Katarak dapat menjadi kondisi yang berbahaya dan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani. Untungnya, operasi katarak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.
Proses penuaan atau degenerasi adalah proses alami yang terjadi seiring dengan pertambahan usia. Proses ini terjadi di seluruh organ tubuh, tidak terkecuali pada mata. Salah satu bagian dari mata yang perlu mendapat perhatian ketika terjadi proses degenerasi adalah lensa.
Lensa mata adalah bagian spesifik dari organ mata yang berperan pada proses pembiasan cahaya menuju ke lapisan saraf (retina). Saat proses degenerasi terjadi, lensa, yang awalnya jernih, akan secara progresif lambat menjadi keruh dan menebal. Kondisi lensa yang keruh ini menunjukkan mata mengalami katarak.
Katarak adalah kondisi medis di mana lensa intraokular (di dalam bola mata) mengalami proses degenerasi dan menjadi keruh, sehingga menghalangi cahaya masuk ke dalam mata. Risiko terjadinya penyakit mata ini makin meningkat seiring bertambahnya usia.
Saat terjadi katarak, cahaya yang masuk ke mata tidak dibiaskan secara sempurna. Bayangan yang jatuh di retina pun tidak terfokus dengan baik.
Kondisi ini akhirnya akan membuat penderitanya kesulitan melihat objek, membaca, atau membedakan warna dengan jelas karena penglihatan buram seperti terhalang kabut atau asap. Gangguan lain yang mungkin dikeluhkan adalah silau, terutama pada malam hari apabila terpapar oleh sinar yang cukup kuat. Selain menurunkan kualitas hidup, katarak juga bisa membahayakan penderitanya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, katarak disebabkan oleh proses penuaan. Namun, ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko terjadinya katarak, yaitu paparan sinar ultraviolet, kondisi penyakit sistemik seperti diabetes melitus, serta konsumsi obat-obatan tertentu.
Baca juga: Amankah Pemakaian Lensa Kontak?
Tidak hanya mengganggu aktivitas pasien, katarak bisa berbahaya jika terlambat ditangani. Sebab katarak dapat menyebabkan kebutaan jika dibiarkan tanpa penanganan.
Katarak menjadi penyebab utama terjadinya kebutaan di Indonesia, bahkan di dunia. Namun, Anda tidak perlu takut akan komplikasi akibat katarak ini. Sebab, kebutaan akibat katarak dapat dihindari dengan deteksi dan penanganan sedini mungkin.
Baca juga: Kenali dan Atasi Alergi pada Mata
Jika katarak masih dalam tahapan awal dan belum terlalu mengganggu, dokter mata biasanya akan memberikan resep kacamata atau menyarankan untuk mengatur cahaya guna membantu penglihatan penderitanya.
Dokter spesialis mata juga dapat meresepkan obat tetes mata maupun suplemen mata untuk menghambat perburukan kemampuan penglihatan pasien.
Akan tetapi, ketika gejala katarak sudah mengganggu aktivitas penderitanya, maka kondisi ini hanya bisa diatasi dengan menjalani operasi katarak.
Baca juga: Gangguan Penglihatan Akibat Diabetes
Agar terhindar dari kebutaan akibat katarak, pasien harus menjalani operasi untuk mengangkat lensa mata yang sudah tua dan menggantinya dengan lensa buatan. Sampai saat ini, tindakan operasi menjadi satu-satunya penanganan yang dapat dilakukan, karena belum ada obat yang dapat mencegah atau mengobati katarak.
Ada dua jenis teknik operasi yang dapat dilakukan untuk menangani katarak, yang pertama menggunakan teknik phacoemulsification. Teknik ini menggunakan energi ultrasonik yang dihantarkan lewat probe (alat) khusus melalui luka sayatan kecil untuk menghancurkan katarak pada lensa yang telah keruh, dan kemudian dibersihkan.
Operasi katarak dengan teknik phacoemulsification ini dapat dilakukan pada katarak yang masih ringan. Sementara untuk katarak sudah sangat lanjut dan keras, diperlukan sayatan yang lebih lebar untuk dapat mengeluarkan lensa secara utuh.
Kedua operasi katarak tersebut dapat dilakukan sebagai one day care, yang artinya Anda tidak membutuhkan rawat inap dan bisa langsung setelah tindakan selesai dilakukan, setelah pulih dari efek bius lokal yang digunakan selama tindakan.
Setelah menjalani operasi katarak, umumnya pasien harus memberikan tetes antibiotik dan antiradang pada mata yang dioperasi. Pada beberapa kondisi, pasien diberikan obat minum, seperti analgetik dan antibiotik.
Proses pemulihan biasanya memerlukan waktu selama 2 - 4 minggu setelah operasi katarak dilakukan. Pada masa tersebut, pasien sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin secara berkala, serta menghindari posisi yang membuat kepala berada di bawah, seperti bersujud atau melakukan headstand, karena posisi ini akan meningkatkan tekanan dalam bola mata, yang bisa menghambat proses pemulihan.
Selain itu, dokter biasa akan menyarankan supaya mata yang habis dioperasi katarak tidak terkena air secara langsung, maupun mengedan secara berlebihan.
Baca juga: Agar Pandangan Selalu Prima
Penting diketahui, bahwa sama seperti tindakan operasi yang lain, operasi katarak juga memiliki risiko terjadinya komplikasi. Meski terbilang sangat jarang, operasi katarak bisa saja menyebabkan komplikasi yang serius.
Beberapa komplikasi akibat operasi katarak yang mungkin terjadi, antara lain:
Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena operasi katarak merupakan jenis operasi mata yang paling sering dilakukan dan aman. Risiko-risiko di atas bisa diminimalkan dengan teknik bedah yang tepat dan perawatan pascaoperasi yang baik.
Sebagian besar pasien mengalami peningkatan kemampuan penglihatan yang signifikan setelah operasi katarak dan dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk memahami risiko dan manfaat operasi katarak serta mengikuti semua instruksi dokter untuk memaksimalkan operasi katarak.
Tidak, operasi katarak umumnya tidak berbahaya dan merupakan prosedur yang sangat umum dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Operasi katarak dilakukan untuk mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan yang jernih, sehingga dapat memulihkan penglihatan Anda.
Operasi katarak memiliki risiko, meskipun jarang terjadi, seperti infeksi, perdarahan, peningkatan tekanan mata, dan kerusakan pada bagian mata lainnya. Risiko lain termasuk penglihatan yang kabur atau buram setelah operasi. Namun, operasi katarak umumnya aman dan sangat efektif, dengan sebagian besar pasien mengalami perbaikan ketajaman penglihatan yang signifikan.
Waktu pemulihan setelah operasi katarak biasanya memakan waktu sekitar 2 - 4 minggu untuk sebagian besar pasien, meskipun penglihatan mungkin terus membaik selama beberapa bulan. Namun, waktu ini sangat bervariasi, tergantung dari kondisi masing-masing pasien.