Gejala infeksi saluran kemih pada pria bisa meliputi rasa nyeri saat buang air kecil serta buang air kecil lebih sering tapi tidak tuntas. Simak penjelasannya!
Dibanding wanita, infeksi saluran kemih pada pria cenderung jarang terjadi, karena pria memiliki uretra yang lebih panjang sehingga risiko mengalami ISK lebih kecil. Meski begitu, infeksi saluran kemih baik pada pria dan wanita tetap mungkin terjadi dan perlu ditangani.
ISK yang terjadi di kandung kemih saja mungkin hanya menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan saat BAK. Namun, ISK yang sudah menyebar ke ginjal bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi ginjal (pyelonephritis), abses ginjal, sampai gagal ginjal. Oleh sebab itu, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele dan harus mendapatkan penanganan yang tepat. Baca informasinya dalam artikel berikut ini!
Infeksi saluran kemih pada pria biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari urine atau feses, yang masuk ke saluran kemih. Umumnya, bakteri Escherichia coli adalah penyebab utama ISK pada pria.
Selain itu, pembesaran prostat juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih pada pria. Prostat yang membesar akan menekan uretra dan mengakibatkan aliran urine tidak lancar. Hal ini mengakibatkan urine tidak terbuang secara maksimal sehingga urine yang masih tersisa di kandung kemih menjadi sarang bakteri dan menyebabkan ISK.
Selain penyebab di atas, ada beragam faktor risiko yang menyebabkan ISK pada pria, yaitu:
ISK juga lebih sering dialami oleh pria berusia di atas 50 tahun. Alasannya karena di usia ini pria cenderung mengalami pembesaran prostat, yang menjadi salah satu penyebab ISK. Selain itu, orang yang sering menahan kencing, baik karena pekerjaan maupun kebiasaan, juga lebih berisiko mengalami ISK.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih ke Dokter Apa?
Secara umum, gejala infeksi saluran kemih pada pria ditandai dengan beberapa keluhan di bawah ini:
ISK pada pria bisa disembuhkan, asalkan penyakit ini segera mendapatkan perawatan yang tepat, oleh dokter. Sebab jika didiamkan dan tidak diobati, kondisi ini bisa menjadi parah dan menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti infeksi saluran kemih berulang, kerusakan ginjal permanen, uretra menyempit akibat ISK berulang, dan sepsis yang mengancam nyawa penderita.
Jadi, segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan, termasuk tes darah dan tes urine, yang dilakukan di rumah sakit, dokter bisa menentukan perawatan yang sesuai dengan penyebab ISK, termasuk peresepan obat antibiotik. Namun, pengobatan dan pencegahan terjadinya komplikasi antar pasien ISK berbeda, jadi pastikan untuk memeriksakan ke dokter ketika muncul gejala infeksi saluran kemih pada pria.
Baca juga: Kenali Gangguan Berkemih, Inkontinensia Urin
Wanita lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) karena saluran kemih (uretra) mereka lebih pendek daripada pria. Meskipun demikian, hal ini bukan berarti pria tidak bisa mengalami infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada siapa saja.
Pria yang sedang menderita ISK tidak dianjurkan untuk berhubungan intim. Sebab, hubungan seksual tidak hanya dapat memperburuk gejala yang dialami, tetapi juga berpotensi menularkan infeksi pada pasangan.
Pastikan Anda sudah menerima pengobatan dan dinyatakan sembuh dahulu oleh dokter spesialis urologi sebelum melakukan aktivitas seksual lagi.
ISK yang tidak diobati berpotensi menyebabkan kemandulan. Dalam kasus ISK yang parah, infeksi bisa menyebar ke kelenjar prostat dan organ reproduksi lainnya, hal ini dapat mengganggu jumlah dan kualitas sperma.
Oleh sebab itu, penting bagi pria yang mengalami gejala ISK untuk berkonsultasi ke dokter spesialis urologi untuk menerima pengobatan yang tepat.
Infeksi saluran kemih sendiri tidak secara langsung memengaruhi jumlah maupun kualitas sperma. Akan tetapi, ISK yang berulang dan tidak diobati dengan baik beprotensi menyebar ke saluran reproduksi. Bila hal ini terjadi, akan terjadi komplikasi serius, seperti infeksi prostat atau epididimitis, yang berpotensi mengurangi jumlah dan motilitas sperma.
Waktu penyembuhan ISK pada pria tergantung tingkat keparahan, penyebab infeksi, dan pengobatan yang diberikan. Jika infeksi parah atau terlambat diobati, proses penyembuhan bisa memakan waktu lebih lama. Bahkan, bila infeksi telah menyebar dan menyebabkan komplikasi, penderitanya mungkin memerlukan pengobatan lebih lanjut.
Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi apabila Anda mulai mengalami gejala ISK. Sebab diagnosis dan pengobatan dini adalah kunci kesembuhan dari ISK.
Referensi: