Oleh Tim RS Pondok Indah
Jenis pemeriksaan kesuburan baik untuk pria maupun wanita sangat penting untuk keberhasilan program hamil. Simak informasi selengkapnya di artikel berikut ini!
Memiliki keturunan merupakan impian banyak pasangan. Namun, jalan menuju kehamilan tak selalu mulus. Pada sebagian pasangan, butuh waktu, usaha, dan kesabaran ekstra sebelum akhirnya berhasil menimang buah hati.
Tak sekadar berusaha saja, terkadang pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter juga dibutuhkan untuk memperbesar peluang keberhasilan program hamil. Jika selama ini telah berusaha tetapi belum juga membuahkan hasil, menjalani pemeriksaan fertilitas menjadi langkah penting untuk memahami kondisi kesehatan reproduksi Anda dan pasangan.
Memeriksakan kesuburan dan kesehatan organ reproduksi ke dokter adalah langkah awal penting bagi pasangan yang sedang merencanakan program hamil. Berikut ini adalah beberapa indikasi tes kesuburan:
Bila Anda dan pasangan memiliki kondisi di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis IVF dan fertilitas.
Hasil tes kesuburan akan mengungkap masalah yang menghambat Anda dan pasangan dalam proses memperoleh keturunan secara alami. Penanganan terhadap masalah akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Perlu diketahui juga, bahwa persentase penyebab gangguan kesuburan pada pasangan infertilitas 35 persennya disebabkan masalah dari pihak pria, 35 persen dari pihak wanita, dan sisanya kombinasi dari keduanya.
Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?
Kesehatan organ reproduksi pria memiliki kontribusi yang signifikan pada keberhasilan program hamil. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesuburan pria juga penting bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.
Tes kesuburan pria umumnya lebih sederhana dan tidak terlalu invasif dibandingkan pada wanita. Jadi, pemeriksaan fertilitas pria seringkali menjadi langkah awal yang disarankan bagi pasangan. Berikut ini adalah beberapa jenis tes kesuburan pria yang umum disarankan:
Pada pria, analisis sperma dilakukan untuk menilai kualitas sperma. Sebab kualitas dan kuantitas sperma yang kurang baik merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria.
Hasil pemeriksaan analisis sperma mencakup tiga hal yakni, jumlah, kecepatan gerakan, dan bentuk sperma. Sebaiknya pria tidak berhubungan atau mengeluarkan sperma selama 3-5 hari sebelum melakukan pemeriksaan ini.
Menurut kriteria WHO jumlah sperma normal adalah lebih dari 15 juta per mililiter. Sperma yang bergerak cepat dan lurus sebaiknya berada pada jumlah di atas 32 persen dan sperma yang memiliki bentuk normal minimal sebanyak 4 persen. Semakin tinggi persentase sperma dengan bentuk normal yang dimiliki, maka semakin besar kemungkinan sel sperma tersebut membuahi sel telur.
Untuk pasangan yang memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, telah tersedia teknologi Intracytoplasmic Morphologically-selected Sperm Injection (IMSI) di RS Pondok Indah IVF Centre, yang memungkinkan untuk memilih sel sperma terbaik sebelum disuntikkan ke sel telur.
Proses pemilihan sel sperma terbaik menggunakan bantuan mikroskop yang mampu memperbesar hasil pemeriksaan hingga 6.000 kali. Sehingga hanya sel sperma dengan kualitas terbaik yang terpilih.
Jika hasil analisis semen abnormal, dokter spesialis IVF dan fertilitas mungkin merekomendasikan tes darah untuk mengukur kadar hormon yang mengatur produksi sperma dan fungsi seksual. Hormon yang umum diperiksa mencakup:
Selain itu, dokter juga akan melakukan prosedur pemeriksaan fisik pada genitalia pria. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan organ reproduksi.
Bila diperlukan, dokter juga dapat menggunakan USG skrotum dan USG transrektal untuk pemeriksaan kesuburan lebih lanjut.
USG skrotum digunakan untuk mendiagnosis varikokel, mendeteksi kista epididimis, tumor testis, atau kelainan anatomi lainnya yang mungkin tidak teraba jelas pada pemeriksaan fisik.
Sedangkan USG transrektal digunakan bila dokter menduga ada penyumbatan pada saluran reproduksi (misalnya pada azoospermia obstruktif) atau masalah pada kelenjar prostat.
Baca juga: Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung
Pemeriksaan kesuburan wanita umumnya dimulai dengan proses anamnesis dari dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Pertanyaan yang diajukan termasuk aktivitas sehari-hari, cara dan waktu melakukan hubungan seksual, jadwal menstruasi, dan perdarahan di luar siklus menstruasi.
Selain itu, berikut ini adalah beberapa jenis tes kesuburan lain yang mungkin dilakukan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan ginekologi dan pemeriksaan ultrasonografi (USG transvaginal) untuk mengetahui kondisi organ reproduksi wanita, termasuk indung telur, tuba falopi, dan rahim.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan yang dapat mengganggu proses kehamilan seperti kelainan anatomi bawaan lahir, hingga keberadaan mioma atau polip. Selain itu, pemeriksaan USG ini juga dilakukan untuk melihat kondisi rahim, termasuk leher rahim, dan indung telur seperti ada tidaknya kista, dan melihatkondisi indung telur serta melihat jumlah sel telur.
Anda akan dijadwalkan untuk menjalani tes USG pada saat hari kedua atau ketiga menstruasi. Pemeriksaan dasar lainnya untuk wanita adalah histerosalpingografi (HSG) yang dilakukan untuk melihat adakah sumbatan pada saluran telur atau tuba falopi, apakah tertutup sebagian atau seluruhnya.
Selanjutnya, dokter juga akan memeriksa kadar hormon reproduksi wanita. Berikut ini adalah beberapa jenis hormon yang akan diperiksa:
Serangkaian pemeriksaan kesuburan memerlukan 1-2 kali kunjungan. Sehingga pada sesi konsultasi berikutnya, dokter sudah mengetahui jenis dan kemungkinan penyebab gangguan kesuburan, serta dapat menyarankan program kehamilan yang sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.
Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF
Sebelum menjalani program hamil, terutama yang berbantu (seperti bayi tabung), Anda dan pasangan disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan, sehingga peluang terjadinya kehamilan pun semakin besar.
RS Pondok Indah IVF Centre dilengkapi dengan berbagai teknologi medis terkini untuk metode bayi tabung. Kombinasi dari teknologi medis tersebut, dapat meningkatkan peluang keberhasilan program bayi tabung Anda dan pasangan.
Apapun metode program kehamilan yang nantinya Anda dan pasangan pilih, sebaiknya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan fertilitas. Apabila Anda dan pasangan masih bingung menentukan program kehamilan yang sesuai, RS Pondok Indah IVF Centre menyediakan layanan konsultasi dengan tim dokter spesialis IVF dan fertilitas.
Pemeriksaan infertilitas adalah serangkaian tes medis yang dilakukan untuk mencari tahu penyebab mengapa pasangan sulit mendapatkan kehamilan setelah mencoba dengan cara alami selama minimal 1 tahun. Tujuan pemeriksaan ini adalah mendiagnosis masalah kesuburan yang menyebabkan kesulitan dalam memperoleh buah hati.
Nantinya, hasil pemeriksaan kesuburan dapat membantu dokter spesialis IVF dan fertilitas menentukan rencana penanganan serta jenis program hamil yang tepat.
Tes kesuburan mencakup serangkaian pemeriksaan untuk suami dan istri, yakni: