 persennya disebabkan masalah dari pihak pria, 35 persen dari pihak wanita, dan sisanya kombinasi dari keduanya.


Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?



Metode Pemeriksaan Kesuburan Pria di RS Pondok Indah IVF Centre

Kesehatan organ reproduksi pria memiliki kontribusi yang signifikan pada keberhasilan program hamil. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesuburan pria juga penting bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.


Tes kesuburan pria umumnya lebih sederhana dan tidak terlalu invasif dibandingkan pada wanita. Jadi, pemeriksaan fertilitas pria seringkali menjadi langkah awal yang disarankan bagi pasangan. Berikut ini adalah beberapa jenis tes kesuburan pria yang umum disarankan:


1. Analisis sperma

Pada pria, analisis sperma dilakukan untuk menilai kualitas sperma. Sebab kualitas dan kuantitas sperma yang kurang baik merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria.


Hasil pemeriksaan analisis sperma mencakup tiga hal yakni, jumlah, kecepatan gerakan, dan bentuk sperma. Sebaiknya pria tidak berhubungan atau mengeluarkan sperma selama 3-5 hari sebelum melakukan pemeriksaan ini.


Menurut kriteria WHO jumlah sperma normal adalah lebih dari 15 juta per mililiter. Sperma yang bergerak cepat dan lurus sebaiknya berada pada jumlah di atas 32 persen dan sperma yang memiliki bentuk normal minimal sebanyak 4 persen. Semakin tinggi persentase sperma dengan bentuk normal yang dimiliki, maka semakin besar kemungkinan sel sperma tersebut membuahi sel telur.


Untuk pasangan yang memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, telah tersedia teknologi Intracytoplasmic Morphologically-selected Sperm Injection (IMSI) di RS Pondok Indah IVF Centre, yang memungkinkan untuk memilih sel sperma terbaik sebelum disuntikkan ke sel telur.


Proses pemilihan sel sperma terbaik menggunakan bantuan mikroskop yang mampu memperbesar hasil pemeriksaan hingga 6.000 kali. Sehingga hanya sel sperma dengan kualitas terbaik yang terpilih.


2. Pemeriksaan kadar hormon

Jika hasil analisis semen abnormal, dokter spesialis IVF dan fertilitas mungkin merekomendasikan tes darah untuk mengukur kadar hormon yang mengatur produksi sperma dan fungsi seksual. Hormon yang umum diperiksa mencakup:


  • Testosteron: Hormon reproduksi pria utama yang penting untuk produksi sperma dan fungsi seksual. Kadar testosteron yang rendah (hipogonadisme) merupakan salah satu penyebab infertilitas.
  • Prolaktin: Hormon yang mengatur produksi testosteron, menjaga kesehatan sperma, dan menstabilkan gairah seksual. Namun, kadar prolaktin yang terlalu tinggi (hiperprolaktinemia) justru dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta penurunan produksi sperma.
  • FSH (Follicle Stimulating Hormone): Merangsang produksi sperma di testis. Kadar FSH yang tinggi dapat mengindikasikan kerusakan pada testis.
  • LH (Luteinizing Hormone): Merangsang produksi testosteron. Kadar LH yang abnormal dapat menandakan adanya masalah pada kelenjar pituitari atau testis.


3. Pemeriksaan fisik

Selain itu, dokter juga akan melakukan prosedur pemeriksaan fisik pada genitalia pria. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan organ reproduksi.


Bila diperlukan, dokter juga dapat menggunakan USG skrotum dan USG transrektal untuk pemeriksaan kesuburan lebih lanjut.


USG skrotum digunakan untuk mendiagnosis varikokel, mendeteksi kista epididimis, tumor testis, atau kelainan anatomi lainnya yang mungkin tidak teraba jelas pada pemeriksaan fisik.


Sedangkan USG transrektal digunakan bila dokter menduga ada penyumbatan pada saluran reproduksi (misalnya pada azoospermia obstruktif) atau masalah pada kelenjar prostat.


Baca juga: Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung


Metode Pemeriksaan Kesuburan Wanita di RS Pondok Indah IVF Centre

Pemeriksaan kesuburan wanita umumnya dimulai dengan proses anamnesis dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Pertanyaan yang diajukan termasuk aktivitas sehari-hari, cara dan waktu melakukan hubungan seksual, jadwal menstruasi, dan perdarahan di luar siklus menstruasi.


Selain itu, berikut ini adalah beberapa jenis tes kesuburan lain yang mungkin dilakukan.


1. Pemeriksaan USG

Dokter akan melakukan pemeriksaan ginekologi dan pemeriksaan ultrasonografi (USG transvaginal) untuk mengetahui kondisi organ reproduksi wanita, termasuk indung telur, tuba falopi, dan rahim.


Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan yang dapat mengganggu proses kehamilan seperti kelainan anatomi bawaan lahir, hingga keberadaan mioma atau polip. Selain itu, pemeriksaan USG ini juga dilakukan untuk melihat kondisi rahim, termasuk leher rahim, dan indung telur seperti ada tidaknya kista, dan melihatkondisi indung telur serta melihat jumlah sel telur.


Anda akan dijadwalkan untuk menjalani tes USG pada saat hari kedua atau ketiga menstruasi. Pemeriksaan dasar lainnya untuk wanita adalah histerosalpingografi (HSG) yang dilakukan untuk melihat adakah sumbatan pada saluran telur atau tuba falopi, apakah tertutup sebagian atau seluruhnya.


2. Pemeriksaan hormon

Selanjutnya, dokter juga akan memeriksa kadar hormon reproduksi wanita. Berikut ini adalah beberapa jenis hormon yang akan diperiksa:


  • FSH (Follicle-Stimulating Hormone): Hormon yang berperan dalam mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur pada wanita
  • LH (Luteinizing Hormone): Hormon yang menandakan seorang wanita sedang memasuki masa ovulasi
  • Estradiol: Hormon yang dapat membantu dokter memeriksa kinerja ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal guna mengetahui adanya tanda-tanda tumor ovarium, kelainan pada organ reproduksi, sekaligus mengevaluasi keberhasilan terapi hormon
  • AMH (Anti-Müllerian Hormone): Hormon yang dapat menandakan adanya kelainan di indung telur sekaligus mengetahui jumlah sel telur


Serangkaian pemeriksaan kesuburan memerlukan 1-2 kali kunjungan. Sehingga pada sesi konsultasi berikutnya, dokter sudah mengetahui jenis dan kemungkinan penyebab gangguan kesuburan, serta dapat menyarankan program kehamilan yang sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.


Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF


Sebelum menjalani program hamil, terutama yang berbantu (seperti bayi tabung), Anda dan pasangan disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan, sehingga peluang terjadinya kehamilan pun semakin besar.


RS Pondok Indah IVF Centre dilengkapi dengan berbagai teknologi medis terkini untuk metode bayi tabung. Kombinasi dari teknologi medis tersebut, dapat meningkatkan peluang keberhasilan program bayi tabung Anda dan pasangan.


Apapun metode program kehamilan yang nantinya Anda dan pasangan pilih, sebaiknya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan fertilitas. Apabila Anda dan pasangan masih bingung menentukan program kehamilan yang sesuai, RS Pondok Indah IVF Centre menyediakan layanan konsultasi dengan tim dokter spesialis IVF dan fertilitas.



FAQ


Apa Itu Pemeriksaan Infertilitas?

Pemeriksaan infertilitas adalah serangkaian tes medis yang dilakukan untuk mencari tahu penyebab mengapa pasangan sulit mendapatkan kehamilan setelah mencoba dengan cara alami selama minimal 1 tahun. Tujuan pemeriksaan ini adalah mendiagnosis masalah kesuburan yang menyebabkan kesulitan dalam memperoleh buah hati.


Nantinya, hasil pemeriksaan kesuburan dapat membantu dokter spesialis IVF dan fertilitas menentukan rencana penanganan serta jenis program hamil yang tepat.


Tes Kesuburan Meliputi Apa Saja?

Tes kesuburan mencakup serangkaian pemeriksaan untuk suami dan istri, yakni:


  • Untuk Suami: Fokus utama adalah analisis sperma untuk menilai jumlah dan kualitas sperma. Bila perlu, bisa ditambah pemeriksaan tambahan, seperti tes hormon dan USG skrotum.
  • Untuk Istri: Meliputi tes darah untuk menilai kadar hormon, serta pemeriksaan penunjang untuk organ reproduksi, seperti USG transvaginal maupun HSG