Amankah Pemakaian Lensa Kontak?

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Lensa kontak merupakan suatu benda asing yang ditempelkan pada kornea (bagian depan mata yang teramat penting untuk penglihatan)

Amankah Pemakaian Lensa Kontak?

Lensa kontak merupakan suatu ”benda asing” yang ditempelkan pada kornea (bagian depan mata yang teramat penting untuk penglihatan).


Cepat atau lambat, mata akan terganggu dengan pemakaian lensa kontak, apalagi dengan jangka waktu pemakaian yang panjang (hampir seharian) dan dalam waktu hingga bertahun-tahun.


Keadaan ini lambat laun akan menimbulkan reaksi serta efek buruk terhadap jaringan mata yang terkena pengaruh lensa kontak tersebut, seperti kelopak mata, selaput konjungtiva, dan kornea.

Ada dua macam lensa kontak yang sering dipakai, yaitu lensa kontak lunak (soft contact lens) yang berkadar air tinggi dan lensa kontak keras (rigid contact lens).


Kelainan yang dapat terjadi pada kelopak mata

Gangguan terhadap otot kelopak akan menyebabkan kelopak atas terkesan lebih rendah dan mata tampak mengecil (pseudoptosis). Gesekan yang terus-menerus antara selaput bagian dalam kelopak mata bagian atas dengan lensa kontak (baik lunak maupun keras) dapat menimbulkan konjungtivitis kronis yang disebut GPC (giant papillary conjunctivitis).


Deposit yang melekat pada lensa kontak dapat menjadi antigen pencetus reaksi radang sehingga terjadi penebalan, timbul bintik-bintik yang semakin lama semakin besar pada lapisan tersebut disertai rasa gatal, berair merah banyak kotoran, bahkan penglihatan kabur.


Lensa kontak keras ada kalanya terjepit di antara kelopak, yang dapat merangsang timbulnya peradangan, pembentukan kista, melukai, serta infeksi konjungtiva.


Pengaruh lensa kontak pada lapisan air mata

Lapisan air mata, sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan integritas serta kesehatan mata. Fungsi air mata antara lain untuk membersihkan debu atau kotoran yang masuk ke mata, sebagai pelumas agar mata tidak kering dan terasa nyaman, juga memberikan suplai oksigen, nutrisi, serta antibodi yang merupakan daya pertahanan mata atau proteksi terhadap infeksi.


Fungsi lapisan air mata ini akan sangat terganggu dengan adanya lensa kontak. Semakin lunak suatu lensa kontak, semakin tinggi kadar airnya. Untuk mempertahankan kadar air, lensa kontak tersebut akan semakin banyak menyerap air mata sehingga mata menjadi kering.


Dry eye atau mata kering, terasa perih, sepat, gatal, mengantuk, mengganjal seperti ada pasir, merah, bahkan jika dibiarkan berlaru-larut akan menimbulkan kerusakan sel-sel kornea bahkan infeksi.


Pengaruh lensa kontak pada kornea


  • Mata kekurangan oksigen (hypoxia). Oksigen yang diperlukan oleh permukaan mata, sebagian diperoleh langsung dari udara atau atmosfer melalui lapisan air mata. Lensa kontak menjadi hambatan, sehingga kornea mengalami kekurangan oksigen, terutama pada saat mata tertutup atau tidur. Bila keadaan berlangsung lama, apalagi jika lensa kontak dipakai tidur, dapat menimbulkan kerusakan sel permukaan kornea, timbul pembuluh darah baru, kornea lebih tipis, serta sensitivitas menurun yang menandakan kornea ischaemic serta penurunan daya tahan yang mempermudah terjadinya infeksi.


  • Trauma, mungkin terjadi saat pemasangan atau pelepasan lensa kontak. Meskipun kecil, tidak menutup kemungkinan menyebabkan infeksi oleh kuman yang memang selalu ada pada permukaan mata.


  • Infeksi kornea pada pemakai lensa kontak biasanya berat dan serius, karena kondisi daya pertahanan mata sudah sangat menurun akibat pemakaian lensa kontak. Infeksi paling sering disebabkan oleh kuman pseudomonas, jamur, atau acanthamoeba yang memerlukan pengobatan intensif dan lama.


  • Alergi dapat diakibatkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam cairan lensa kontak. Mata menjadi merah bengkak, gatal, berair, dan terasa perih. Pencegahan atau pengobatan tentu dilakukan dengan membersihkan deposit pada lensa kontak, mengurangi jam pemakaian lensa kontak. Dokter spesialis mata akan memberikan terapi dengan obat tetes anti-alergi, anti-inflamasi, atau anti-infeksi untuk menekan reaksi yang timbul agar tidak bertambah berat. Pengobatan yang paling efektif tentunya menghentikan pemakaian lensa kontak.