Oleh Tim RS Pondok Indah
Nyeri kanker paru biasa muncul di area dada, bahu, atau punggung. Kondisi ini biasanya dikeluhkan saat kondisi sudah makin parah. Simak cara penanganannya!
Nyeri dada merupakan salah satu gejala yang bisa muncul akibat kanker paru. Namun, nyeri dada bukanlah gejala spesifik untuk kanker paru, karena bisa saja keluhan ini disebabkan oleh penyakit yang lain. Lalu nyeri dada karena kanker paru seperti apa? Selain itu, apa yang dirasakan sakit kanker paru-paru? Berikut ini adalah penjelasan singkatnya, serta tips meringankan nyeri kanker paru yang bisa Anda lakukan.
Umumnya kanker paru tidak menyebabkan gejala hingga kondisi sudah parah. Sebab, makin besar ukuran kanker, akan makin besar penekanan yang ditimbulkan ke organ dalam rongga dada. Kondisi ini kemudian akan menyebabkan berbagai gejala kanker paru, berupa:
Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati
Selain itu, ada juga beberapa gejala umum dari kanker paru, yang meliputi:
Segera periksakan diri ke dokter spesialis bedah onkologi jika Anda mengalami tanda dan gejala seperti batuk yang tidak kunjung sembuh atau sesak napas, karena deteksi dini oleh dokter dapat sangat mempengaruhi upaya kesembuhan Anda. Apalagi bagi Anda yang memiliki risiko terkena kanker paru.
Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!
Nyeri kanker paru terjadi karena sel kanker menekan saraf di sekitarnya, serta membuat rongga dada makin sempit. Selain karena pertumbuhan sel kanker paru itu sendiri, nyeri yang terjadi bisa juga dirasakan sebagai efek dari pengobatan maupun operasi yang dilakukan untuk mematikan sel kanker.
Kondisi ini lah yang menyebabkan Anda merasakan nyeri di dada, yang akan terasa lebih parah ketika menarik napas dalam, batuk, maupun tertawa. Nyeri karena kanker paru juga bersifat menetap, serta bisa dirasakan menjalar hingga ke bahu.
Baca juga: Waspada Kanker Paru pada Non-Perokok
Mengingat gejala kanker paru sebenarnya tidak spesifik, dokter perlu melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi yang mendasari keluhan Anda. Untuk menegakkan diagnosis kanker paru, dokter akan memulai dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, yang kemudian di konfirmasi dengan pemeriksaan penunjang.
Beberapa pemeriksaan penunjang kanker paru yang dilakukan dokter spesialis paru, meliputi pemeriksaan dahak, rontgen paru, CT-Scan, MRI, PET-Scan, maupun biopsi. Metode biopsi yang bisa dilakukan berupa biopsi menggunakan jarum, bronkoskopi maupun mediastinoskopi, dilakukan untuk memeriksa sel paru, dan menilainya keparahannya (stadium kanker paru). Pemeriksaan penunjang juga dilakukan untuk menentukan asal dan penyebaran kanker paru.
Baca juga: Apa dan Bagaimana Kemoterapi Kanker?
Setelah memastikan penyebab keluhan yang Anda rasakan, dan jika memang disebabkan oleh kanker paru, dokter paru akan mulai melakukan pengobatan yang sesuai. Sebagai langkah awal, dokter akan untuk mengubah gaya hidup, dengan menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu, kemoterapi, radioterapi, operasi, maupun kombinasi dari beberapa metode pengobatan kanker paru juga akan dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda dan kanker paru yang tengah diderita.
Sama seperti nyeri karena kondisi medis lain, nyeri kanker paru juga menyebabkan situasi tidak nyaman, yang perlu diatasi. Dokter akan memberikan pengobatan, melalui kemoterapi maupun radioterapi, untuk membuat sel kanker menciut, sehingga tidak lagi menyebabkan nyeri. Selain itu, operasi juga bisa dilakukan untuk meredakan nyeri pada kasus kanker paru yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang.
Dokter spesialis anestesi akan melakukan manajemen nyeri kanker paru berdasarkan panduan step ladder yang dikeluarkan oleh WHO. Pengobatan bersama dokter spesialis lain yang terkait juga akan memaksimalkan pengobatan, termasuk manajemen nyeri, kanker paru.Ā
Selain pengobatan nyeri kanker paru dari dokter, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini untuk memaksimalkan terapi:
Baca juga: Menjaga Kesehatan Pernapasan
Dokter paru mungkin akan melibatkan beberapa dokter spesialis dari disiplin ilmu yang lain untuk memberikan pengobatan yang holistik bagi Anda. Untuk meredakan nyeri kanker paru, biasa pengobatan dari dokter spesialis anestesi juga bisa saja dilakukan bersama dengan pengobatan dari dokter spesialis paru dan dokter spesialis bedah onkologi.
Di RS Pondok Indah, pengobatan untuk nyeri kanker paru dilakukan secara holistik dengan melibatkan beberapa dokter spesialis, guna mencapai hasil yang optimal. Tak hanya dari dokter spesialis yang terpercaya, pengobatan yang kami berikan didukung dengan teknologi terkini demi memberikan hasil yang terbaik bagi Anda dan orang terkasih.
Jenis penyakit kanker paru meliputi karsinoma sel kecil (small cell carcinoma) dan karsinoma bukan sel kecil. Karsinoma bukan sel kecil (non-small cell carcinoma) adalah yang paling umum, terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar. Sementara karsinoma sel kecil lebih agresif namun lebih jarang terjadi.
Ketika paru-paru terserang kanker, maka akan muncul pertumbuhan sel abnormal yang tak terkendali sehingga mengganggu fungsi pernapasan. Gejala penyakit kanker paru meliputi batuk terus-menerus, sesak napas, nyeri dada, dan penurunan berat badan. Jika tak segera ditangani, kanker paru dapat menyebar ke bagian tubuh lain, menurunkan kualitas hidup, bahkan membahayakan jiwa.
Penderita kanker paru biasanya merasakan gejala seperti batuk kronis, sesak napas, nyeri dada, suara serak, sakit kepala, serta penurunan berat badan yang drastis. Pada beberapa kasus, orang yang menderita kanker paru juga bisa mengalami kelelahan dan batuk berdarah.
Jika Anda atau orang tercinta mulai mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis paru untuk penanganan lebih lanjut.
Kanker paru bisa menyebabkan nyeri pada penderitanya, terutama pada stadium lanjut. Nyeri ini biasanya terjadi karena tumor menekan jaringan atau saraf di sekitar paru-paru. Nyeri juga dapat terasa di dada, punggung, atau bahu, tergantung pada lokasi penyebaran sel kanker.
Rasa nyeri ini sering berkelanjutan dan mungkin memerlukan penanganan khusus sebagai bentuk manajemen nyeri, seperti obat pereda nyeri atau terapi paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Langkah manajemen nyeri biasanya akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan dipantau oleh dokter spesialis bedah onkologi dan dokter spesialis anestesi.
Batuk akibat kanker paru biasanya bersifat kronis, tidak kunjung sembuh, dan biasanya memburuk seiring waktu. Batuk ini sering disertai nyeri dada, dahak berdarah, juga disertai rasa sesak di dada, atau suara serak. Jika batuk berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai gejala lain, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis paru.
Referensi: