Waspadai Jamur di Mulut Bayi dan Ketahui Cara Mengobatinya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 23 Juni 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Jamur di mulut bayi tidak boleh dianggap sepele dan harus segera diobati. Sebab kondisi ini bisa menyebabkan bayi enggan menyusu dan memengaruhi tumbuh kembangnya.

Waspadai Jamur di Mulut Bayi dan Ketahui Cara Mengobatinya

Jamur di mulut bayi merupakan infeksi jamur yang umum terjadi pada bayi, khususnya bayi baru lahir atau yang berusia kurang dari 6 bulan. Selain bintik putih di rongga mulut, kondisi yang dikenal dengan istilah oral thrust ini bisa menyebabkan bayi mengalami gejala bibir pecah-pecah. Terjadinya infeksi jamur pada mulut bayi akan membuatnya tidak nyaman, termasuk saat menyusu, sehingga ia pun akan lebih rewel dan tidak mau menyusu.


Apa Itu Jamur di Mulut Bayi?

Jamur di mulut bayi adalah kondisi ketika jamur Candida albicans tumbuh secara berlebih di dalam mulut bayi. Kondisi ini ditandai dengan adanya bercak putih seperti keju yang sulit dihilangkan di rongga mulut dan lidah bayi. Selain itu, bayi juga merasa tidak nyaman di lidah maupun dalam rongga mulut sehingga bayi jadi lebih rewel dan tidak mau menyusu.


Infeksi jamur di mulut bayi perlu diobati dengan tepat, karena kondisi ini dapat menyebabkan bayi jadi tidak mau menyusu yang berdampak pada kenaikan berat badannya. Selain itu, infeksi jamur Candida albicans pada mulut bayi juga bisa menyebar ke puting Anda sehingga puting menjadi kemerahan, gatal, bahkan nyeri.


Baca juga: Serba-Serbi Informasi tentang ASI Eksklusif yang Perlu Diketahui Para Ibu



Gejala Jamur di Mulut Bayi

Berikut ini adalah gejala jamur di mulut bayi yang sering muncul:


  • Bibir bayi tampak kering dan pecah-pecah
  • Adanya bercak putih yang sulit dihilangkan di bibir, lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, dan sekitar tenggorokan bayi
  • Bercak putih bisa menyebabkan luka dan berdarah ketika digosok untuk dihilangkan
  • Bayi rewel dan tidak mau menyusu karena mulut terasa sakit


Penyebab Jamur di Mulut Bayi

Jamur di mulut bayi disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan. Secara alami, jamur jenis ini hidup normal di mulut manusia. Namun, ketika pertumbuhannya berlebihan, jamur Candida albicans justru bisa menyebabkan infeksi pada mulut bayi.


Baca juga: Manfaat Menyusui untuk Si Kecil dan Kesehatan Ibu


Faktor Risiko Jamur di Mulut Bayi

Pada dasarnya, jamur di mulut bayi disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan. Namun, pertumbuhan jamur ini bisa meningkat karena beberapa faktor risiko berikut ini:


1. Sistem imun bayi yang belum sempurna

Sistem kekebalan tubuh bayi belum berkembang sempurna, khususnya bayi baru lahir dan bayi prematur. Karena sistem imunnya masih terus berkembang, bayi jadi rentan terkena infeksi, salah satunya adalah terinfeksi jamur di mulutnya.


2. Infeksi pada payudara ibu menyusui

Bagi ibu yang baru melahirkan, mengalami puting lecet dan luka saat belajar menyusui adalah hal yang normal. Jika tidak diobati dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan munculnya infeksi jamur di puting. 

Jika ibu menyusui mengalami kondisi ini, bayi pun lebih mudah tertular infeksi jamur di mulutnya ketika ia menyusu langsung dari payudara ibu.


3. Bayi mengonsumsi obat antibiotik

Bayi yang mengalami infeksi telinga, infeksi saluran kemih (ISK), atau pneumonia, umumnya akan mendapatkan resep obat antibiotik dari dokter agar segera sembuh.


Pemberian obat antibiotik ini bisa mengurangi jumlah bakteri baik di dalam tubuh. Akibatnya, pertumbuhan jamur Candida albicans bisa tidak terkendali dan menyebabkan infeksi.


4. Kebersihan dot atau botol susu yang tidak terjaga

Botol dan dot yang tidak rutin dibersihkan dan dikeringkan dengan benar juga bisa meningkatkan risiko tumbuhnya jamur penyebab infeksi jamur di mulut bayi.


Baca juga: Agar Si Kecil Tak Gumoh


Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera bawa bayi ke dokter spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat, jika ia mengalami gejala berikut ini:


  • Lebih rewel dari biasanya
  • Demam
  • Adanya bercak putih pada rongga mulut bayi
  • Tidak mau menyusu
  • Kesulitan untuk menelan, dengan tanda-tanda berupa bayi sering tersedak atau mengeluarkan makanan maupun minuman yang sedang dikonsumsi


Baca juga: Nutrisi Ibu Menyusui untuk ASI yang Berlimpah dan Berkualitas



Diagnosis Jamur di Mulut Bayi

Untuk mendiagnosa jamur di mulut bayi, dokter spesialis anak perlu melakukan wawancara pada orangtua, terkait gejala yang dialami oleh anak. Dokter juga mungkin akan menanyakan penggunaan obat antibiotik pada anak. 


Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk melihat langsung bercak putih di dalam mulut bayi. Jika dibutuhkan, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes tambahan berikut ini:


  • Usap sariawan atau bercak putih di mulut bayi, baik dengan melihat secara langsung di bawah mikroskop atau dengan kultur, untuk mengetahui penyebab pastinya
  • Tes darah, untuk melihat penanda infeksi melalui sampel darah bayi
  • Pemeriksaan endoskopi, untuk memastikan penyebaran infeksi jamur


Baca juga: Bayi Bingung Puting: Apa yang Harus Dilakukan?


Pengobatan Jamur di Mulut Bayi

Jamur di mulut bayi perlu segera diobati dengan tepat agar bayi tidak rewel lagi, bisa menyusu dengan nyaman, serta mencegah terjadinya penyebaran infeksi.


Pengobatan untuk jamur di mulut bayi disesuaikan dengan usia bayi dan tingkat keparahan infeksi yang terjadi.


Berikut ini adalah beberapa pengobatan jamur di mulut bayi yang dilakukan oleh dokter:


  • Peresepan obat antijamur untuk bayi, berupa obat tetes atau obat berbentuk gel
  • Pemberian obat antijamur berupa krim untuk mengatasi infeksi jamur di payudara ibu


Jamur di mulut bayi umumnya bisa membaik dalam waktu kurang dari 1 minggu, tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing anak.


Selain memberikan obat antijamur, dokter pun akan menganjurkan Anda untuk membersihkan mulut bayi secara lembut dengan kasa steril yang dibasahi air hangat, khususnya setelah menyusu.


Baca juga: Bayi Diare: Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasi


Komplikasi Jamur di Mulut Bayi

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, jamur di mulut bayi bisa menimbulkan komplikasi jika tidak diobati dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan komplikasi yang terjadi, yaitu:


  • Infeksi jamur bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti menyebabkan ruam popok
  • Infeksi jamur berkembang biak dan menyebar ke kerongkongan bayi
  • Infeksi jamur menyebar ke puting ibu dan menyebabkan puting luka, kering, dan bersisik


Baca juga: Mengetahui Penyebab ASI Tidak Lancar dan Cara Mengatasinya


Pencegahan Jamur di Mulut Bayi

Pada dasarnya, jamur di mulut bayi bisa sembuh jika diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Meski ini merupakan kondisi umum yang sering dialami oleh bayi berusia di bawah 6 bulan, Anda tetap bisa mencegah terjadinya jamur mulut di bayi, dengan cara berikut ini:


  • Selalu menjaga kebersihan alat menyusu untuk bayi, seperti dot dan botol susu
  • Sterilisasi juga mainan bayi, khususnya yang sering masuk ke mulut, seperti teether
  • Bersihkan gigi, gusi, dan lidah bayi sesering mungkin
  • Jika bayi sudah tumbuh gigi, sikat gigi bayi 2 kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut 
  • Ganti popok bayi sesering mungkin untuk mencegah ruam popok
  • Jaga kebersihan payudara ibu sebelum dan setelah menyusui
  • Ganti bra sesering mungkin, khususnya jika sudah basah dan berkeringat


Jamur di mulut bayi bisa sembuh kurang dari 2 minggu jika diobati dengan cepat dan tepat. Namun, kondisi ini bisa berkembang lebih parah dan infeksi jamur dapat menyebar ke payudara ibu jika dibiarkan tanpa pengobatan.


Jadi, segera bawa bayi ke dokter spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda menemukan adanya bercak putih yang sulit dihilangkan di dalam mulut bayi. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, jamur di mulut bayi bisa segera sembuh, sehingga bayi bisa menyusu tanpa rasa sakit lagi.


Baca juga: Puting Sakit Saat Menyusui Bayi Baru Lahir? Atasi dengan Cara Ini



FAQ


Jamuran pada Mulut Bayi Apakah Berbahaya?

Infeksi jamur di mulut bayi bisa berbahaya jika tidak ditangani. Sebab, jika dibiarkan, infeksi jamur bisa membuat bayi mogok menyusu dan infeksi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tidak hanya demikian, infeksi jamur pada lidah juga bisa menyebar ke puting payudara ibu melalui proses menyusui.


Apakah Jamur pada Mulut Bayi Akan Hilang Sendiri?

Terkadang, infeksi jamur di mulut bayi dapat hilang sendiri dalam hitungan hari hingga minggu. Namun, jika infeksi tidak kunjung membaik atau membuat tidak mau menyusu, segera periksakan anak ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, termasuk meresepkan obat antijamur.


Berapa Lama Jamur di Mulut Bayi Hilang?

Infeksi jamur di mulut bayi seringkali hilang dalam waktu 7-14 hari, terutama jika kebersihan mulut bayi dijaga dengan baik. Namun, jika bayi mengalami infeksi jamur berulang atau tidak kunjung sembuh, dokter spesialis anak mungkin perlu memberikan pengobatan medis lanjutan.


Bolehkah Membersihkan Jamur pada Lidah Bayi dengan Kasa?

Infeksi jamur pada lidah bayi boleh dibersihkan menggunakan kasa steril. Agar bayi tetap nyaman dan infeksi jamur tidak bertambah parah, gunakan kain kasa bersih yang dibasahi air hangat untuk mengusap mulut bayi secara lembut.




Referensi:

  1. Boscarino A. Oral thrush in newborns. British Dental Journal. 2023. (https://www.nature.com/articles/s41415-023-6394-4). Diakses pada 16 Juni 2025.
  2. Talapko J, Juzbašić M, et al,. Candida albicans—the virulence factors and clinical manifestations of infection. Journal of Fungi. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7912069/). Diakses pada 16 Juni 2025.
  3. National Health Service UK. Oral thrush (mouth thrush). (https://www.nhs.uk/conditions/oral-thrush-mouth-thrush/). Direvisi terakhir 5 Juni 2023. Diakses pada 16 Juni 2025.
  4. National Health Service UK. Sore or cracked nipples when breastfeeding. (https://www.nhs.uk/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-problems/sore-nipples/). Direvisi terakhir 8 November 2022. Diakses pada 16 Juni 2025.
  5. National Health Service UK. Breastfeeding and thrush. (https://www.nhs.uk/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-problems/thrush/). Direvisi terakhir 2 September 2022. Diakses pada 16 Juni 2025.
  6. Mayo Clinic. Oral Thrush. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/oral-thrush/symptoms-causes/syc-20353533). Direvisi terakhir 20 Desember 2024. Diakses pada 16 Juni 2025.