Oleh Tim RS Pondok Indah
Posisi duduk untuk penderita skoliosis yang benar sangat penting diketahui. Sebab, posisi duduk yang kurang tepat bisa memperparah kondisi dan memperburuk rasa nyeri.
Skoliosis adalah kondisi medis di mana tulang belakang memiliki kelengkungan yang tidak normal, bisa terlalu ke kiri atau ke kanan, sehingga menyerupai huruf C atau S. Kondisi ini bukan hal yang normal dan biasanya menimbulkan rasa nyeri serta menyebabkan penderitanya mengalami perubahan pada postur tubuh.
Kasus skoliosis banyak ditemukan pada anak-anak usia >10 tahun atau remaja, dengan kebanyakan penyebabnya tidak diketahui (skoliosis idiopatik). Di Indonesia sendiri, kasus skoliosis memengaruhi sekitar 2–4% remaja. Selain skoliosis idiopatik, ada pula skoliosis bawaan lahir (kongenital), skoliosis yang terjadi akibat kelainan yang memengaruhi otot dan saraf, skoliosis karena usia, atau skoliosis akibat cedera maupun infeksi.
Untuk mengatasi skoliosis, dokter merekomendasikan berbagai perawatan, salah satunya adalah terapi fisik. Tujuan terapi fisik adalah untuk memperkuat otot dan mengurangi rasa nyeri, sehingga orang yang memiliki kelainan lengkung tulang belakang ini bisa beraktivitas dengan nyaman. Selain itu, terapi fisik juga dilakukan untuk mencegah lengkungan tulang belakang bertambah parah.
Selain terapi fisik, dokter juga akan memberikan penanganan medis lain, yang tentunya diimbangi dengan perubahan gaya hidup, termasuk menerapkan posisi duduk yang baik untuk penderita skoliosis. Posisi duduk ini sangat penting, mengingat kasus skoliosis paling banyak ditemukan pada remaja maupun dewasa muda yang banyak menghabiskan waktu sehari-harinya untuk duduk.
Posisi duduk skoliosis yang salah bisa menyebabkan lengkungan tulang belakang makin parah. Hal ini bisa menambah rasa nyeri dan menyebabkan otot cepat lelah. Jika dibiarkan tanpa perawatan, posisi duduk yang tidak tepat dapat mengubah postur tubuh secara permanen.
Kelihatannya memang sepele. Namun, perubahan kecil yang Anda lakukan saat duduk dalam kondisi apa pun, baik bekerja, makan, maupun sekadar nonton TV, mampu memperbaiki bentuk tulang dan meredakan gejala skoliosis yang muncul.
Berikut ini adalah posisi duduk yang baik untuk penderita skoliosis:
Saat duduk, usahakan untuk bersandar di kursi dengan tubuh bertumpu pada bokong dan paha. Dalam posisi ini, pastikan punggung Anda tegak, tidak condong ke depan ataupun ke belakang. Tinggi kursi paling ideal bagi penderita skoliosis adalah antara 46–56 cm.
Saat duduk, usahakan untuk tetap menjaga telapak kaki menempel di lantai dengan jarak selebar bahu. Anda juga perlu memposisikan lutut lebih rendah daripada pinggul.
Penggunaan kursi ergonomis dapat membantu penderita skoliosis menjaga postur tubuh yang baik saat duduk. Pilihlah kursi dengan penyangga siku, punggung atas, dan punggung bawah, yang dapat menyokong postur tubuh Anda.
Hindari duduk di sofa yang terlalu empuk, kursi yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah, atau kursi dengan sandaran yang terlalu landai, seperti kursi malas. Sebab, jenis-jenis kursi tersebut cenderung membuat Anda duduk dengan posisi miring atau bungkuk.
Baca juga: Ketahui Posisi Tidur yang Tepat bagi Penderita Skoliosis
Untuk memastikan apakah punggung Anda sudah tegak saat duduk, cobalah posisikan lengan atas sejajar dengan tulang belakang. Saat Anda meletakkan tangan di atas meja, pastikan siku berada pada sudut 90 derajat.
Penyangga punggung bawah pada kursi bertujuan untuk membuat punggung bawah sedikit melengkung. Hal ini penting untuk mencegah Anda membungkuk saat merasa lelah dan meminimalkan beban pada punggung.
Saat duduk, pastikan objek yang Anda lihat, contohnya layar komputer, buku, atau layar televisi, sejajar dengan mata. Hal ini bertujuan untuk mencegah kelelahan pada leher yang bisa memperburuk gejala skoliosis.
Tidak hanya duduk dengan posisi yang baik, Anda juga perlu membatasi waktu duduk. Setiap 30 menit, bangunlah dari kursi dan lakukan peregangan ringan atau berjalan. Tujuannya untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang, mencegah kelelahan otot, melancarkan sirkulasi darah, dan mengurangi rasa nyeri.
Itulah beberapa posisi duduk skoliosis yang sebaiknya diterapkan. Jika merasa ragu akan posisi duduk Anda selama ini dan ingin mengoreksinya, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis ortopedi RS Pondok Indah cabang terdekat.
Dengan bantuan fasilitas medis terkini, dokter terbaik kami mampu memberikan penanganan skoliosis yang memprioritaskan kesehatan dan bertujuan meningkatkan kenyamanan Anda. Jadi, tunggu apa lagi? Jadwalkan janji temu, sekarang juga!
Baca juga: Skoliosis pada Remaja, Perlukah Dikhawatirkan?
Posisi duduk dapat berpengaruh pada skoliosis, terutama jika penderita skoliosis duduk dalam posisi yang salah dalam waktu lama. Duduk dengan postur yang buruk dapat memperparah kelengkungan tulang belakang yang sudah ada.
Meskipun demikian, gangguan tulang belakang dan skoliosis biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau perkembangan tulang yang tidak normal, bukan semata-mata posisi duduk. Jadi, meskipun posisi duduk berpotensi memperparah skoliosis yang sudah ada, duduk dengan postur yang buruk tidak akan langsung menyebabkan seseorang yang sehat terkena skoliosis.
Penderita skoliosis disarankan untuk tidak duduk bersila, terutama dalam waktu yang lama. Sebab ketika duduk dengan posisi bersila, tubuh akan cenderung miring ke salah satu sisi. Akibatnya, posisi duduk ini berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan pada tulang belakang dan memperparah kelengkungan tulang belakang.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memperburuk skoliosis, seperti postur yang buruk, kebiasaan membawa beban berat yang tidak imbang, cedera tulang, dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, kebiasaan duduk atau tidur dalam posisi yang salah juga dapat memperparah kelainan ini.
Agar skoliosis tidak semakin parah, penderita wajib berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi dan menjalani pengobatan secara rutin. Dokter mungkin merekomendasikan fisioterapi, penggunaan penyangga atau brace, serta olahraga rutin untuk mengelola kondisi ini. Dengan perawatan tepat, perkembangan skoliosis bisa dikendalikan dan gejala yang muncul dapat diminimalkan.
Penderita skoliosis tidak diwajibkan menggunakan jenis kursi tertentu. Namun, penggunaan kursi ergonomis dapat meringankan keluhan yang dialami penderita skoliosis. Sebab, kursi ergonomis dapat membantu menjaga punggung tetap tegak dan mengurangi tekanan pada tulang belakang.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah postur tubuh ketika duduk, terlepas dari jenis kursi yang digunakan. Penderita skoliosis harus menjaga postur tubuh yang baik selama duduk untuk mencegah skoliosis berkembang dan kelengkungan tulang belakang menjadi lebih parah.
Referensi: