Sering Nyeri Ulu Hati? Ini 7 Penyebab Utama yang Harus Diwaspadai!

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 23 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Nyeri ulu hati dapat disebabkan GERD, gastritis, hingga serangan jantung. Pelajari 7 penyebab medisnya beserta gejala khas masing-masing.

Sering Nyeri Ulu Hati? Ini 7 Penyebab Utama yang Harus Diwaspadai!

Nyeri ulu hati (epigastrium) adalah keluhan umum yang sering dianggap sepele, padahal bisa menandakan masalah kesehatan serius. Rasa tidak nyaman di area antara pusar dan tulang dada ini bisa muncul tiba-tiba atau berulang. Jika Anda sering mengalaminya, kenali penyebabnya agar bisa ditangani dengan tepat!


Penyebab Umum Nyeri Ulu Hati


1. Asam Lambung Naik (GERD)

Nyeri ulu hati sering dipicu oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks). Anda mungkin merasakan sensasi terbakar disertai mulut pahit, terutama setelah makan atau berbaring. GERD yang tidak diobati bisa menyebabkan iritasi kronis pada kerongkongan.


2. Maag (Gastritis atau Tukak Lambung)

Luka atau peradangan di lambung (gastritis) atau usus halus (tukak peptik) menimbulkan nyeri tajam atau perih di ulu hati. Gejalanya sering memburuk saat perut kosong atau setelah konsumsi makanan pedas/berminyak.


3. Infeksi Bakteri H. pylori

Bakteri Helicobacter pylori merusak lapisan lambung, memicu maag kronis hingga tukak. Nyeri biasanya disertai kembung, mual, atau nafsu makan menurun. Infeksi ini perlu diatasi dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi.



4. Pankreatitis Akut

Radang pankreas mendadak menyebabkan nyeri hebat di ulu hati yang menjalar ke punggung. Anda mungkin juga mengalami muntah, demam, atau denyut nadi cepat. Kondisi ini darurat dan butuh penanganan medis segera!


5. Gangguan Empedu (Batu Empedu atau Kolesistitis)

Batu empedu yang menyumbat saluran empedu memicu nyeri kolik (kram intens) di perut kanan atas atau ulu hati, terutama setelah makan berlemak. Gejala lain termasuk kulit kuning (jaundice) atau urine gelap.


6. Stres atau Anxiety

Stres berlebihan bisa meningkatkan produksi asam lambung dan memicu ketegangan otot perut, sehingga ulu hati terasa tidak nyaman. Keluhan ini sering hilang timbul seiring kondisi psikis Anda.


7. Penyakit Jantung (Angina atau Serangan Jantung)

Nyeri ulu hati bisa jadi tanda masalah jantung jika disertai sesak napas, keringat dingin, atau nyeri yang menjalar ke lengan kiri. Jangan abaikan jika Anda memiliki faktor risiko seperti hipertensi atau diabetes!


Jangan remehkan nyeri ulu hati yang sering kambuh atau bertambah parah! Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri hebat, muntah darah, atau penurunan berat badan drastis, segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk pemeriksaan lengkap. Deteksi dini membantu mencegah komplikasi berbahaya.


FAQ


Apakah Nyeri Ulu Hati Bisa Jadi Tanda Serangan Jantung?

Ya, nyeri ulu hati bisa menjadi gejala serangan jantung, terutama jika disertai:

  • Nyeri yang menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung.
  • Sesak napas dan keringat dingin.
  • Mual atau pusing mendadak.


Namun, tidak semua nyeri ulu hati berbahaya. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes, segera cari pertolongan medis saat gejala muncul.


Mengapa Nyeri Ulu Hati Sering Kambuh Setelah Makan?

Nyeri ulu hati setelah makan biasanya terkait dengan:

  • GERD: Asam lambung naik karena makanan memicu produksi asam berlebih.
  • Batu empedu: Makanan berlemak memicu kontraksi kandung empedu, menyebabkan nyeri jika ada batu.
  • Maag: Lambung yang kosong lalu terisi makanan bisa memperparah iritasi.


Bisakah Stres Menyebabkan Nyeri Ulu Hati?

Ya, stres memperburuk nyeri ulu hati karena:

  • Meningkatkan produksi asam lambung.
  • Memicu ketegangan otot perut.
  • Memperlambat pencernaan, sehingga makanan lama di lambung.


Kelola stres dengan teknik relaksasi, olahraga teratur, atau konsultasi psikolog jika perlu.


Apakah Minum Kopi Bisa Memicu Nyeri Ulu Hati?

Ya, kopi merelaksasi katup lambung sehingga asam mudah naik. Selain itu, kafein meningkatkan produksi asam lambung. Batasi konsumsi kopi jika Anda sering nyeri ulu hati.


Mengapa Nyeri Ulu Hati Terasa Lebih Parah di Malam Hari?

Posisi berbaring membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan (GERD). Solusinya:

  • Makan malam 3 jam sebelum tidur.
  • Tinggikan bantal saat tidur.
  • Hindari camilan tengah malam.


Kapan Nyeri Ulu Hati Perlu Dibawa ke Dokter?

Segera ke dokter jika nyeri ulu hati disertai:

  • Muntah darah atau BAB hitam.
  • Penurunan berat badan drastis.
  • Nyeri sangat hebat dan tidak membaik dengan obat biasa.


Ini bisa tanda tukak lambung, pankreatitis, atau kanker.


Referensi:

  1. Mayo Clinic. Heartburn or Heart Attack: When to Worry. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heartburn/expert-answers/heartburn-gerd/faq-20057894). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  2. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Symptoms & Causes of GER & GERD. (https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-adults/symptoms-causes). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  3. Cleveland Clinic. Gastritis: Symptoms & Causes. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10349-gastritis). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  4. Harvard Health Publishing. The Gut-Brain Connection. (https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/the-gut-brain-connection). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  5. Johns Hopkins Medicine. Peptic Ulcer Disease. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/peptic-ulcer-disease). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  6. American College of Gastroenterology. Gallstones in Women. (https://gi.org/topics/gallstones-in-women/). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  7. WebMD. What Is Pancreatitis? (https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-pancreatitis). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  8. Medical News Today. What to know about epigastric pain. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/320317). Diakses pada 21 Oktober 2024.
  9. Healthline. What Causes Epigastric Pain and How to Treat It. (https://www.healthline.com/health/epigastric-pain). Diakses pada 21 Oktober 2024.