Oleh Tim RS Pondok Indah
Batuk memang bisa dialami siapa saja, tapi dengan penyebab yang belum tentu sama. Jadi, mari kupas tuntas tentang batuk di sini, supaya tidak salah langkah!
Semua manusia memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melindungi diri dari bahaya benda asing, termasuk kuman penyebab penyakit. Beberapa respon tersebut antara lain berkedip, bersin, dan batuk. Masing-masing respon tersebut memiliki tujuan masing-masing, tak terkecuali batuk.
Batuk merupakan kondisi yang umum terjadi. Semua kelompok usia bisa saja mengalami kondisi ini, tergantung faktor risiko yang dimiliki masing-masing orang. Batuk umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa saja merupakan gejala dari kondisi yang memerlukan pertolongan medis. Jadi, kupas tuntas tentang batuk dalam artikel ini, supaya tidak salah langkah!
Batuk adalah bentuk respon alami tubuh untuk melindungi saluran pernapasan, khususnya paru-paru, dari kuman maupun benda asing serta membersihkan jalan napas. Beberapa kondisi bisa memicu terjadinya batuk, baik karena kuman penyebab penyakit, peningkatan produksi dahak, adanya benda asing, bahkan kanker.Ā
Anda tidak perlu menyembuhkan batuk, tetapi kondisi yang menyebabkan penyakit dengan gejala batuk. Sebab batuk adalah gejala, bukannya suatu penyakit.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Pernapasan
Ketika ada zat yang mengiritasi atau memicu batuk masuk ke dalam tenggorokan, saraf-saraf pada bagian ini akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengeluarkan zat ini. Upaya diawali dengan perintah dari otak untuk membuka pita suara, agar udara yang masuk lebih banyak, kemudian diikuti dengan penutupan epiglotis serta kontraksi otot dada dan perut ini akan mengeluarkan udara dari paru-paru secara paksa dan cepat, yang dikenal dengan batuk.
Umumnya, batuk bukanlah kondisi yang berbahaya, karena dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2 minggu. Namun, ada beberapa batuk yang terjadi hingga berbulan-bulan dan merupakan gejala dari kondisi medis serius.
Agar tidak salah dan bisa mendapatkan penanganan yang sesuai, kenalilah berbagai jenis-jenis batuk.
Berikut adalah beberapa jenis batuk berdasarkan lama terjadinya:
Dapat dikategorikan sebagai batuk akut apabila terjadi kurang dari 3 minggu. Umumnya batuk akut tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan medis. Kondisi ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, atau bisa dipercepat dengan beberapa penanganan rumahan.
Batuk subakut terjadi selama 3-8 minggu. Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari batuk akut yang terjadi berkepanjangan karena penanganan yang tidak sesuai.
Dapat dikategorikan sebagai batuk kronis apabila terjadi lebih dari 8 minggu. Batuk kronis merupakan kondisi yang memerlukan perhatian dan pemeriksaan langsung dari dokter. Hal ini dikarenakan kebanyakan merupakan gejala dari kondisi medis kronis yang perlu diobati langsung oleh dokter.
Oleh sebab itu, apabila Anda menderita batuk yang berkepanjangan, segera periksakan diri ke dokter spesialis paru dan pernapasan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Sedangkan berdasarkan sifatnya atau ada tidaknya produksi dahak, batuk bisa dibedakan menjadi:
Kebanyakan adalah batuk akut atau yang terjadi karena infeksi. Selain mengatasi penyebab terjadinya infeksi, biasa jenis batuk ini akan diatasi dengan peresepan obat pengencer dahak.
Biasanya merupakan batuk kronis dan terjadi karena iritasi. Kondisi tersering yang memicu terjadinya jenis batuk ini adalah karena merokok. Selain itu, efek samping dari beberapa obat juga bisa menyebabkan batuk kering. Beberapa kasus infeksi virus juga bisa membuat penderitanya mengalami batuk kering.
Meski semua batuk bisa disertai dengan tenggorokan gatal, tetapi alergi merupakan penyebab tenggorokan gatal dan batuk yang paling sering ditemukan. Selain itu, adanya lendir pada tenggorokan (postnasal drip) maupun naiknya asam lambung ke tenggorokan juga bisa memicu jenis batuk ini.
Baca juga: Waspada Pneumonia pada Anak
Selain beberapa jenis batuk di atas, ada juga beberapa penggolongan lain berdasarkan:
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Batuk Pilek pada Anak!
Batuk sendiri sebenarnya merupakan suatu gejala, bukannya penyakit. Jadi, tidak ada gejala batuk. Namun, kemunculan batuk biasa akan disertai dengan beberapa gejala lain, sesuai dengan kondisi yang mendasarinya. Beberapa gejala yang biasa muncul menyertai batuk, antara lain:
Meski batuk merupakan hal yang lumrah, Anda tetap perlu memeriksakannya ke dokter, bila disertai dengan berbagai gejala berikut:
Jika Anda merasakan salah satu dari beberapa gejala di atas menyertai batuk, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter spesialis paru dan pernapasan. Jangan menunggu sampai gejala mengganggu aktivitas, penanganan awal dari dokter yang dilakukan setelah pemeriksaan akan membebaskan Anda dari keluhan tersebut.
Secara umum, batuk disebabkan oleh paparan zat yang mengiritasi saluran napas, seperti berikut ini:
Penyebab batuk juga bisa diketahui berdasarkan lama terjadinya. Umumnya batuk akut disebabkan oleh adanya infeksi pada saluran napas, baik atas maupun bawah. Beberapa gangguan kesehatan yang menyebabkan batuk akut, meliputi:
Beberapa kondisi penyebab batuk akut bisa memanjang dan menyebabkan terjadinya batuk sub-akut. Salah satu kondisi yang seringkali memiliki komplikasi batuk subakut adalah ISPA yang berkepanjangan, entah disebabkan oleh rhinovirus, sinusitis, batuk setelah infeksi, asma, maupun postnasal drip (PND, atau lendir dari hidung yang mengalir turun ke tenggorokan).
Sedangkan beberapa penyebab batuk kronis, antara lain:
Baca juga: Radang Amandel, Kapan Harus Dibuang?
Batuk umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas. Umumnya, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, individu dapat mencoba berbagai bentuk penanganan rumahan dahulu sebelum harus berkonsultasi dengan dokter.
Umumnya batuk bisa diatasi dengan beberapa penanganan rumahan, seperti:
Jika sudah melakukan beberapa upaya penanganan batuk di rumah, tetapi kondisi tidak kunjung membaik, bahkan makin parah, setelah 1 minggu, maka sudah saatnya Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis paru dan pernapasan. Selain anamnesis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti kultur dahak, x-ray atau CT-Scan dada, spirometri, tes darah, dan swab tenggorok dan hidung.
Bila batuk dicurigai karena naiknya asam lambung ke tenggorokan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan menggunakan endoskopi. Beberapa pemeriksaan lain juga akan disesuaikan dengan gejala penyerta dan kondisi yang dicurigai menyebabkan terjadinya batuk.
Penanganan batuk akan disesuaikan dengan jenis dan penyebabnya, serta gejala yang terjadi. Secara umum, tujuan pengobatan batuk dibedakan menjadi, pengobatan kondisi yang menyebabkan batuk dan pengobatan untuk meredakan batuk maupun gejala lain yang menyertai.
Beberapa contoh pengobatan umumnya yang diberikan untuk mengatasi penyebab batuk adalah:
Baca juga: Lindungi Pernapasan dari Gangguan di Udara
Obat untuk mengobati batuk dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni:
Beberapa obat lain juga bisa saja diresepkan dokter untuk meredakan gejala penyerta batuk, seperti obat penurun panas dan dekongestan (untuk mengatasi hidung tersumbat).
Apabila batuk tidak kunjung sembuh, penderita disarankan untuk:
Selain itu, penderita juga disarankan memeriksakan diri ke dokter apabila batuk tidak kunjung sembuh setelah 3 minggu atau mengeluarkan darah atau dahak kuning kehijauan saat batuk.
Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari batuk dapat bervariasi, tergantung dari penyebab dan kondisi penderita. Biasanya, batuk yang disebabkan infeksi bakteri ataupun virus influenza dapat sembuh dalam 2-3 minggu.
Pada kebanyakan orang, berbaring dapat memperparah batuk. Jadi, disarankan untuk tidur dengan dengan posisi kepala lebih tinggi daripada tubuh. Posisi ini dapat mencegah bahkan mengurangi keparahan batuk. Hindari tidur posisi telentang dengan posisi kepala dan tubuh yang sejajar.
Batuk sampai muntah seringkali menjadi salah satu masalah yang dihadapi mereka yang menderita batuk kronis atau batuk berkepanjangan. Kondisi ini terjadi karena adanya rangsangan refleks muntah yang terjadi ketika batuk. Anak juga lebih sering mengalami batuk hingga muntah karena banyaknya lendir yang masuk ke dalam lambung.
Meski merupakan kondisi yang umum ditemui, batuk tidak bisa diabaikan. Terlebih bila kondisi ini dialami oleh anak, lansia, maupun mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Sebab, golongan ini akan lebih mungkin mengalami batuk kronis, bahkan komplikasi. Oleh karena itu, periksakanlah ke dokter spesialis paru dan pernapasan di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapat penanganan yang sesuai.
Selain pelayanan yang nyaman dan cepat, RS Pondok Indah telah dilengkapi dengan berbagai alat dengan teknologi terkini untuk menyembuhkan batuk yang Anda alami. Berbagai fasilitas ini juga kami hadirkan untuk mendukung pengetahuan serta kemampuan dokter spesialis kami, sehingga pengobatan yang diberikan bisa maksimal dan Anda lebih cepat pulih.
Referensi: