Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) adalah teknik minimal invasif yang menggunakan laser untuk mengurangi tekanan pada saraf kejepit. Simak selengkapnya!
Percutaneous Laser Disc Decompression atau PLDD bisa menjadi solusi yang nyaman dan efektif untuk pasien saraf terjepit atau herniated nucleus pulposus (HNP). Teknik ini memungkinkan pasien mendapatkan perawatan tanpa harus melalui operasi terbuka.
HNP sendiri terjadi ketika bantalan lunak (nucleus pulposus) di antara ruas tulang belakang menonjol atau pecah ke luar dari cincin pelindungnya (annulus fibrosus). Nucleus pulposus yang keluar ini kemudian menekan saraf di tulang belakang dan menimbulkan nyeri. Kondisi ini paling sering terjadi pada leher dan pinggang.
Gejala HNP meliputi:
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya HNP, seperti:
Diagnosis HNP bisa didapatkan dari tanya jawab dengan pasien, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen atau MRI pada tulang belakang.
Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Saraf Kejepit yang Patut Dicoba
Banyak orang mengira bahwa nyeri akibat HNP harus diatasi dengan operasi besar. Tidak jarang, anggapan ini membuat orang takut untuk mendapatkan penanganan atau bahkan memeriksakan diri ke dokter.
Padahal, kini ada metode Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) yang dapat menyusutkan tonjolan nucleus pulposus menggunakan energi laser. Metode PLDD adalah salah satu teknik penanganan HNP terbaru yang dikenal aman dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Metode ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 80% untuk pasien dengan HNP tahap awal, yaitu ketika cincin pelindung annulus fibrosus belum robek.
PLDD berbeda dengan suntik saraf, di mana obat akan disuntikkan langsung ke saraf yang terjepit agar nyeri berkurang. Pada PLDD, masalah diatasi dari penyebabnya, yaitu nucleus pulposus yang menonjol. Dengan begitu, masalah tidak hanya ditutupi, tetapi juga diselesaikan dari akarnya.
Baca juga: PELD: Minimal Invasive untuk Saraf Terjepit
PLDD dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Seluruh prosedur PLDD berlangsung sekitar 15 menit per titik nyeri. Pasien kemudian dipantau selama 12 jam. Jika tidak ada keluhan yang mengkhawatirkan, pasien bisa langsung pulang dan hanya perlu kontrol setelah 1–2 minggu.
Baca juga: Nyeri Punggung Bawah, Ketahui Penanganan Sesuai dengan Penyebabnya
Setelah menjalani PLDD, pasien perlu memperhatikan beberapa langkah untuk mencegah HNP kambuh, seperti:
Jangan biarkan nyeri tulang belakang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Jika Anda mengalami nyeri yang terus berlanjut atau semakin parah, segera temui dokter spesialis bedah ortopedi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Tim dokter di RS Pondok Indah siap memberikan saran profesional terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca juga: Jangan Sepelekan Nyeri Leher! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Meskipun banyak orang yang mengalami saraf terjepit pada usia tua, kondisi ini juga dapat terjadi pada usia muda. Pada usia muda, saraf kejepit sering disebabkan oleh cedera, postur tubuh yang buruk, aktivitas berlebihan, atau kondisi medis seperti hernia diskus. Aktivitas fisik yang intens, misalnya angkat beban atau olahraga yang melibatkan gerakan berulang, juga bisa menyebabkan tekanan pada saraf.
Jika Anda mulai mengalami gejala seperti nyeri, mati rasa, atau kesemutan pada area punggung hingga tungkai, Anda mungkin sedang mengalami saraf terjepit. Jangan menunda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dalam beberapa kasus ringan, saraf kejepit sering kali bisa sembuh tanpa operasi, terutama jika ditangani dengan tepat. Namun, jika gejala berlangsung lama atau semakin memburuk, konsultasikan dengan dokter untuk mengevaluasi pilihan pengobatan lebih lanjut.
Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) adalah prosedur untuk menangani saraf kejepit dengan menggunakan laser. Prosedur ini dilakukan tanpa operasi besar, yakni hanya dengan memasukkan jarum kecil ke bantalan tulang belakang untuk mengurangi tekanan. Dengan PLDD, saraf yang terjepit bisa terbebas dengan pemulihan yang lebih cepat.
Pemulihan setelah operasi PLDD biasanya cepat, sekitar 1–2 minggu. Pasien bisa kembali beraktivitas ringan dalam beberapa hari, tetapi disarankan untuk menghindari kegiatan berat sampai benar-benar pulih.
Operasi PLDD biasanya berlangsung cepat, yaitu sekitar 30–60 menit. Prosedur ini minimal invasif, sehingga tidak memerlukan waktu lama dan pasien bisa pulang pada hari yang sama.