Seputar Donor Darah, Manfaatnya Tidak Hanya Menyelamatkan Banyak Nyawa

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 09 Mei 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Donor darah memiliki banyak manfaat, baik bagi pendonor maupun penerima donor. Simak hal penting sebelum donor darah, mulai dari manfaat hingga prosedurnya, di sini!

Seputar Donor Darah, Manfaatnya Tidak Hanya Menyelamatkan Banyak Nyawa

Setiap 1 menit ada 1 orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia. Menurut Palang Merah Indonesia, dibutuhkan kantong darah sebanyak 2,5% dari jumlah penduduk, atau sekitar 7 juta kantong darah per tahun. Sayangnya, jumlah kantong darah yang tersedia di seluruh Indonesia masih jauh dari jumlah tersebut. 


Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan kemanusiaan ini secara sukarela perlu sering digalakkan agar makin banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Jika Anda masih ragu untuk mendonorkan darah, ingatlah bahwa tidak hanya penerima donor yang mendapatkan pertolongan, pendonor pun menerima manfaatnya untuk kesehatan tubuh jangka panjang. Ketahui informasi tersebut dengan membaca artikel ini. 


Apa Itu Donor Darah?

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari pendonor secara sukarela. Prosedur ini menggunakan jarum suntik khusus yang dihubungkan dengan tabung tipis dan kantong untuk menampung darah. Darah dari pendonor ini nantinya akan diberikan kepada orang yang membutuhkan transfusi darah ataupun disimpan di rumah sakit maupun PMI untuk memastikan stok darah selalu tersedia ketika dibutuhkan sewaktu-waktu. 


Ada beberapa jenis donor darah, yaitu donor darah utuh (whole blood), donor darah trombosit, donor plasma, dan donor sel darah merah ganda (double red cell donation).


Kegunaan dari masing-masing jenis darah ini berbeda. Contohnya, donor darah utuh ditujukan untuk pasien anemia atau operasi, sedangkan donor trombosit biasanya diberikan pada pasien kanker atau pasien yang mengalami perdarahan, seperti penderita DBD.


Sementara itu, pemberian donor plasma dikhususkan pada pasien yang mengalami infeksi serius atau luka bakar, dan double red cell donation diberikan pada pasien cedera yang kehilangan banyak darah. 


Baca juga: Kenali DBD, mulai dari Penyebab hingga Penanganannya 



Manfaat Donor Darah

Manfaat donor darah tidak hanya dirasakan oleh penerima donor, tetapi juga pendonor darah. Ada beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh jika mendonorkan darah secara rutin, antara lain:


  • Meningkatkan produksi sel darah baru
  • Menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh
  • Menurunkan risiko terjadinya diabetes
  • Menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke
  • Mendeteksi penyakit tertentu, seperti hepatitis C dan malaria


Selain mencegah penyakit, manfaat donor darah juga dapat meningkatkan suasana hati, karena ada perasaan bahagia telah melakukan tindakan mulia untuk menyelamatkan nyawa. Perasaan tersebut bisa membantu Anda mengurangi stres. 


Baca juga: 15 Makanan untuk Darah Rendah yang Patut Dicoba


Syarat Donor Darah

Berikut ini adalah beberapa syarat donor darah yang umum:


  • Berusia 17–60 tahun (maksimal 65 tahun jika rutin donor darah)
  • Tekanan darah normal, yaitu 100–180 mmHg (sistolik) dan 70–100 mmHg (diastolik)
  • Kadar hemoglobin 12,5-17 mg/dL
  • Memiliki berat badan minimal 45 kg 
  • Tidak sedang sakit
  • Tidak menderita penyakit jantung dan paru, kanker, tekanan darah tinggi, dan diabetes
  • Tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi darah
  • Ada jeda minimal 12 minggu (3 bulan) dari donor darah sebelumnya, maksimal 5 kali donor darah dalam 2 tahun


Baca juga: Mengenal Apa itu Infeksi, Mulai dari Cara Penularan hingga Cara Pencegahannya


Prosedur Donor Darah

Sebelum melakukan kegiatan kemanusiaan ini, ada prosedur donor darah yang perlu Anda perhatikan, yakni:


1. Persiapan sebelum Donor Darah

Selain harus memenuhi syarat donor darah, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, antara lain tidur yang cukup malam sebelumnya, makan 3–4 jam sebelum donor (hindari makanan berlemak tinggi), minum air paling sedikit 3 gelas, tidak kecanduan minuman beralkohol, serta tidak sedang menstruasi, hamil, maupun menyusui. 


2. Pemeriksaan Awal 

Sebelum mendonorkan darah, calon pendonor perlu mendapatkan pemeriksaan yang meliputi denyut jantung, kadar hemoglobin, berat badan, dan suhu tubuh. Petugas medis juga mungkin akan menanyakan riwayat penyakit yang diderita oleh pendonor. 


3. Proses Pengambilan Darah 

Prosedur donor darah ini dilakukan oleh tenaga medis profesional. Diawali dengan mensterilkan lengan, kemudian jarum dimasukkan ke vena dan darah mulai diambil untuk dialirkan ke dalam kantong khusus berisi antikoagulan, agar darah tidak membeku. Proses pengambilan darah berlangsung sekitar 10–15 menit dan volume darah yang diambil sekitar 350–450 ml. 


4. Pemulihan setelah Donor Darah 

Setelah donor darah, Anda biasanya tidak boleh langsung pulang, tetapi disarankan untuk duduk atau berbaring dahulu selama 10–15 menit. Sesampainya di rumah, perbanyak konsumsi air putih dan hindari melakukan aktivitas yang berat selama 24 jam. 


Baca juga: Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), Si Pencegah Komplikasi Hipertensi



Pantangan Sebelum Donor Darah 

Agar darah yang didonorkan bermanfaat dan Anda pun tetap sehat setelah mendonorkan darah, ada beberapa pantangan sebelum donor darah yang perlu dihindari, di antaranya:


  • Mendonorkan darah saat sedang sakit, seberapa ringan pun penyakitnya, seperti flu atau batuk
  • Mendonorkan darah saat perut kosong, karena bisa menyebabkan pusing dan lemas
  • Mengonsumsi makanan berlemak tinggi, karena bisa memengaruhi hasil pemeriksaan darah
  • Minum minuman beralkohol, karena bisa mengganggu tekanan darah dan memicu dehidrasi
  • Merokok sebelum donor darah
  • Mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi darah
  • Baru saja menjalani tindakan medis tertentu, seperti operasi atau cabut gigi
  • Membiarkan tubuh lelah atau kurang tidur sebelum donor


Baca juga: 7 Pilihan Olahraga untuk Hipertensi agar Tekanan Darah Normal


Efek Samping Donor Darah 

Meski umumnya ringan, efek samping donor darah perlu diketahui oleh pendonor agar tidak panik saat hal tersebut terjadi. Berikut ini adalah beberapa efek samping donor darah yang mungkin terjadi:


  • Pusing
  • Lemas
  • Mual dan muntah
  • Memar di area pengambilan darah 
  • Lengan terasa nyeri 
  • Tubuh terasa lelah 
  • Infeksi di area suntikan 


Efek samping donor darah ini biasanya hilang dalam 1–2 hari. Anda juga bisa meringankan efek sampingnya dengan menghindari aktivitas yang berat, istirahat yang cukup, banyak minum air, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. 


Sebelum menyelamatkan nyawa orang lain, sayangi tubuh Anda dengan memastikannya dalam kondisi prima dan memenuhi syarat donor darah dengan pemeriksaan kesehatan berkala di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat, terutama sebelum menjalani kegiatan kemanusiaan ini. Pemeriksaan kesehatan oleh dokter yang kompeten dengan dukungan teknologi medis terkini akan memberikan hasil yang lebih akurat. 


Baca juga: Apakah Hipertensi (Darah Tinggi) Bisa Sembuh?



FAQ


Siapa Saja yang Tidak Boleh Melakukan Donor Darah?

Orang yang tidak diperbolehkan mendonor darah adaalah mereka yang sedang sakit, demam, infeksi, atau menderita penyakit menular seperti hepatitis B, hepatitis C, atau HIV. Individu yang memiliki riwayat perilaku kesehatan berisiko tinggi, seperti penggunaan narkoba, juga biasanya tidak diperbolehkan untuk donor darah.


Selain itu, wanita yang sedang hamil atau menyusui juga tidak disarankan untuk menyumbangkan darah. Terakhir, individu yang memiliki tekanan darah tinggi atau rendah, anemia, maupun kekurangan zat besi juga dilarang mendonorkan darahnya.


Berapa Lama Istirahat Setelah Donor Darah?

Setelah pengambilan darah, pendonor darah dianjurkan istirahat selama 10-15 menit di tempat donor, sebelum diperbolehkan pulang. Setelah itu, pendonor disarankan untuk beristirahat dan menghindari aktivitas berat selama minimal 24 jam.


Apakah Donor Darah Membuat Kita Sehat?

Ya, donor darah dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh, terutama jika dilakukan secara rutin. Donor darah rutin dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan mental. Tidak hanya itu, proses ini juga dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan secara dini, melalui pemeriksaan darah.


Berapa Lama Darah Kembali Normal Setelah Donor?

Volume darah yang hilang setelah donor biasanya akan kembali normal dalam waktu 24-48 jam. Namun, butuh waktu lebih lama bagi tubuh untuk memulihkan kadar komposisi darah. Kadar sel darah merah biasanya baru akan kembali normal dalam 3-6 minggu setelah donor darah. Selain itu, kadar hemoglobin juga akan kembali normal dalam 6-12 minggu. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk memberi jarak sekitar 3-4 bulan antar donor untuk menjaga kesehatan.


Bolehkah Donor Darah 1 Bulan Sekali?

Anda tidak boleh mendonorkan darah setiap bulan. Secara umum, jarak minimal antar masing-masing sesi donor darah adalah 3 bulan untuk pria dan 4 bulan untuk wanita.


Menyumbangkan darah setiap bulan tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan anemia, yang justru berbahaya bagi kesehatan.


Haruskah Minum Pil Zat Besi Setelah Mendonorkan Darah?

Pendonor tidak wajib mengonsumsi pil zat besi setelah mendonorkan darah. Namun, bila Anda merasa lemas atau pusing yang tidak kunjung membaik setelah beristirahat, dokter mungkin menyarankan konsumsi suplemen zat besi. Selain itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, agar tubuh cepat pulih setelah donor darah.




Referensi:

  1. Thorpe R, Masser B, et al,. The health impacts of blood donation: a systematic review of donor and non-donor perceptions. Blood Transfusion. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10812890/). Diakses pada 3 Mei 2025. 
  2. Nemade AC, Kulkarni SV, et al,. Design and development of mechanically operated blood collection and monitoring device. Materials Today: Proceedings. 2022. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2214785321066669). Diakses pada 3 Mei 2025. 
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 3 Manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan Tubuh. (https://ayosehat.kemkes.go.id/3-manfaat-donor-darah-bagi-kesehatan-tubuh). Direvisi terakhir 17 Juni 2022. Diakses pada 3 Mei 2025. 
  4. Palang Merah Indonesia. Ayodonor - Palang Merah Indonesia. (https://ayodonor.pmi.or.id/). Direvisi terakhir 2025. Diakses pada 3 Mei 2025. 
  5. PMI DKI Jakarta. Tentang Donor Darah. http://utdpmidkijakarta.or.id/faq/tentang-donor-darah). Direvisi terakhir 2025. Diakses pada 3 Mei 2025. 
  6. PMI Kota Jakarta Barat. Syarat Donor Darah. (https://pmijakartabarat.or.id/syarat-donor-darah). Direvisi terakhir 2023. Diakses pada 3 Mei 2025.   
  7. Cleveland Clinic. Blood Donation. (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17983-blood-donation#risks-benefits). Direvisi terakhir 15 November 2024. Diakses pada 3 Mei 2025. 
  8. Cleveland Clinic. Does It Matter What You Eat Before Donating Blood?. (https://health.clevelandclinic.org/what-to-eat-before-and-after-donating-blood). Direvisi terakhir 18 Mei 2022. Diakses pada 3 Mei 2025. 
  9. Mayo Clinic. Blood donation. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/blood-donation/about/pac-20385144). Direvisi terakhir 30 November 2023. Diakses pada 3 Mei 2025.