Oleh Tim RS Pondok Indah
Puting sakit saat menyusui bayi adalah keluhan yang sering dialami oleh ibu baru. Meski bukan hal yang berbahaya, kondisi ini tetap perlu diatasi dengan tepat.
Puting sakit saat menyusui bayi baru lahir dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari pelekatan mulut bayi yang salah, posisi menyusui yang kurang tepat, hisapan mulut bayi yang kurang kuat, kesalahan ketika memompa ASI, infeksi jamur, sampai mengalami penyumbatan saluran ASI.
Pada umumnya, puting sakit atau lecet cukup umum dialami oleh ibu yang baru melahirkan dan kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan pengobatan dari dokter. Namun, keluhan ini bisa menjadi semakin parah jika puting lecet atau muncul luka, berdarah, bahkan sampai bernanah.
Kalau sudah begini, proses menyusui si Kecil bisa terganggu. Aktivitas menyusui juga tidak lagi menyenangkan, bahkan mungkin ingin sekali dihindari. Padahal, bayi baru lahir harus menyusu setidaknya 8-12 kali per hari. Selain untuk mendukung tumbuh kembangnya, ASI memiliki manfaat baik untuk menjaga daya tahan tubuh bayi agar tidak mudah sakit dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Puting yang sakit dan lecet bisa menimbulkan rasa perih ketika bayi menyusu sehingga Anda tidak nyaman untuk menyusui buah hati. Meski terasa sangat menyakitkan, berhenti menyusui bayi bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi puting lecet saat menyusui.
Anda tetap dianjurkan untuk menyusui bayi sesuai dengan kebutuhannya. Sebab seberapa banyak produksi ASI sangat tergantung dengan seberapa sering Anda menyusui bayi.
Jadi, jika mulai terganggu dengan keluhan puting lecet saat menyusui bayi baru lahir, Anda bisa mencoba untuk menerapkan beragam cara berikut ini:
Salah satu penyebab puting sakit saat menyusui adalah pelekatan mulut bayi yang kurang baik. Untuk mencegah terjadinya lecet puting yang membuat nyeri saat menyusui, Anda perlu memperbaiki posisi pelekatan mulut bayi saat menyusu. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan menutup semua bagian puting, termasuk areola atau lingkaran berwarna hitam di sekitar puting.
Jangan biarkan bayi hanya menghisap bagian ujung puting saja. Sebab posisi ini lah yang menyebabkan puting terasa sakit dan ASI tidak keluar secara maksimal.
Cobalah untuk mengganti posisi menyusui dengan posisi cradle hold. Posisikan kepala bayi di lekukan siku salah satu lengan Anda dengan wajah menghadap payudara. Posisi lengan yang lain digunakan untuk menyangga atau menopang punggung dan bokong bayi. Payudara yang digunakan untuk menyusui berada di sisi yang sama dengan lengan yang menyangga tubuh bayi.
Jika dibutuhkan, Anda juga bisa menggunakan bantal menyusui agar proses menyusui dapat berjalan dengan nyaman dan puting tidak terasa sakit lagi.
Untuk meredakan nyeri pada puting yang lecet, Anda bisa melakukan kompres hangat pada area puting. Cara ini juga bisa memperlancar ASI dan mengurangi nyeri akibat sumbatan payudara.
Anda juga bisa melakukan kompres dingin pada puting sakit setelah menyusui. Kompres dingin ini akan meredakan nyeri dan pembengkakan pada puting yang terluka.
Baca juga: Informasi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Perlu Diketahui
Pemilihan bra yang ketat dan terbuat dari berbahan yang tidak menyerap keringat bisa menyebabkan, bahkan memperparah nyeri pada puting dan payudara. Sebab payudara tertekan cukup kencang jika memakai bra ketat dan keringat yang muncul di area tersebut membuat payudara lembap sehingga bakteri bisa berkembang biak dan menyebabkan infeksi pada luka di puting.
Oleh karena itu, pakailah bra yang nyaman, berbahan dasar katun agar menyerap keringat, dan sesuai ukuran.
Mengoleskan ASI yang baru diperah ke kulit payudara dan puting yang lecet bisa mempercepat proses penyembuhan. Alasannya adalah karena ASI bersifat antibakteri.
Namun, sebelum meneteskan ASI yang baru diperah ke puting sakit, pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Baca juga: Manfaat Menyusui untuk Si Kecil dan Kesehatan Ibu
Anda juga bisa menggunakan air garam untuk menyembuhkan puting yang sakit dan lecet. Air garam memiliki efek antiseptik dan mencegah terjadinya infeksi pada payudara yang lecet atau terluka.
Larutan garam ini bisa Anda buat sendiri di rumah. Caranya dengan mencampurkan setengah sendok teh garam ke dalam air hangat, dan aduk hingga larut. Lalu rendam kain bersih ke dalam larutan air garam untuk dikompreskan ke puting payudara.
Namun, perlu diperhatikan bahwa meski metode ini bermanfaat untuk menyembuhkan puting sakit dan luka, Anda mungkin akan merasa sedikit perih ketika mengompreskan air garam ke puting yang sakit.
Penggunaan krim pelembap juga dapat membantu meredakan nyeri pada puting, terutama jika kulit di sekitar puting kering atau pecah-pecah, yang menyebabkan rasa gatal. Pilihlah produk pelembap yang terbuat dari bahan alami, hipoalergenik, dan aman untuk bayi, seperti lanolin.
Pelembap khusus puting umumnya mengandung lanolin yang bermanfaat untuk melembapkan puting yang kering serta menyembuhkan kulit payudara dan puting yang luka. Anda dianjurkan untuk mengoleskan pelembap ini setelah menyusui bayi.
Semua tips di atas bisa Anda lakukan di rumah untuk mengatasi puting yang sakit dan lecet. Namun, Anda dianjurkan untuk segera melakukan konsultasi ke konselor laktasi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika keluhan puting sakit saat menyusui tidak segera membaik, bayi sering rewel karena pemberian ASI yang kurang maksimal, maupun payudara membengkak.
Melalui konsultasi, konselor laktasi akan memberikan arahan tentang cara menyusui dan pelekatan mulut bayi pada payudara yang benar. Selain itu, konselor laktasi juga bisa membantu memberikan pijatan pada payudara untuk melancarkan keluarnya ASI dan mencegah terjadinya infeksi jaringan payudara (mastitis) pada payudara ibu menyusui.
Baca juga: Nutrisi Ibu Menyusui untuk ASI yang Berlimpah dan Berkualitas
Puting payudara bisa terasa sakit saat dihisap bayi karena adanya luka, lecet, atau iritasi akibat proses menyusui. Kondisi ini bisa disebabkan perlekatan yang tidak tepat, posisi menyusui yang tidak nyaman, kulit puting yang kering, bahkan infeksi.
Pada ibu yang melakukan pumping ASI, rasa nyeri juga bisa disebabkan oleh penggunaan pompa payudara dengan daya hisap yang terlalu kencang atau kurang tepat.
Pada umumnya, puting sakit akibat luka atau iritasi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika puting sakit parah atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasikan dengan konselor laktasi.
Puting sakit saat menyusui tidak akan memengaruhi bayi secara langsung. Namun, apabila terus berlangsung, rasa nyeri ini dapat memengaruhi kenyamanan proses menyusui.
Jika ibu merasa sakit hinga kesulitan menyusui atau bayi kesulitan menyusu, maka bayi bisa saja tidak mendapatkan ASI yang cukup. Hal ini tentunya dapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan bayi. Oleh sebab itu, ibu disarankan untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk arahan maupun penanganan yang tepat.
Luka pada puting biasanya memerlukan waktu 1-3 minggu hingga sembuh, tergantung tingkat keparahan dan perawatan yang dilakukan. Untuk mendukung proses penyembuhan, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan payudara, menggunakan bra dengan ukuran yang tepat, dan menggunakan krim pelembap yang aman untuk bayi.
Jika kondisi puting tidak kunjung membaik, bertambah parah, bahkan bernanah, sebaiknya konsultasikan ke tenaga medis untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Ibu tetap boleh menyusui bahkan saat puting luka. ASI yang dikeluarkan tetap aman untuk dikonsumsi bayi, bahkan bisa mendukung proses penyembuhan luka pada puting.
Namun, jika luka menyebabkan nyeri yang parah, tidak kunjung sembuh, disertai gejala seperti demam, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi.
Agar proses menyusui lancar dan tidak sakit, pastikan bayi melekat dengan baik di payudara, dengan mulut menutupi sebagian besar areola, bukan hanya puting. Selain itu, pastikan bayi dalam keadaan lapar dan tidak terlalu lelah agar proses perlekatan baik.
Jika Anda merasa kesulitan atau sakit saat menyusui, mintalah bantuan dan saran dari konselor laktasi.
Referensi: