Waspada! kanker tenggorokan gejalanya seringkali mirip dengan keluhan radang tenggorokan biasa, sehingga kondisi ini terabaikan dan telat mendapatkan pengobatan.
Meski termasuk jenis kanker yang jarang terjadi, kanker tenggorokan bisa berkembang dengan cepat dan menyebabkan gangguan serius pada suara, pernapasan, maupun proses menelan. Sayangnya, banyak orang baru menyadari bahwa tengah menderita kondisi ini ketika sudah parah.
Beberapa pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta infeksi virus tertentu, diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker tenggorokan. Karena gejalanya tidak khas, penting untuk lebih waspada terhadap keluhan di area tenggorokan yang berlangsung secara terus-menerus.
Kanker tenggorokan adalah tumbuhnya sel abnormal, yang tidak terkendali, pada area tenggorokan, baik di bagian faring, laring, atau tonsil. Meski bisa digolongkan sebagai jenis kanker yang jarang terjadi, perkembangan tumor ganas di tenggorokan ini termasuk pesat, dan bisa berdampak serius bila tidak ditangani dengan tepat sedini mungkin.
Baca juga: Apakah Kanker Tenggorokan Bisa Sembuh? Cari Tahu Berbagai Metode Pengobatannya
Gejala kanker tenggorokan dapat bervariasi tergantung lokasi tumbuh dan keparahan kanker. Namun, secara umum, ada beberapa gejala kanker tenggorokan yang sering dikeluhkan:
Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!
Kanker tenggorokan terjadi ketika sel-sel di area tenggorokan mengalami mutasi genetik, yaitu perubahan pada DNA sel. Hal ini lah yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker secara tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini akan merusak sel maupun jaringan sehat di sekitarnya, bahkan mengalami metastasis atau menyebar ke jaringan maupun organ lain.
Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya mutasi genetik masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor diduga dapat meningkatkan risikonya.
Baca juga: Waspada Kanker Mulut! Simak Gejala dan Penanganannya
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tenggorokan meliputi:
Baca juga: Waspada 8 Jenis Kanker yang Dapat Terjadi pada Anak
Jenis kanker tenggorokan bisa dibedakan berdasarkan lokasi awal tumbuhnya kanker. Beberapa jenis kanker tenggorokan yang paling umum, antara lain:
Mengetahui jenis kanker tenggorokan penting untuk menentukan langkah pengobatan yang sesuai.
Segera konsultasikan diri ke dokter spesialis THT, jika Anda mengalami keluhan di area tenggorokan, yang terjadi secara mendadak dan berlangsung lebih dari dua minggu, seperti:
Gejala-gejala di atas bisa menandakan adanya kanker tenggorokan, terutama jika tidak membaik dengan pengobatan biasa dan disertai dengan kelelahan kronis maupun penurunan berat badan yang tidak direncanakan.
Pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis THT dibutuhkan untuk memastikan penyebab dan menentukan langkah penanganan yang sesuai.
Baca juga: Radang Amandel yang Bandel
Diawali dengan melakukan anamnesis, dokter THT akan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut, baik dengan atau tanpa endoskopi. Dari hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis kanker tenggorokan, yang meliputi:
Baca juga: Sariawan Atau Kanker Mulut? Menengok Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut
Penentuan stadium kanker tenggorokan menggambarkan keparahan atau seberapa jauh kanker telah menyebar, sekaligus membantu dokter menentukan langkah penanganan yang sesuai. Umumnya, stadium kanker tenggorokan dibagi menjadi empat tingkatan, seperti berikut ini:
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Mulut dan Stadium
Pilihan pengobatan kanker tenggorokan sangat bergantung pada lokasi kanker, tingkat keparahan kanker, jenis kanker, keterlibatan infeksi HPV, serta kondisi kesehatan pasien. Pengobatan biasanya melibatkan satu atau kombinasi dari beberapa teknik berikut ini:
Terapi radiasi dapat diberikan dari luar tubuh atau dengan memasukkan sumber radiasi ke dekat kanker (brachytherapy).
Pada kanker stadium awal, terapi radiasi atau radioterapi bisa menjadi satu-satunya pengobatan. Namun, pada stadium lanjut, teknik pengobatan kanker tenggorokan ini biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi atau operasi.
Tindakan pembedahan dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker, dan jenisnya disesuaikan dengan lokasi serta luasnya penyebaran kanker:
Kemoterapi adalah terapi untuk membunuh sel kanker dengan menggunakan obat-obatan khusus. Metode pengobatan ini sering diberikan bersamaan dengan radioterapi karena beberapa obat kemoterapi dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap radiasi.
Terapi target bekerja dengan menghambat proses pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Imunoterapi membantu sistem imun mengenali dan membunuh sel kanker. Terapi ini biasanya diberikan pada pasien dengan kanker stadium lanjut yang tidak memberikan respon memuaskan terhadap terapi kanker lain.
Proses pengobatan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang, seperti kesulitan bicara, menelan, atau bernapas. Oleh karena itu, pasien mungkin memerlukan terapi tambahan, seperti rehabilitasi bicara, terapi menelan, serta fisioterapi.
Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengelola nyeri, sesak napas, atau gejala lain yang muncul akibat kanker maupun efek samping pengobatan. Teknik pengobatan ini bisa diberikan bersamaan dengan terapi kuratif, tetapi lebih banyak dilakukan untuk pasien dengan kanker stadium lanjut.
Baca juga: Periksa Batuk Pilek ke Dokter Apa?
Tanpa penanganan yang tepat, kanker tenggorokan dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Baca juga: ISPA, Pahami Penyebab hingga Pencegahannya
Meski tidak semua kasus kanker tenggorokan bisa dicegah, ada beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker tenggorokan, antara lain:
Deteksi dan penanganan kanker tenggorokan sejak dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jika mengalami keluhan yang menyerupai gejala kanker tenggorokan, terlebih bila Anda termasuk ke dalam kelompok yang berisiko, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman dan fasilitas medis berteknologi terkini, RS Pondok Indah akan memberikan pelayanan medis dengan optimal, mulai dari pemeriksaan hingga pengobatan dan pemulihan, sesuai dengan kondisi Anda.
Baca juga: Batuk ke Dokter Apa?
Kanker tenggorokan disebabkan oleh mutasi DNA yang memicu pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali. Mutasi DNA tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti:
Kanker tenggorokan sendiri bukanlah penyakit menular. Namun, salah satu faktor risiko timbulnya kanker tenggorokan, yakni infeksi HPV dapat menular dari orang ke orang. Jadi, penularan infeksi HPV memang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tenggorokan, tetapi penyakit kanker itu sendiri tidak menular.
Radang tenggorokan tidak menyebabkan kanker. Namun, gejala awal kanker tenggorokan sering kali menyerupai radang tenggorokan biasa. Hal ini berpotensi membuat diagnosis kanker menjadi terlambat.
Oleh sebab itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis THT bila Anda mengalami gejala radang tenggorokan yang tidak kunjung membaik setelah lebih dari 2 minggu.
Ciri-ciri kanker tenggorokan stadium awal mencakup:
Gejala kanker tenggorokan di stadium awal sering kali tidak khas dan bisa disalahartikan sebagai radang biasa. Hal yang perlu diwaspadai adalah apabila gejala-gejala di atas tidak kunjung membaik meski telah diobati dan disertai penurunan berat badan yang tidak direncanakan. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis THT.
Referensi: