Jangan Sepelekan Nyeri Leher! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Senin, 23 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Temukan penyebab, gejala, dan cara mengatasi nyeri leher secara efektif. Pelajari juga tips pencegahannya agar leher Anda tetap sehat dan bebas dari rasa sakit.

Jangan Sepelekan Nyeri Leher! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Posisi tubuh yang tidak baik dalam aktivitas harian dapat menyebabkan rasa nyeri pada leher. Meski terkesan sepele, kondisi ini tidak bisa diacuhkan, karena bisa saja penyebabnya memerlukan pengobatan lebih lanjut.


Pernahkah Anda merasakan nyeri pada leher? Atau setidaknya, timbul rasa pegal di leher setelah beraktivitas? Anda tidak perlu khawatir, karena kondisi ini cukup umum dikeluhkan oleh orang usia produktif. Namun, bukan berarti Anda bisa menyepelekan kondisi ini. Sebab keluhan ini menandakan adanya beban berlebih pada otot dan tulang leher.


Ketika berbicara tentang leher, kita membicarakan kesatuan organ yang terdiri dari tulang rawan, tulang, otot, kelenjar, pembuluh darah, tenggorokan, kerongkongan, dan saraf. Gangguan pada salah satu organ tersebut dapat menyebabkan nyeri pada leher.


Untuk golongan usia produktif, rasa nyeri pada leher sering kali disebabkan oleh permasalahan pada tulang, saraf, dan otot. Untuk menghindarinya, mari cari tahu lebih lanjut mengenai nyeri leher!


Mengenal Nyeri Leher atau Sakit Leher

Nyeri leher, atau neck pain, adalah sensasi tidak menyenangkan yang dirasakan pada leher. Rasa nyeri atau sakit ini dapat muncul di leher, baik di bagian belakang, kiri, kanan, maupun depan. Keluhan ini dapat menyebabkan leher kaku, mengganggu pergerakan kepala, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari


Kebanyakan kasus nyeri leher bisa sembuh dalam beberapa hari atau minggu, tanpa penanganan khusus, karena penyebabnya bukanlah kondisi yang serius. Meski demikian, nyeri pada leher juga bisa terjadi akibat penyakit lain yang memerlukan penanganan lebih lanjut.


Rasa nyeri merupakan alarm atau peringatan alami dari tubuh terhadap sesuatu yang tidak normal. Memaksakan diri untuk terus beraktivitas ketika muncul rasa nyeri dapat membuat pembuluh darah melebar, bahkan terluka. Dalam kasus ini, maka Anda membutuhkan penanganan medis supaya sakit leher tidak bertambah parah.



Gejala Nyeri Leher

Tentu saja, gejala nyeri leher yang paling utama adalah rasa sakit pada leher. Selain itu, Anda juga dapat merasakan beberapa gejala berikut ini:


  • Leher kaku
  • Bahu terasa nyeri atau kaku
  • Otot leher mengalami kejang
  • Kepala sulit digerakkan
  • Terdengar bunyi klik atau menggeretak saat menggerakkan kepala
  • Kepala terasa pusing atau sakit


Sakit leher juga bisa makin parah pada beberapa kondisi, seperti saat sedang duduk di depan layar komputer, mengemudi, dan tidur dalam posisi tertentu.


Meski tidak selalu parah, nyeri leher tetap bisa mengganggu, terutama bila terjadi berlarut-larut. Jadi, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis neurologi. Nantinya dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk meredakan nyeri leher Anda setelah melakukan beberapa tes.


Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala, Tangani dengan Tepat


Penyebab Nyeri Leher

Perlu diketahui, dibandingkan dengan ukuran leher, ukuran tulang leher sangat kecil. Apalagi ditambah dengan fungsinya sebagai penopang kepala, yang beratnya sekitar 5-6 kilogram. Secara anatomi pun, posisi tulang leher berada di belakang sementara kepala yang ditopangnya berada di depan. Beberapa alasan ini lah yang membuat leher lebih rentan mengalami cedera.


Secara umum, gangguan pada leher yang disebabkan oleh cedera dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:


  • Kronis, yang terjadi karena gerakan berulang dan akumulatif. Misalnya membaca atau menggunakan komputer dengan posisi menunduk dalam jangka waktu yang lama, maupun posisi bantal yang salah ketika tidur.
  • Akut, yang bersifat langsung. Biasanya terjadi pada orang yang menjalani olahraga high impact, seperti Muay Thai, tinju, sepakbola, maupun latihan dengan peregangan leher yang salah, maupun akibat kecelakaan.


Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang


Selain akibat cedera, sakit leher juga dapat disebabkan oleh:


  • Ketegangan pada otot leher akibat membungkuk, terlalu lama menunduk, dan sering menggertakkan gigi
  • Saraf terjepit (cervical radiculopathy)
  • Kerusakan atau gangguan pada sendi leher dan struktur leher
  • Penyempitan jalur saraf tulang belakang
  • Infeksi di leher
  • Rheumatoid arthritis di leher, maupun spondilosis servikal
  • Meningitis
  • Fibromyalgia


Nyeri leher memang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis saraf dapat membantu memastikan penyebab dari keluhan yang Anda rasakan saat ini.


Baca juga: Osteoarthtritis, Nyeri Sendi yang Mengganggu


Penanganan Mandiri untuk Nyeri Leher

Ketika mengalami rasa nyeri pada leher, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah menerapkan terapi RICE. Berikut ini adalah penjelasannya:


  • Rest - Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera.
  • Ice - Memberikan kompres dingin pada bagian yang cedera untuk membatasi pembengkakan dan mengurangi rasa nyeri.
  • Compression - Memberikan kompresi (tekanan) pada bagian yang mengalami cedera.
  • Elevation - Posisikan bagian yang mengalami cedera lebih tinggi dari posisi jantung untuk membantu mendorong cairan keluar dari daerah yang mengalami cedera.  


Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol, untuk meredakan nyeri yang dirasakan. Namun, bila konsumsi obat pereda nyeri tidak membantu dan setelah dua minggu rasa nyeri tidak juga reda, segera periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis bedah ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Baca juga: Segera Atasi Nyeri pada Leher


Tips Mencegah Nyeri Leher

Rasa nyeri pada leher dapat dihindari dengan menerapkan beberapa hal berikut:


  • Menjaga berat badan ideal
  • Melatih kekuatan otot leher agar dapat menyangga tulang leher dengan baik
  • Olahraga rutin, termasuk lakukan peregangan leher, agar otot leher tidak tegang dan kaku
  • Menjaga postur tubuh yang baik, baik ketika bekerja maupun melakukan aktivitas sehari-hari
  • Menjaga posisi tidur yang baik
  • Selalu menjaga posisi kepala agar tidak terlalu membebani leher
  • Biasakan membaca dengan posisi objek baca lurus dengan mata untuk mengurangi beban pada leher, hindari membaca dalam kondisi membungkuk.
  • Menggunakan headrest mobil untuk mengurangi benturan pada leher saat terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak.


Selain itu, menjalani terapi fisik juga dapat membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk dan mengurangi rasa nyeri leher yang berulang.



Pemeriksaan Nyeri Leher

Pemeriksaan untuk memastikan penyebab nyeri leher akan diawali dengan anamnesis dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Dokter kemudian akan melanjutkan dengan pemeriksaan penunjang, baik dengan X-ray, MRI, atau CT-Scan, jika diperlukan.


Hasil dari pemeriksaan penunjang dan anamensis maupun pemeriksaan fisik akan menentukan penyebab dan rencana penanganan yang sesuai. Jika permasalahannya adalah pada otot, yang ditandai dengan rasa nyeri yang timbul saat melakukan pergerakan, biasanya akan hilang dengan sendirinya atau jika perlu ditangani dengan konsumsi obat-obatan anti nyeri, maupun penggunaan soft collar (neck splint).


Sementara, jika permasalahannya adalah karena gangguan pada tulang dan saraf, yang ditandai dengan rasa nyeri meski sedang tidak bergerak dan menjalar ke tangan atau belikat, serta timbul rasa baal, biasa akan ditangani dengan fisioterapi. Bila memang diperlukan, dokter akan menyarakan tindakan operasi dengan teknik minimal invasive sesuai dengan kondisi yang dialami.


Terutama pada permasalahan tulang dan saraf, rasa nyeri pada leher yang ditangani secara cepat dan tepat dapat menjauhkan Anda dari kondisi yang tidak menyenangkan, bahkan komplikasi, seperti terjadinya kelumpuhan.


Baca juga: Bebas Saraf Terjepit


FAQ Nyeri Leher


Nyeri Leher ke Dokter Spesialis Apa?

Nyeri leher bisa dikonsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi jika terkait masalah tulang atau sendi, atau ke dokter spesialis saraf jika disebabkan oleh saraf terjepit atau masalah neurologis.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Sakit Leher?

Jika sakit leher, istirahatkan leher, lakukan peregangan ringan, kompres area yang sakit dengan es atau air hangat, dan hindari postur buruk. Jika rasa sakit berlanjut lebih dari beberapa hari atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.


Apakah Nyeri pada Leher Merupakan Penyakit yang Berbahaya?

Nyeri leher biasanya tidak berbahaya dan sering disebabkan oleh ketegangan otot atau postur yang buruk. Namun, jika disertai dengan gejala serius seperti mati rasa, kesulitan bergerak, atau nyeri yang menjalar ke lengan, segera periksakan ke dokter karena bisa menjadi tanda masalah serius


Apakah Sakit Leher Boleh Dipijat?

Sakit leher boleh dipijat jika penyebabnya adalah ketegangan otot ringan. Namun, hindari pijat jika sakit disebabkan oleh cedera serius, seperti saraf terjepit atau masalah tulang. Pastikan pijatan dilakukan oleh terapis berpengalaman untuk menghindari komplikasi​.


Jadi, jangan lagi sepelekan rasa nyeri pada leher! Bila Anda merasakan nyeri leher, tidak ada salahnya untuk memastikannya dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis neurologi. Nantinya dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, setelah memeriksa dan memastikan kondisi Anda.


Pemeriksaan oleh dokter spesialis di RS Pondok Indah akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai, sebelum nyeri leher mengganggu aktivitas, bahkan produktivitas. Sebab penanganan dilakukan oleh dokter yang kompeten, dengan fasilitas medis yang mengadopsi teknologi terkini. Jadi, pelayanan yang Anda dapatkan pun akan lebih maksimal.