Diabetes Mengintai, Hindari 7 Penyebab Utama Berikut!

Diabetes bukan hanya soal gula darah tinggi, tapi juga kondisi serius yang bisa memicu komplikasi. Jika Anda sering merasa haus berlebihan, lemas, atau berat badan turun drastis, bisa jadi tubuh sudah memberi sinyal. Yuk, kenali penyebabnya agar bisa dicegah sedini mungkin!

7 Penyebab Munculnya Diabetes

1. Faktor Keturunan

Risiko diabetes meningkat jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Gen tertentu membuat tubuh Anda lebih rentan mengalami resistensi insulin atau produksi insulin yang kurang optimal. Namun, gaya hidup sehat tetap bisa mengurangi risikonya!

2. Kebiasaan Makan Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan karbohidrat olahan (seperti nasi putih atau roti) secara berlebihan bisa memicu obesitas dan resistensi insulin. Tubuh Anda kesulitan mengolah glukosa, sehingga gula darah pun melonjak.

3. Kurang Gerak

Gaya hidup sedentari (malas bergerak) membuat otot kurang sensitif terhadap insulin. Akibatnya, gula menumpuk dalam darah alih-alih diubah menjadi energi. Olahraga teratur adalah kunci untuk menjaga metabolisme tubuh Anda tetap optimal!

4. Obesitas (Terutama Lemak Perut)

Lemak berlebih, terutama di area perut, memicu peradangan kronis dan mengganggu kerja insulin. Jika lingkar pinggang Anda melebihi 90 cm (pria) atau 80 cm (wanita), waspadalah!

5. Pola Tidur Buruk

Kurang tidur atau kualitas tidur rendah mengacaukan hormon pengatur nafsu makan (leptin dan ghrelin). Anda jadi lebih ingin makan manis atau junk food, yang berujung pada kenaikan berat badan dan risiko diabetes.

6. Stres Berkepanjangan

Saat stres, tubuh Anda memproduksi hormon kortisol yang bisa meningkatkan gula darah. Jika stres tidak dikelola dengan baik, efeknya bisa memicu resistensi insulin jangka panjang.

7. Kondisi Medis Tertentu

Penyakit seperti PCOS (pada wanita), hipertensi, atau kolesterol tinggi sering berkaitan dengan diabetes. Begitu juga dengan konsumsi obat-obatan tertentu (misalnya steroid) dalam jangka panjang.

Jika Anda mengalami gejala seperti sering haus, buang air kecil terus-menerus, atau luka sulit sembuh, jangan diabaikan! Konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk pemeriksaan lengkap dan penanganan tepat. Deteksi dini bisa menyelamatkan Anda dari komplikasi serius di kemudian hari.

FAQ

Benarkah Orang Kurus Bisa Kena Diabetes?

Tentu! Meski obesitas adalah faktor risiko utama, orang kurus juga bisa terkena diabetes tipe 2 jika memiliki:

• Genetik kuat (riwayat keluarga)
• Penumpukan lemak di organ dalam (visceral fat) meski tubuh terlihat ramping
• Gaya hidup tidak aktif dan pola makan tinggi karbohidrat olahan

Bagaimana Stres Memicu Diabetes?

Stres kronis meningkatkan hormon kortisol yang membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin dengan efektif. Selain itu, banyak orang "pelarian" ke makanan manis/berlemak saat stres, yang memperburuk resistensi insulin.

Apakah Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Diabetes?

Ya! Kurang tidur (kurang dari 6 jam/hari) mengacaukan hormon pengatur nafsu makan (leptin dan ghrelin), membuat Anda lebih lapar dan cenderung memilih makanan tidak sehat. Tidur juga penting untuk sensitivitas insulin.

Apakah Sering Makan Mie Instan Bisa Bikin Diabetes?

Mie instan tinggi karbohidrat olahan dan rendah serat, sehingga cepat menaikkan gula darah. Kandungan natrium tinggi juga bisa memicu hipertensi yang sering menyertai diabetes. Jika dikonsumsi berlebihan (misal 3x/minggu) ditambah gaya hidup tidak aktif, risiko diabetes dan obesitas meningkat signifikan.

Benarkah Minum Kopi Bisa Mencegah Diabetes?

Kopi (tanpa gula) mengandung antioksidan yang meningkatkan sensitivitas insulin. Penelitian menunjukkan peminum kopi berkafein memiliki risiko diabetes 23–50% lebih rendah. Namun, jika kopi ditambah gula atau krimer berlebihan, manfaatnya hilang.

Bagaimana Rokok Mempengaruhi Risiko Diabetes?

Perokok aktif memiliki risiko diabetes 30–40% lebih tinggi karena:

• Nikotin mengganggu kinerja insulin
• Bahan kimia dalam rokok merusak pankreas
• Kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan pola makan tidak sehat

Referensi:

1. Mayo Clinic. Diabetes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/symptoms-causes/syc-20371444). Diakses pada 12 Agustus 2024.
2. World Health Organization (WHO). Diabetes. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes). Diakses pada 12 Agustus 2024.
3. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). What Causes Type 2 Diabetes? (https://www.cdc.gov/diabetes/basics/type2.html). Diakses pada 12 Agustus 2024.
4. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Causes of Diabetes. (https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/what-is-diabetes). Diakses pada 12 Agustus 2024.
5. American Diabetes Association. Understanding Type 2 Diabetes. (https://diabetes.org/about-diabetes/type-2). Diakses pada 12 Agustus 2024.
6. Harvard T.H. Chan School of Public Health. Simple Steps to Preventing Diabetes. (https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/disease-prevention/diabetes-prevention/preventing-diabetes-full-story/). Diakses pada 12 Agustus 2024.
7. Cleveland Clinic. Diabetes Mellitus: An Overview. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7104-diabetes-mellitus-an-overview). Diakses pada 12 Agustus 2024.
8. Diabetes UK. What Causes Diabetes? (https://www.diabetes.org.uk/diabetes-the-basics/what-causes-diabetes). Diakses pada 12 Agustus 2024.